Chenyi : Bab. 1

10.4K 898 47
                                    

-Istana Langit-

"Siapa yang menyangka, pergi ke dunia manusia dan kau sudah bersikap bengis pada mereka. Guǐ Wáng (Raja Hantu)..", Seorang pria berambut putih terurai dan tersisir rapi berujar. Dengan senyuman sinis menatap kearah Raja Hantu ke-5, yakni Chenyi dan juga adik satu-satunya dari pria itu, Pangeran Chenyu.

Raja Hantu tidak membalas menatapnya, pandangannya lurus menatap ke tangga dibawah singgasana milik Kaisar (Raja) Langit. "Raja Hantu, Apa itu benar? Yang di katakan oleh Bai Hua Dìjūn (Kaisar),  Apa itu benar-benar terjadi? Kau membunuh banyak orang di dunia manusia..?", Kaisar Langit bertanya bertanya tentang kebenaran atas ucapan dari pria berambut putih yang bernama Bai Hua, dirinya dipanggil Kaisar karna dulunya dialah sang Kaisar Langit.

Karna suatu alasan, dia berhenti dan menyerahkan kedudukkannya pada kaisar Langit yang sekarang, yakni Hei Long. "Dengan kemampuan anda, saya yakin dalam sekejap bisa tau hal itu. Yang Mulia..", Ujar Pangeran Chenyu terdengar sinis. Kakaknya hanya diam, namun secara tidak di duga bertelepati dengan sang adik untuk menutup mulutnya yang selalu lancang.

"Yang Mulia, Saya mengakui. Saya telah membunuh mereka, tapi kulakukan itu untuk melindungi seorang gadis manusia..", Raja Hantu membela diri sekaligus mengakui kesalahannya yang sebenarnya tidak sepenuhnya adalah kesalahannya. Kaisar Langit terlihat marah, tangannya mencengkram erat kedua lututnya.

Pangeran Chenyu terlihat emosional, "Dan mereka pantas untuk mendapatkan itu!", Serunya tegas dengan telunjuk yang menunjuk tajam kearah depan. Kaisar Langit memukul meja di depannya, "Lancang! Apa kau pikir hantu kecil sepertimu bisa berlaku seenaknya di dunia manusia?! Apa kau sadar jika baru saja melanggar perjanjian antara tiga dunia?!",

Kali ini Kaisar Langit terlihat tidak bisa membendung kemarahannya, kelancangan Pangeran Chenyu seolah adalah minyak yang dituangkan ke atas kobaran api. Dan, Raja Hantu, Chenyi harus menjadi air untuk memandamkannya. Tidak peduli betapa pentingnya nyawa seorang manusia, melanggar perjanjian antar tiga dunia sepertinya bisa lebih penting dari nyawa itu sendiri.

"Ka..kak!", Pangeran Chenyu memekik memanggil Raja Hantu yang mencengkram pergelangan tangannya dan menariknya keluar dari aula istana langit meninggalkan semua orang yang menghakimi mereka.

"Kak!",

Raja Hantu menghempaskan tangan Pangeran Chenyu, berbalik dan memberikan tatapan tajam dan menyeramkan miliknya pada sang adik. "Apa kau sadar apa yang kau katakan?! Apa kau ingin menciptakan pertengkaran antar tiga dunia? Seharusnya kau berpikir dengan benar sebelum mengucapkan satu katapun dari mulut brengsekmu itu, adik!",

Pangeran Chenyu terdiam sejenak, "Lalu kakak akan membiarkan mereka menindasmu? Menindas kaum hantu..?!", kembali melayangkan protesnya setelah sempat terdiam sejenak tadi. Raja Hantu hanya memberinya tatapan yang seolah sedang mengatakan 'Aku tidak punya pilihan' pada sang adik yang mendecis kesal.

"Jika aku jadi dirimu kakak, aku pasti sudah mengunakan racun mematikan yang ku punya untuk meracuni mereka semua..", Cibir Pangeran Chenyu yang langsung mendapat tatapan mematikan dari sang kakak, Raja Hantu. "Ini bukanlah hal yang terdengar semudah ucapanmu, Chenyu. Aku tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama dengan yang dilakukan pria bejat itu, tidak akan!",

Entah kenapa Pangeran Chenyu yang mendengar hal itu langsung terdiam lama, dengan kepala yang tertunduk. Melihatnya, sang kakak hanya bisa menghela napas kemudian mengusap puncak kepala sang adik dengan agak kuat hingga menyebabkan rambut indah dan rapi milik Pangeran Chenyu menjadi sedikit berantakan.

[COMPLETE] Destiny of Three world : Love and Ambition storyWhere stories live. Discover now