Chenyi : Bab. 10

7.4K 704 96
                                    

Wu Gu terbangun dan mendapati kedua putranya telah berubah, ya, Chenzi dan Chenli dalam semalam telah berubah menjadi seperti anak laki-laki berumur 3 tahun. Tidak bisa di percaya, membuat Wu Gu mencoba untuk menampar, mencubit dan memukuli dirinya sendiri.

'Hihi, Ibunda kaget..'

'Tentu saja Kak Chenzi, kita dalam semalam telah berubah menjadi anak umur 3 tahun. Tentu saja Ibunda akan terkejut..'

'Kau benar, Chenli. Kuharap ayahanda cepat bangun dan menjelaskannya pada Ibunda, ah-- kenapa kita tidak tumbuh hingga ke masa dimana kita sudah bisa berbicara? Aku ingin memanggil Ibunda secara langsung..'

'Kakak sangat menyukai Ibunda..?'

'Tentu saja, Diakan Ibunda kita..'

Wu Gu melihat interaksi antara kedua putranya yang kini terduduk di atas ranjang sambil mengerak-gerakkan tangan-tangan munggil mereka, ada rasa haru di dadanya ketika melihat kedua putranya begitu mengemaskan. "Kau lebih mengemaskan, Wu Gu..",

Suara itu, suara rendah, serak dan mengintimidasi yang khas. Berasal dari sebelahnya, membuatnya dengan refleks menoleh untuk sekedar menghilangkan rasa penasarannya dan mendapati suaminya tengah berbaring dengan posisi yang sedikit aneh.

Tangan kanannya melingkar di atas bantalan yang digunakannya untuk membaringkan kepala, yang berarti semalam sentuhan nyaman yang di rasakannya berasal dari suaminya sendiri. "Ya-- Yang Mulia..??", Dia terlihat benar-benar terkejut sementara Chenyi membenarkan posisinya dengan mendudukkan diri ikut seperti kedua putra kembarnya.

"Apa tidur kalian nyenyak hm..?", Tanya Chenyi dengan nada yang tidak kalah anehnya. Pria itu seperti melunak, bersikap lembut dan ke 'bapak'kan. Tangan-tangan kekarnya mencubiti pipi Chenzi dan Chenli bersamaan, membuat kedua bayi itu merengek karna merasa sakit.

Wu Gu tanpa sadar melotot pada Chenyi, yang langsung membuat Pria itu sontak cengegesan. Mengaruk-garuk belakang kepalanya yang tidak terasa gatal sama sekali, "Yang Mulia, Anda sebaiknya mandi. Saya akan menjaga Chenzi dan Chenli terlebih dahulu..",

Chenyi mengangguk, tapi tiba-tiba mengernyit melihat Chenzi yang merangkak mendekati Wu Gu dan mencoba untuk menarik-narik hanfu bagian dada wanita itu. "Kau sedang apa Chenzi??", Chenyi sontak bertanya. Wu Gu menatapnya binggung, sementara Chenzi masih berusaha membuka hanfu Ibundanya.

'Kakak menginginkan susu, Ayahanda..'

'Kami lapar..'

Chenyi mengangguk-anggukkan kepalanya, "Wu Gu, mereka ingin minum susu..", Jawabnya tiba-tiba membuat Wu Gu sedikit membelalakkan mata tidak percaya pria itu tau apa yang di inginkan seorang bayi, pria seperti Chenyi. Jika ada yang melihat, pasti dia akan di tertawakan.

"Ah, A-- Aku akan pergi mandi..", Sahut pria itu lagi segera beranjak bangun dari atas ranjang dan bergegas keluar dari ruangan kamar meninggalkan istri serta kedua putranya untuk menyusui.

Sebuah senyuman terukir di bibir Wu Gu, apakah ini yang di namakan keluarga bahagia? Batinnya. Chenzi dan Chenli bisa mendengar perkataan Ibundanya dalam hati, membuat keduanya lega melihat Ibu mereka merasa bahagia disini. "Jadi, Siapa yang mau di susui terlebih dahulu hm..? Kakak atau adik?", Ujarnya penuh dengan semangat.

Chenzi dengan cepat merangkak naik dan memeluk hanfu Ibunya erat-erat sementara kaki-kaki munggil namun berisinya menendang-nendang ringan Chenli yang juga berusaha merangkak naik, membuat sang adik menangis kencang seketika. "Aduh, Chenzi tidak boleh begitu. Chenli itu adikmu, dia lebih kecil darimu. Kau mengerti hm?",

Chenzi cemberut, sementara Chenli masih menangis. Wu Gu menghela napas dan mengusapi puncak kepala kedua putranya yang mengemaskan, "Sudah jangan menangis lagi, Chenli. Kau juga Chenzi, nanti kalau Ayahanda kalian tau soal ini kalian bisa di marahinya..", Ujar Wu Gu lembut kemudian sedikit menunduk untuk menciumi setiap puncak kepala putranya.

[COMPLETE] Destiny of Three world : Love and Ambition storyWhere stories live. Discover now