3. His Angelic Voice

25.6K 3.4K 185
                                    

KACAU. Seohee telah merusak semuanya. Setelah mengotori mobil Taehyung dengan muntahan—dan akhirnya Jungkook mempertaruhkan indra penciumannya demi membersihkan mobil, wanita itu malah terlelap nyaman di salah satu kamar tamu rumah nenek. Ia tidak tidur sungguhan, percayalah.

Seohee berbohong—mengeluh bahwa kepalanya pusing, perut mual, dunia serasa berputar semata-mata agar tak dibebankan tanggung jawab untuk membersihkan mobil Taehyung. Awalnya Jungkook sempat menorehkan protes pada sang kakak, namun sepersekian detik memilih mengalah pasalnya Taehyung memberikan ancaman pada lelaki itu.

"Ingat majalah porno di laci meja belajarmu—ah atau koleksi film blue di bawah kasurmu? Hm—bagaimana ya jika Ibu tahu anak kesayangannya yang pintar ini ketahuan menyimpan hal-hal yang tak pantas?"

"Bagaimana dengan Hyung yang bahkan mengoleksi hal seperti itu juga?"

Taehyung terkekeh gemas sebelum membalas kalimat protes lelaki itu. "Aku kan sedang dalam program menghasilkan momongan. Aku sudah menikah, jadi itu hal yang wajar kan?"

Alih-alih hendak menyampaikan protes untuk kesekian kali, Jungkook berakhir bungkam lalu beranjak meninggalkan Taehyung dengan muka masam. "Bersihkan sampai mengkilat ya, jangan sampai muntahannya tersisa. Aduh, Adikku baik sekali sih. Nanti akan Hyung belikan DVD baru, untukmu." Seru pria itu seraya melambai ke arah Jungkook yang kini mulai mengarahkan selang air ke arah mobil. Raut wajahnya kelihatan sangat dongkol ditambah comelan yang terdengar cukup jelas, membuat Taehyung mengelikik sebelum nenek memanggil.

"Taehyung, bisa bantu Nenek memupuk tanaman di kebun?"

"Siap Nek!"

Tepat pukul satu siang, kala Taehyung masih sibuk membersihkan rumput-rumput liar yang memenuhi kebun kecil milik nenek, Seohee baru saja bangun—merentangkan tangannya di udara dengan wajah berseri-seri lalu melangkah keluar dari kamar hingga akhirnya menemukan presensi suaminya―tepat di kebun kecil samping rumah. Ia mendecih sejenak.

Menyadari seseorang tengah berdiri memerhatikannya, Taehyung bergegas menengok. Sempat bertatapan lama dengan wanita itu namun tiba-tiba suara nenek mengejutkan keduanya. "Kau ini—kalau datang ke sini hanya untuk tidur lebih baik pulang sana." Celoteh wanita tua itu sembari menodongkan gunting rumput ke arah Seohee yang langsung berjingkat kaget sambil memajukan kedua tapak tangannya ke depan guna menghentikan pergerakan nenek.

Seohee meneguk ludahnya hati-hati dengan manik menatap awas. Ia sempat menarik napas pendek sebelum berkata, "Nek—aku mabuk perjalanan, sungguh." Bibirnya gemetaran, ditambah lagi nenek menatap semakin tajam seolah-olah hendak segera menusukkan gunting rumput ke perutnya. Seohee berani bersumpah, nenek adalah orang yang paling ia takuti semenjak menikah dengan Taehyung.

Wanita tua itu terlihat sangat membencinya―kemungkinan karena beliau tak setuju Taehyung menikahi Seohee. Pasalnya, Seohee bukan wanita yang bisa diandalkan dan yang lebih buruknya tidak bisa berkebun. Padahal nenek punya impian sewaktu Taehyung belum menikah. Ia berharap kedua cucunya itu mendapatkan pendamping hidup yang bisa berkebun.

Bicara soal masa lalu, nenek adalah wanita yang sangat lemah lembut, rajin juga telaten dalam mengerjakan hal apapun. Sepasang tangannya yang dulu masih terlihat sangat kuat seolah bisa melakukan magic pada apa pun yang beliau sentuh. Tumbuhan obat, sayur-mayur, bunga, nenek suka semua hal yang berkaitan dengan berkebun dan hal itulah yang membuat mendiang kakek jatuh cinta padanya.

Tapi nenek berbeda dengan Seohee. Meski keduanya lahir dengan kebutuhan ekonomi yang memadai, dalam bentuk hobi tentu saja Seohee merasa bahwa berkebun hanya hal yang membosankan. Seohee lebih suka mendengar musik, melakukan travelling, menjajaki klub malam―sebelum menikah dan juga memasak―untuk Park Jimin. Itu adalah Seohee yang dulu.

Trapped by DesireWhere stories live. Discover now