TEPATNYA pagi hari di pertengahan musim semi yang harum, Seohee terbangun dari mimpi buruk.
Pukul delapan pagi ia tak mendapati presensi Kim Taehyung yang biasanya masih mendengkur di balik selimut. Ini akhir pekan―biasanya Pria Kim itu masih bergulat dengan bantal, selimut dan kawanannya. Tapi hari ini berbeda.
Seohee menguap lebar-lebar dengan kedua tangan merentang di udara setelahnya memijat bahu dengan raut suntuk. Semalam ia tak bisa tidur dengan baik karena sebuah mimpi buruk, tidak begitu berarti―tapi sukses membuatnya takut. Ia bahkan tak bisa menafsirkan arti mimpinya semalam.
Seohee bermimpi tentang sosok mungil bayi merah yang baru saja lahir tengah menangis ria dalam gendongan Taehyung. Detailnya susah diingat, tapi wajah mungilnya terlihat amat lucu. Astaga, Seohee tiba-tiba jadi kalang kabut. Matanya yang tadi mengatup sesekali langsung terbuka lebar karena teringat akan mimpinya semalam. Bulir keringat mulai mengembun di punggung.
Sambil memegangi bagian dadanya yang terasa berdegup tak karuan, Seohee mencoba bangkit dari tempat tidur lalu merampas segelas air di atas nakas dan menenggaknya hingga habis. Kepalanya berdenyut tak nyaman ditambah lagi jantungnya masih belum bekerja dengan baik. Seohee menghela napas gusar, memutar bola matanya sambil mendudukkan bokong di bibir ranjang.
Tiba-tiba saja suara derit pintu membuatnya kaget lantas mengadah ke arah sumber suara. Bola mata Seohee melebar tak percaya mendapati presensi di hadapannya.
Seorang lelaki tampan bertelanjang dada dengan peluh yang membanjiri tubuhnya kini sedang menyandarkan lengan pada bingkai pintu. Kalau Seohee sedang berada dalam film-film komedi, mungkin sekarang hidungnya sudah berdarah; mimisan karena memandangi perut kotak-kotak iparnya yang terpampang nyata.
Baiklah, Seohee akui-menikah dengan seorang Kim Taehyung itu seperti menerima kesialan dan juga mendapat keuntungan. Bagian sialnya-Seohee menikah dengan pria yang tidak ia cintai dan keuntungannya, ia bisa membantu keluarganya untuk keluar dari perkara sulit juga melihat ipar seksinya setiap hari. Seohee punya pikiran kotor, memang. Tapi ia bukan wanita nakal yang dengan gampangnya membiarkan semua pria memiliki tubuhnya. Untuk Park Jimin-ya, tubuhnya itu milik Park Jimin.
"Mau ikut olahraga pagi bersama tidak?" Seohee pikir Jungkook sedang bermain-main untuk menggodanya pagi ini. Dengan tubuh seksi penuh peluh itu, mana mungkin Seohee sanggup menatapnya lama. Segesit mungkin wanita itu beranjak dari atas ranjang, berpura-pura mencari kesibukan agar tak berpikiran mesum tentang Jungkook.
"Tidak, aku sibuk."
"Sok sibuk tepatnya." Mendengar suara bariton lain menghampiri rungunya, Seohee langsung terdiam di tempat dengan kedua tangan memegangi bantal. Tepat di belakangnya, Seohee yakin dua bersaudara itu sama-sama bertelanjang dada untuk memamerkan perut kotak-kotak mereka.
Senyum Seohee mengembang lebar, tiba-tiba ia jadi penasaran dengan tubuh Taehyung. Mungkin perut kotak-kotaknya jauh lebih indah daripada milik Jungkook karena usia pria itu lebih tua tiga tahun. Si gesit Seohee langsung membalikkan badan.
Alih-alih tercengang kagum, dirinya malah mendapati sosok kurus Kim Taehyung tengah mengenakan kaus putih tanpa lengan yang memamerkan ketiaknya. Senyum lebar Seohee langsung luntur mendapati Taehyung tak seliar dalam pikirannya.
"Wow, lihat siapa yang sedang kecewa!" Jungkook berseru sambil tertawa mengejek. "Hyung buka bajumu, aku yakin kakak ipar mau melihatnya. Atau buka saja sekalian celana―" belum sempat melanjutkan ucapannya, Taehyung lebih dulu menjitak puncak kepala Jungkook sekeras mungkin, menimbulkan suara ringisan.
Kenyataannya memang benar bahwa sampai saat ini Seohee belum pernah melihat Taehyung telanjang. Jadi jangankan beradu panas di bawah selimut, membayangkan disentuh Kim Taehyung saja sudah membuat Seohee frustasi sendiri. Tapi jika diingat-ingat, sebenarnya Taehyung sudah sering berani menyentuhnya tanpa malu. Pasalnya Taehyung memang pria seperti itu; mesum tak ada bedanya dengan Jungkook. Seohee pikir, keduanya memang perpaduan yang komplet dan sangat cocok menjadi saudara.
YOU ARE READING
Trapped by Desire
Fanfiction[SUDAH DITERBITKAN DAN TERSEDIA DI GRAMEDIA] Tak pernah terlintas sedikit pun di pikiran Min Seohee bahwa ia akan menikah dengan seorang pria yang bahkan tak pernah ia cintai. Jika bukan karena desakan dari keluarganya yang sedang kelimpungan memik...
