Chenyu : Bab. 40

1.6K 180 11
                                    

Kakak Yu..

Di belantara hutan bambu, Ziyue berputar ke sana kemari mencari sosok yang sangat berharga bagi dirinya, bahkan dia baru menyadarinya setelah sekian lama bersama. Untuk pertama kalinya, Ziyue menyesal karna membohongi Chenyu. Jika hanya karna kebohongan ini, dia harus kehilangan Chenyu. Maka lebih baik dia tidak berbohong, lebih baik dia tetap diam dan membiarkan Chenyu selamanya berada di sisinya.

Terdengar egois, Ziyue menyadari jika ucapan Putri Shanyue terdengar tulus. Gadis itu mungkin benar-benar mencintai Chenyu, begitu juga sebaliknya. Ziyue, mungkin dirinya hanya pelampiasan dan pelarian bagi Chenyu seperti perkataan Putri Shanyue dulu. Tapi apakah boleh, seorang Ziyue bersikap egois kali ini saja?

"Kakak Yu!!!",

Tidak ada jawaban, hanya desiran daun-daun bambu yang acak-acakan karna angin malam.

"Kakak Yu, kakak dimana...???", Ziyue masih teguh mencari. Menoleh ke kiri dan kanan mencari sosok Chenyu yang selalu misterius, namun sama sekali tidak ada jejak kejahatan pada pria itu. Sungguh, Ziyue menganggap Chenyu adalah malaikat yang dikirimkan ayahnya untuk menemani dirinya. Sayangnya, Chenyu bukanlah malaikat, pria itu adalah orang dari dunia hantu, bukan manusia, siluman maupun dewa.

Hanya perupaan dari saingan dewa, meski tidak sebanding dengan sang pencipta.

"Kakak Yu---maafkan aku...",
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Semalaman, Ziyue mencari Chenyu. Namun hasilnya, pria itu menghilang tanpa jejak.

Ziyue pulang, dengan ekspresi lesuh. Jelas dia sedih dan marah, sedih karna dia tidak dapat menemukan Chenyu, marah karna kecerobohannya dan juga kebodohannya.

"Kakak---", Xiao Hung tidak tidur semalaman.

Ziyue mencoba untuk tersenyum, tapi air mata tidak dapat dibendungnya dan pada akhirnya mengalir bagaikan air sungai membasahi wajah lusuhnya karna semalaman mencari sosok Chenyu.

"Kau membuat kakak Ziyue menangis!!!", Itu Xiao Hui, dia baru saja terbangun karna mendengar suara tangisan.

Xiao Hung mengendikan bahunya, sementara Xiao Hui bergegas mendekat kearah Ziyue dan memeluknya. Kembali berkata : "Xiao Hung, kau apakan kakakku?!",

"Hei-hei, Kakak Ziyue juga adalah kakakku! Dan bukan aku yang membuat kak Ziyue menangis, tapi kakak Yu!", Bantah Xiao Hung tegas dan penuh penekanan.

Xiao Hui mengeleng keras, "Tidak mungkin, Kakak Yu sangat menyayangi kita terutama kakak Ziyue. Tidak mungkin kakak Yu membuat kak Ziyue menangis, ini pasti ulahmu bukan?! Kau nakal dan membuat kakak Ziyue menangis, ayo mengaku!",

Xiao Hung memutar bola matanya dengan malas, malas untuk berdebat dengan Xiao Hui.

"Xiao Hui, ini bukan salah Xiao Hung. Jangan memarahinya, dia lebih tua darimu. Kau tidak boleh bersikap tidak sopan pada orang yang lebih tua darimu...", Ziyue mencoba untuk menegur Xiao Hui.

Namun anak laki-laki nampaknya bertambah marah dan membalas dengan berkata : "Apanya yang tua, kak Ziyue. Aku dan Xiao Hung hanya berbeda sedikit saja waktu lahirnya, untuk apa aku menghormati dirinya!!!?",
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
[Kerajaan Hantu]

"Akhirnya kau bersedia pulang?", Chenyi berujar dengan sinis, memandangi adiknya yang terlihat cuek.

Chenyu tertawa masam, "Ya, paling tidak aku masih mengingat punya kakak yang menyebalkan.",

Sudut bibir Chenyi berkedut mendengar ucapan Chenyu, ingin sekali dia memberikan sedikit pelajaran pada Chenyu. Namun dia tau, adiknya pergi juga bukan karna masalah kecil. Chenyu butuh waktu berpikir, dan dia akan memberikannya.

[COMPLETE] Destiny of Three world : Love and Ambition storyWhere stories live. Discover now