Bab. 0 (Prolog)

21.3K 1.1K 90
                                    

Dunia di pimpin oleh tiga orang besar, dua di antaranya adalah Raja sedangkan yang tertinggi tentu saja Kaisar Langit. Dua raja lainnya adalah Raja Bumi dan Raja Hantu,

Kisah ini akan mengisahkan seseorang, dengan kepribadian dingin, dan juga tidak mengenal kata mengampuni siapapun yang bermusuhan dengannya. Tidak terkecuali Kaisar Langit sekalipun.

Tahun ini adalah tahun ke tiga ratus lima puluh ribu, Klan Hantu yang dipimpin oleh Raja Hantu secara turun temurun dan kini giliran Raja Hantu keturunan ke-5 yang memimpin. Dikabarkan memiliki kemampuan yakni menguasai berbagai jenis racun di dunia, bahkan mampu menciptakan racun sendiri.

Orang-orang mengatakan, Raja Hantu ke-5 adalah racun itu sendiri. 'Dia berbahaya' itulah ujaran setiap orang berbisik satu sama lain ketika melihat sosoknya, tatapan tajam raja hantu mampu membuatmu ingin segera memalingkan wajah dan berpura-pura tidak melihatnya.

Tentu saja, kecuali Kaisar Langit tidak ada lagi yang bisa melawannya dengan seimbang. Meski sebenarnya Kaisar Langit sendiri lebih kuat dan berkuasa darinya, terbukti dari bagaimana dia bisa menempati posisi tertinggi itu.

***

"Ah, Hujan!", Pekik seorang pria bermata hazelnut sedikit cerah seolah jika orang-orang melihatnya akan mengira tengah menatap matahari disore hari. Sebelah matanya ditutupi topeng, juga akan membuat orang-orang penasaran, seperti apa disebaliknya. "Sepertinya, Saya tertular 'sial' anda, Yang Mulia..",

Pria disebelahnya menoleh jengkel, meski tatapannya sangat datar. Wajah pria itu sangat tampan, meskipun kedua matanya bisa dibilang sangat sipit namun tajam dan sesuai dengan wajahnya. Rambutnya terlihat berantakan, meski begitu tidak mengurangi ketampanannya sedikitpun. Ditambah, pakaiannya yang sangat-sangat tidak senonoh, terlihat dari bagian dadanya yang tidak tertutupi menampilkan dada bidang dan kekar yang mulus tanpa ditumbuhi bulu sedikitpun.

"Ah, Maksud saya. Kita sepertinya sedang tidak beruntung, Yang Mulia. Hujan membuat ketampanan kita bertambah..", Ujar pria bermata hazelnut cerah itu berceloteh melihat tatapan menyeramkan dari pria yang di panggilnya dengan sebutan 'Yang Mulia' itu.

Pria setengah telanjang dada itu diam saja, matanya yang sipit meneliti disekitarannya dan menemukan sebuah tempat berbentuk gua dan dengan segera kedua orang itu berjalan memasuki gua untuk berteduh. "Wah, Gua yang bau..", Ujar pria bermata halzenut cerah itu lagi ketika melangkah memasuki gua sambil mengibas-ngibaskan tangannya yang tertutupi oleh hanfu dengan sangat sempurna.

Pria bermata sipit itu sendiri mendudukkan diri di atas tumpukan jerami yang sepertinya memang dibuat oleh manusia, tidak heran. Sering kali terjadi hujan di daerah itu, jadi beberapa orang akan berlindung dan berteduh di dalam gua untuk menunggu hingga hujan redah. "Berhenti mengeluh, dan juga berhenti mengataiku. Kau tidak lupa aku bisa membaca pikiranmu, Jangan mengira kau adalah adikku maka aku akan membiarkanmu sembarangan..",

Pria yang wajahnya tertutupi separuh itu memutar bola mata malas, "Baik.", Lirihnya seraya tersenyum miring menatap pria yang tengah duduk di atas tumpukan jerami. "Kakak saya adalah Raja Hantu, saya tidak berani. Dia menyeramkan.", lanjutnya meledek pria yang ternyata adalah raja hantu yang selama ini dikabarkan adalah pria tua buruk rupa yang menyeramkan.

Dap..dap..dap..

"To--",

"Tolong!",

[COMPLETE] Destiny of Three world : Love and Ambition storyWhere stories live. Discover now