11. Two Guys, Creepy

21.3K 2.6K 395
                                    

TERLALU dekat, terlalu hangat, terlalu mendebarkan. Seohee tahu seluruh dirinya terancam bahaya. Ketika Kim Taehyung menatapnya begitu tajam, ketika dentum acak menginvasi sesuatu dalam rongga dada mereka dan ketika Seohee harus terpaku pada bibir penuh Taehyung dengan kedua tangan meremat sprai―dunia seolah stagnan. Begitu buruk sampai-sampai membuat Seohee tak mampu bernapas dengan baik.

Taehyung bernapas di wajahnya, terasa menggelitik juga hangat.

Merasa dirinya tak kuat lagi, Seohee hendak beranjak dari atas kasur―berharap ia dapat melenggang menuju dapur lalu berteriak histeris atau barang bersembunyi di toilet untuk merendam kepalanya di dalam wastafel berisi genangan air.

Namun nyatanya tak semudah itu sebab suaminya lebih dulu mencekal lantas menarik kuat tubuhnya hingga terhempas kembali di atas kasur. Saat itu Taehyung buru-buru mengungkung Seohee tepat di bawahnya, menyebabkan rambut yang masih basah menitikkan butir bening tepat di wajah cantik sang istri.

Seohee gemetaran dalam diamnya bersamaan dengan iris melebar. Detak dalam rongga dadanya semakin rancu ditambah lagi desiran aneh yang menyambangi dirinya. Bulu-bulu yang tumbuh di kulitnya meremang seketika kala Taehyung menuai napasnya lagi dengan sisa sekat kelewat tipis. "T―Tae―" Seohee bungkam tatkala menemukan manik pria itu berubah gelap. "Taeh―mph!" napasnya langsung sesak setelah diserang mendadak dengan sebuah cumbuan mengejutkan. Ia tak memiliki pertahanan sedikit pun tapi tetap berusaha memberontak.

Taehyung menciumnya lagi, jadi seperti kejutan aneh di pagi hari. Jemari-jemari mereka menyatu di atas kasur, tenggelam bersama sprai saat Taehyung menekannya semakin dalam―menahan wanita itu agar menurut.

Alih-alih menurut, Seohee justru makin memberontak kasar, menggigit bibir sang suami hingga berdarah dan dua detik berikutnya amarah Taehyung menguar di udara setelah mengecap rasa karat besi yang khas dalam mulutnya.

Seohee benci akan paksaan, karena itu ia menolak mentah dan yang ia dapatkan selanjutnya adalah hadiah berupa satu tamparan keras di pipi, membuatnya langsung melebarkan iris. "Tae―"

Bukannya meminta maaf, Taehyung malah menatap semakin tajam ke arah wanita itu. Melihat kedua mata Seohee mulai berkaca-kaca hanya menambah kesal di hatinya. Jika Seohee benci paksaan, maka Taehyung punya hal yang ia benci pula. Ia benci penolakan.

Disela tatapan sayunya, Seohee sempat terkekeh pelan, air matanya menitik. "Apa kau sadar, barusan kau bermain fisik dan―kau lupa perjanjian kita?" manik keduanya saling menantang satu sama lain.

"Bagaimana jika aku tidak peduli pada perjanjian lagi?" wanita itu langsung membuang tawa setelah mendengar penuturan Taehyung, beringsut memberontak dengan kedua kaki bergerak rancu. Napasnya terengah lelah sementara tangannya tak mampu memberikan bantuan karena masih ditahan.

"Kau gila! Jika ingin bermain-main jangan sekarang, aku sedang pusing!"

"Kau suka padanya?" sontak pergerakan Seohee terhenti disertai sirat bingung. Kedua alisnya menyatu hingga menciptakan kerutan pada pangkal hidung. "Kau menyukai Jungkook?" Taehyung melontarkan tanya lebih jelas bahkan tatapannya semakin kelam dari waktu ke waktu.

Demi Tuhan, rasanya Seohee ingin kabur saja saat ini, ia bahkan tak dapat mencerna pertanyaan Taehyung dengan benar karena terlanjur panik. Napasnya tercekat, gemuruh di dadanya terasa sangat mengganggu. Titik air yang menyentuh wajahnya terasa dingin dan Seohee menyesal harus mengeluarkan air mata beberapa saat lalu.

Apa yang barusan mendarat di pipinya masih terasa begitu jelas juga memanas, pun hatinya yang diselimuti amarah. Isi kepalanya mendidih, setelahnya meletup lewat umpatan. "Berengsek." Katanya. "Berengsek kau, Kim Taehyung."

Trapped by DesireWhere stories live. Discover now