Chenyi : Bab. 3

8.6K 833 38
                                    

-Hutan Perbatasan-

Untuk pertama kalinya dalam hidup, baru kali ini Raja Hantu, Chenyi merasa gelisah dan panik karna seorang gadis yang menangis. Perasaan bersalah yang besar tiba-tiba saja menyerang ke dalam pikiran juga lubuk hatinya, "Wu-- Wu Gu, Aku mohon berhenti menangis. Aku minta maaf, oh ya dewa!!! Aku sekarang harus bagaimana??",

Pria itu mondar-mandir di depan Wu Gu yang tertunduk dengan suara isakan yang terdengar jelas, kedua tangannya mengusap dan menutupi matanya yang meneteskan air mata. Raja Hantu sendiri mengigit bibirnya, gugup. Bagaimana ini..bagaimana...??

"Wu Gu..jangan menangis lagi, aku mohon padamu. Bisakah? Aku hanya takut jika saja ada yang akan mengikuti kita jika tidak segera pergi, aku--",

Wu Gu mengangkat kepalanya, menatap sayu pada Raja Hantu, Chenyi yang terdiam. "Maafkan saya, Tuan. Saya terlalu cenggeng, saya hanya tersandung dan membuat anda marah dan kesal..", ujarnya menahan air mata yang hendak mengalir dan menumpuk di bola mata indahnya yang menjadi berkaca-kaca.

Raja Hantu menatapnya dingin, tangannya mengusap pergi air mata yang berhasil lolos dari sepasang mata milik Wu Gu. Bertahan disana beberapa saat sebelum tanpa sadar, pria itu mendekatkan wajahnya pada Wu Gu. Tangannya perlahan turun dan mengangkat dagu gadis itu, "Tu-- Tuan..", Lirihnya pelan. Tapi sama sekali tidak menurunkan niat Raja Hantu untuk menciumnya,

Manis..

Gawat! Apa yang kulakukan?! Jika aku menciumnya, dia akan teracuni lagi..

"Tuan..? Anda kenapa? Anda terlihat panik", Tanya Wu Gu dengan gelisah melihat kearah Raja Hantu yang menatapnya terkejut dan tidak percaya.  Kenapa? Dia baik-baik saja..?

"Kau-- Kau tidak apa-apa? Apa kau merasa pusing atau sakit?", Tanyanya balik memastikan dia tidak salah lihat saat ini juga. Dan benar saja, gadis itu baik-baik saja. Tidak ada yang terjadi padanya, tidak ada pusing, sakit atau apapun. Dia justru terlihat sama persis seperti semula,

Dug!

"Tu-- Tuan?!! An- anda baik-baik saja?? Anda muntah darah..", Wu Gu terlihat panik. Matanya terbelalak melihat kearah Raja Hantu, yang sama sekali tidak mengerti dengan apa yang terjadi kepada dirinya sendiri.

Sekilas tadi dia merasa seperti ada sesuatu yang pahit memasuki tubuhnya, menyebabkan rasa nyeri pada bagian jantungnya, dan tiba-tiba saja bagian itu terasa ditusuk oleh sesuatu yang sangat tajam. Hingga dia harus muntah darah, sekilas juga Raja Hantu mengira jika Wu Gu bukanlah gadis biasa dan mengira jika dia adalah iblis atau seseorang dari klan hantu yang ingin menjebaknya, tapi tidak.

Aroma manusia tercium sempurna pada dirinya, dan sama sekali tidak ada aroma hantu atau iblis pada diri gadis itu, jika dia adalah klan langit itu lebih tidak mungkin lagi. Jika dia adalah klan langit, satu tahun yang lalu ketika dia dan Raja Hantu melakukan penyatuan baik Wu Gu maupun dirinya sudah lenyap dari dunia ini karna memang sudah hukum alamnya,

Tidak, jelas Wu Gu bukanlah dari Klan Hantu, Iblis maupun Langit. Dia hanya manusia biasa, meski begitu memang samar-samar dia merasakan ada sesuatu di dalam Wu Gu yang meracuninya. "Sebaiknya Tuan ikut dengan saya kembali ke gubuk saya, untuk merawat luka. Baru setelah itu saya akan ikut dengan anda ke tempat yang anda ingin saya pergi..",

Ada dorongan aneh yang membuat Raja Hantu, Chenyi menyetujuinya. Kakinya melangkah mengikuti arahan Wu Gu, syukurlah gubuk yang dibicarakan gadis itu berada jauh dari pemukiman desa. Dan tetap berada pada kawasan hutan perbatasan, kenapa tempat itu disebut perbatasan sendiri karna mitos yang dipercayai oleh para warga sekitar.

Berawal dari rencana antara Raja Hantu terdahulu atau bisa disebut yang pertama, dan Kaisar Langit pertama membuat sebuah alibi untuk mengelabui para manusia dibumi. Karna takut jikalau mereka akan melewati perbatasan antara dunia manusia dan dunia hantu serta langit.

[COMPLETE] Destiny of Three world : Love and Ambition storyWhere stories live. Discover now