20. Revealed Secret

16.1K 2.2K 306
                                    

JIKA saja malam itu Jungkook tidak terburu-buru. Jika saja malam itu Jungkook bisa menahan hasratnya, maka mungkin ia dan Seohee akan tetap bersikap seperti hari-hari biasanya. Tidak akan ada perang tatapan dingin di meja makan serta merta suara yang lenyap tatkala keduanya saling bertemu pandang.

Ketika dua hari berlalu hanya dengan suasana yang tenang, Taehyung sempat merasa bahwa atmosfer dalam flatnya tidak cukup baik. Dan ia pikir, Seohee pun Jungkook lah yang telah menciptakan suasana hambar itu sendiri. Ia menangkap sinyal buruk dari keduanya. Wajah murung Seohee mewakili semua jawaban yang sebenarnya ingin ia tuntut tanpa pertanyaan. Dan tatapan penuh bersalah yang Jungkook torehkan pada wanita itu pun telah melengkapi jawabannya.

Taehyung juga tak banyak bicara. Hanya menanyai Seohee beberapa hal tak teramat penting sebab ia dapat merasakan bahwa sekat mereka kembali menjadi tebal. Seohee menutup dirinya lebih banyak. Bungkam karena suatu hal yang tak ia ketahui.

Ia menurunkan buku bacaannya di atas pangkuan saat suara derit pintu kamar mandi terdengar. Irisnya mengamati kesibukan Seohee yang tengah menutup satu-persatu jendela kamar sebab malam sudah semakin larut. Taehyung memainkan lidahnya dalam mulut, sementara tubuhnya sama sekali tak berniat menyingkir dari balik hangatnya selimut yang membalut sebagian tubuh.

Taehyung menanggalkan kaca matanya, meletakkan buku di atas nakas yang berdekatan dengan ranjang begitu pula benda yang sejak tadi telah membantunya untuk membaca dengan lebih jelas. Maniknya menangkap Seohee yang termenung menuju jendela kamar mereka dengan tirai melambai tertiup angin. Setelahnya wanita itu mendekap diri sendiri sembari mengusap lengannya―bergegas menutup jendela terakhir serta menarik tirainya secara sempurna.

"Mau menemaniku minum?"

Begitu berbalik―Seohee langsung terkejut mendapati Taehyung tak lagi di atas ranjang, melainkan bersedekap di hadapannya dengan tatapan meyakinkan. Keduanya saling bertatapan cukup lama. Seohee nampak berpikir, kemudian ia menggeleng dengan senyuman kecil; menolak sebab rasanya ia masih merasa trauma mengingat kilas balik yang nyaris merugikan dirinya.

Ia ingat insiden saat di mana dirinya dan Jungkook mabuk lalu berakhir di atas ranjang meski tak melakukan hal yang lebih intim dari sekadar berciuman. Ia juga teringat bahwa dua hari lalu Jungkook berbuat hal yang tak pantas padanya karena mengalami mabuk, karena itu Seohee ingin menghindar sejenak dari alkohol. Mendadak ia jadi membenci minuman memabukkan semacam itu.

"Apa kau ingin minum? Kalau kau ingin minum akan kuambilkan, tapi―"

"Tapi?" Taehyung menaikkan salah satu alisnya, menatap penuh selidik.

Seohee tersenyum kecil, "Jika kau minum hingga mabuk tolong jangan tidur denganku. Atau aku lebih baik tidur di ruang kerjamu."

"Kenapa begitu? Kau punya masalah?"

"Tidak. Tidak ada masalah apa pun." Sahut wanita itu dengan nada yakin. Sementara lakunya yang terkesan kaku malah membuat Taehyung merasa makin curiga.

Ketika Seohee hendak menjauh dari sana, Taehyung buru-buru menahan pergelangan tangan kecil itu lantas keduanya saling berbalik―saling menyorot dalam. "Besok Ibu dan Nenek akan datang." Ia menangkap sepercik raut tak senang dari lawan bicaranya dan perlahan Seohee melepaskan genggaman pada pergelangan tangannya.

"Untuk apa?"

"Membahas soal rencana bulan madu kita."

"Kau tidak bilang padaku jika mereka juga akan mencampuri urusan soal bulan madu." Seohee memejam, rahangnya bergetar lantas ia menyemburkan napas dari mulut. Menjilat bibirnya sekilas, ia pun mengangguk pelan sambil membuka mata. "Baiklah, aku akan mengikuti permainanmu. Tolong cepat akhiri ini."

Trapped by DesireWhere stories live. Discover now