Chenyi : Bab. 14

6.8K 680 31
                                    

Sudah sebulan sejak Wu Gu tinggal di dunia Hantu, Semuanya melewati hari dengan begitu bahagia. Chenyi menjalani aktivitasnya seperti biasa, hanya ditambah menjaga Wu Gu dan kedua putranya yang kini telah beranjak remaja. Keduanya telah berumur seperti laki-laki 18 tahun sekarang, tumbuh serupa dengan sang ayahanda. Dari wajah hingga postur tubuh,

"Wu Gu!", Chenyi berteriak. Raut wajahnya terlihat tidak baik, kedua tangannya mengepal hingga urat-urat tangannya terlihat dengan jelas.

Wu Gu yang tengah duduk melipat pakaiannya mendongakkan kepala, berdiri dengan wajah binggung dan penasaran dengan alasan mengapa suaminya ini memanggil dirinya begitu keras. "Yang Mulia? Ada apa? Kenapa anda terlihat begitu marah?", Tanyanya pada pria itu yang telah berhenti tepat di depannya.

"Masih berani bertanya? Kenapa tidak tanyakan kepada kedua putramu itu hah?", Ketus Chenyi setengah melotot pada Wu Gu. Pria itu tersenyum dengan sinis namun dengan sangat jelas tergambar kemarahan dibalik senyuman itu, "Kuberitahu padamu, mereka membuat keributan di istana Langit, membuat Kaisar Langit sangat marah dan membuang semua kemarahan padaku! Coba katakan, bagaimana aku tidak marah hah?",

Wu Gu terkejut, mendengar kedua putranya lagi-lagi membuat masalah. "Sa---saya tidak tau, Yang Mulia. Saya..saya tidak tahu harus bagaimana---", Jawabnya gelagapan. Air mata mulai berbendung di sepasang matanya yang indah, suara isakan juga mulai terdengar disekitar ruangan.

Chenyi mengigit bibirnya, diam-diam dia melirik kearah Wu Gu, berjalan mendekat padanya dan mendekapnya dalam pelukan. "Sudah, maafkan aku. Jangan menangis, Wu Gu. Aku terlalu kesal hingga lepas kendali, meluapkan semuanya padamu. Maafkan aku, maukah?",

Wu Gu mengangguk dalam pelukan Chenyi, membiarkan pria itu memanjakan dirinya sejenak. Sebelum akhirnya, Chenyi melepaskan pelukannya dan memberinya sebuah ciuman dikening, hidung dan terakhir dibibirnya. Sebuah senyuman tercetak dibibir Chenyi ketika melihat Wu Gu yang tersipu malu, tanpa sadar tangannya terangkat dan mengusap wajah cantik Wu Gu yang memerah.

"Ibunda! Ibunda!", Suara teriakan terdengar. Bersamaan, dua orang laki-laki masuk. Wajah serupa dengan Chenyi, sangat-sangat mirip.

Chenyi berdiri dengan kedua tangan dilipat kebelakang pinggul, tatapannya tegas membuat kedua laki-laki tadi terdiam ditempat seolah membeku. Wu Gu juga diam, memperhatikan ketiga orang yang berada di dekatnya ini dengan seksama. "Eh, Ayahanda. Kebetulan---",

"Kebetulan apa hm? Merasa ada yang perlu dikatakan, Gui Wangzi Chenzi?", Chenyi memotong perkataan Chenzi dengan cepat. Kedua matanya menatap tajam pada putra pertamanya itu, disebelahnya, Chenli hanya diam dengan kepala tertunduk. Anak yang patuh, dibandingkan Chenzi, Chenli cenderung lebih penurut. Kali ini, membuat masalah, pasti bujukkan dari kakaknya, Chenzi, pikir Chenyi.

Chenzi mendengus, "Ibunda, kami melakukannya juga untuk bersenang-senang. Kami bosan harus bermain di dunia hantu terus, jadi kami pikir bermain di dunia Langit akan menyenangkan. Tidak tau, Zi-er tidak sengaja merusak pil muda Kaisar Langit. Lalu, aku---aku tidak sengaja menci..um, em itu---Cucu ketiga kaisar langit. Putri Xinyue, itu saja..",

"Itu saja? Itu saja katamu? Da zi, Ku beritahu kau ya. Jangan kira aku tidak mendengar semuanya dari Kaisar Langit, kau mencuri pil mudanya, memaksa cucu ketiga kaisar berciuman dengan dirimu. Bahkan juga berencana memperkosanya, Chenli, katakan, katakan semuanya, katakan apakah yang ayahanda katakan adalah benar?!", Seru Chenyi emosional. Napasnya menderu, sementara sepasang matanya tidak lepas dari putranya, Chenzi.

Chenli diam, dia menatap ibunya, Wu Gu. Meminta tolong dengan memberi ekspresi isyarat, "Buat apa menatap Ibundamu? Aku yang bertanya padamu, jawab aku, Xiao li. Katakan yang sebenarnya..", Ketus Chenyi melihat arah pandangan putra keduanya itu.

[COMPLETE] Destiny of Three world : Love and Ambition storyWhere stories live. Discover now