22. She's Melting

15.1K 2K 269
                                    

SELAYAKNYA sebuah kenangan abadi―nama Park Jimin masih senantiasa terpatri dalam hati juga pikirannya. Mana kala resah membendung Seohee, ia akan kembali memikirkan Jimin sama seperti hari-hari yang lalu.

Beberapa orang bisa dengan mudahnya melupakan kisah-kasih mereka yang pernah terjalin, tetapi hal itu tidak berlaku bagi Seohee. Kenyataannya, Park Jimin itu masih ia anggap prianya yang luar biasa. Jauh dalam lubuk hatinya, Seohee ingin kembali―ke rumah lamanya; Park Jimin. Tempatnya bernaung ketika bahagia pun sedih. Ia rindu sekali pada sosoknya, sampai menelan nasi yang telah lumat saja terasa sulit.

Hampir lima menit lamanya wanita itu melamun ketika makan malam sedang berlangsung. Membuat dua presensi yang tengah asyik menyantap makan malam menyorotnya penasaran. Taehyung meneguk segelas air di dekatnya, sedang Jungkook mengunyah lamban; tak berselera saat tahu wanita yang ia cintai tidak bisa makan dengan baik.

Mencoba menarik kesadarannya, manik cokelat Seohee bersirobok dengan milik Taehyung yang menatap dalam diam. Dan tak sampai dua detik, wanita itu menyudahinya―beralih pada Jungkook yang sedang berpura-pura sibuk menyantap makan malam agar tak terlihat terlalu mencolok di depan Taehyung.

Jungkook ingin sekali menyulap suasana hati Seohee jadi lebih baik, tapi eksistensi kakaknya di sana―membuat ia tidak bisa bertindak leluasa. Ia pikir mungkin hal itu bisa dilakukan nanti, ketika Taehyung sudah meninggalkan ruang makan. Jadi ia bisa berpura-pura membantu Seohee membersihkan peralatan makan sambil berbincang untuk memperbaiki hati wanita itu.

Mendadak suara mendeham yang berasal dari Taehyung menggema dalam ruangan, sehingga Seohee dan Jungkook bergegas memberi perhatian sejenak dan mendapati pria itu sudah memasang raut serius. "Hanya tinggal dua hari lagi tersisa sebelum kita berangkat ke Jeju. Apa kau akan bersikap seperti itu terus padaku?" nadanya terdengar datar dan tak senang, membuat Seohee nyaris menyemburkan napas malas. "Ah, kuharap kau tidak merasa kehadiran Jungkook di sini sebagai pengganggu. Kurasa lebih bagus jika kita punya saksi, apakah malam ini kita bisa berbaikan atau tidak." Taehyung mendorong mangkuknya menjauh. Masih menyisakan setengah porsi karena tiba-tiba selera makannya lenyap tak berbekas.

Seohee menurunkan sendok dalam genggamannya dengan gerakan lemah. "Kau tidak perlu memublikasikannya seperti ini di hadapan Jungkook." Nada dingin yang terlontar dari ceruk bibir Seohee membuat presensi lain yang merasa diseret paksa bergegas menatap dan berhenti menyantap makan malam. Suasananya buruk sekali. Terburuk dari yang pernah terjadi di flat ini. Sorot mata Taehyung memamerkan sarat ketidaksukaan, kemudian meneguk sisa air dalam gelas di sisinya hingga tandas.

"Aku menunggumu di kamar."

Terakhir, suara deritan antara kursi dan lantai flat yang bergesekan membuat Jungkook merasa ngilu. Tangannya yang masih memegangi sumpit melayang di udara, sampai akhirnya turun dengan perlahan. Sepasang manik jelaganya memandang Seohee yang tengah termenung. "Masalah yang mana?"

"Lupakan, Jung. Dia yang memulai. Taehyung itu kekanakan sekali―atau malah aku?" kedua tangannya memegangi sisi kepala, menyisir rambut ke belakang dengan gusar. Kelihatan sekali dari siratnya, bahwa saat ini wanita itu sedang tertekan; frustasi menghadapi sosok Kim Taehyung yang malah semakin memuakkan. "Aku lelah, Jung." Tidak bermaksud merengek seperti gadis kecil, hanya saja nadanya terdengar persis dan membuat Jungkook menatap prihatin.

Meski Jungkook tak tahu seberapa besar kadar lelah yang Seohee rasakan kali ini, ia masih dapat mengerti posisi wanita itu. Selera makan Jungkook sudah hilang sejak tadi, bahkan untuk melirik lobster jumbo kesukaannya saja enggan. Sorot matanya telah terpaku jelas pada Seohee yang masih menutupi wajah dengan siku menyangga di atas meja. Sebuah gelengan pelan tercipta, kemudian isakan lirih Seohee terdengar. Wanita itu sedang berusaha menahan sekuat tenaga agar air matanya tak meluncur.

Trapped by DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang