Chenyu : Bab. 34

1.7K 194 16
                                    

"Ziyue...",

"Mm, Kakak Yu, aku pulang...",

"Kau kenapa? Apa kau sakit, kau terlihat pucat...",

"Tidak, tidak apa-apa. Aku baik-baik saja, hanya merasa sedikit pusing, mungkin karna cuaca yang agak panas...",

Chenyu menatap iba gadis di hadapannya, tanpa sadar menjukurkan tangannya, menyentuh kening Ziyue yang terasa panas dan menyengat.

"Kau demam!", Dengan kening yang berkerut, Chenyu meraih keranjang bambu dari Ziyue dan melemparkannya begitu saja ke dapur, sementara dengan cepat dia kembali mendekat kearah Ziyue dan membawanya kedalam gendongan layaknya pengantin, dan membawanya kedalam gubuk untuk dibaringkan diatas ranjang sederhana yang hanya beralaskan tikar bambu saja.

Ziyue memperhatikan semuanya, bagaimana Chenyu begitu panik dan khawatir.

"Kakak Yu", Panggilnya pelan.

Pria itu segera berbalik, berjalan mendekat dan berjongkok disamping tepian ranjang, bertanya : "Ada apa? Dimana yang sakit? Katakan padaku, Ziyue...",

"Tidak, tidak sakit.", Ziyue mengelengkan kepalanya, "Kakak Yu, temuilah dia, dia menunggu setiap hari di dalam hutan, mungkin saja keluarga kakak benar-benar merindukan kakak...",

Chenyu diam, ekspresinya gelap untuk sesaat setelah mendengar perkataan Ziyue.

"Tidak apa, Ziyue. Jangan dipikirkan, sekarang istirahatlah, aku akan memasakkan untukmu dan yang lainnya bubur saja ya?", Chenyu memilih mengalihkan pembicaraan dan bergegas keluar, meninggalkan Ziyue yang menatap sayu kearah punggung Chenyu.

Aku tau, kakak Yu. Kau tidak pandai berbohong...

***

"Kakak, aku dengar dari kakak Yu bahwa kakak sakit, kakak tidak apa-apa? Dimana yang sakit---", Ujar Xiao Hui dengan suara khas anak kecil miliknya yang terdengar sedikit bergetar, terlihat jelas jika Xiao Hui mencoba menahan diri dari menangis dan merintikkan air mata.

Melihatnya begitu, Ziyue tersenyum pasrah, lalu dengan tangannya yang lemas mengusap puncak kepala Xiao Hui, memberinya beberapa kata agar dia lebih tenang. Disaat bersamaan, Chenyu masuk membawa semangkuk bubur panas untuknya, disampingnya, Xiao Hung terlihat membantu membawakan barang-barang.

"Ziyue, ayo makan dulu...", Chenyu mendudukkan dirinya ditepian ranjang, membawa mangkuk berisi bubur pada tangan kanannya sementara tangan lainnya membantu Ziyue bangun dari posisi berbaring dan berganti bersandar pada sandaran ranjang.

Hendak mengambil alih mangkuk, tangan Ziyue ditepis Chenyu dengan lembut. Dan berkata : "Kau sedang sakit, aku akan menyuapimu, bukankah ketika aku sakit atau setiap salah satu dari kami sakit, kau akan menyuapi kami secara pribadi, sekarang gantian biarkan aku yang menyuapimu...", Selesai, Chenyu meletakkan mangkuk bubur yang telah kosong keatas meja dimana ketiga anak kecil itu masih tengah makan bersama, Chenyu kembali dengan secangkir air hangat untuk diminum Ziyue.

"Bagaimana rasa buburnya?", Chenyu bertanya.

Ziyue mengangguk, "Enak".

"Kau berbohong Ziyue...", Chenyu cemberut. Dia tau Ziyue berbohong, ditambah ini pertama kalinya dirinya memasak, dia hanya heran kenapa Ziyue dan adik-adiknya sama sekali tidak memprotesnya.

Lihatlah, gadis itu justru tertawa kecil mendengarnya.

"Kakak Yu, kami sejak kecil diajarkan untuk menghargai makanan, ditambah, kakak Yu memasakkannya khusus untuk kami, bagaimana mungkin kami bisa menolak ataupun menghinanya?", Ziyue mengamati bagaimana Xiao Hui, Xiao Hung dan Zimei begitu menikmati bubur buatan Chenyu, yang sejujurnya, sedikit hambar, ditambah Ziyue merasakan aroma gosong dari buburnya, tapi tidak masalah, selama dibuat dengan cinta dan ketulusan hati, seburuk apapun, Ziyue akan dapat menerimanya.

"Kau ini, bagaimana jika kau sakit perut hah?", Chenyu protes.

Ziyue mengeleng, "Bukankah ada kakak Yu? Jika aku sakit perut, kakak Yu yang akan merawatku...",

"Kau ini, pandai sekali berbicara!", Ketus Chenyu seraya mengacak rambut Ziyue yang terasa halus dan juga lembut.

Terkekeh, Ziyue menatap Chenyu yang terlihat sangat menyeramkan namun berhati lembut, bahkan ketika tidur, pria itu masih saja memakai topeng, Ziyue meskipun penasaran, dia tidak akan pernah memaksa Chenyu untuk memperlihatkan apa yang ada dibalik topeng itu, selain itu dia juga mengajarkan adik-adiknya untuk menghargai privasi Chenyu ataupun orang lain, jadi selama tiga tahun ini tidak ada satupun dari mereka yang tau, seperti apa rupa dibalik topeng itu.

"Haiya! Selesai, Kakak Yu, aku akan membantumu mencuci piring!", Xiao Hui menyelesaikan makananya terlebih dahulu.

"Hm! Aku---aku yang akan mencuci piring!", Xiao Hung menyusul dengan cepat, seakan mencuci piring adalah sebuah perlombaan.

Melihatnya, Chenyu dan Ziyue terkekeh bersamaan.

Zimei juga selesai setelah beberapa saat, dan beranjak dari duduknya kemudian berjalan kearah Chenyu dan Ziyue, merangkak naik keatas pangkuan Chenyu, gadis kecil itu menatap Chenyu dan Ziyue bergantian, sebelum berkata : "Kakak Yu, Kakak harus mencium kakak Ziyue!",

Sontak perkataannya membuat kedua manusia berlawanan jenis itu tertegun dan batuk, "Zi---Zimei, kenapa kau bicara begitu?", Chenyu bertanya.

Zimei menyentuh wajah Chenyu dengan tangan munggilnya, kemudian menjawab, "Kakak Ziyue juga begitu, ketika aku ataupun kakak-kakakku yang sakit, Kakak Ziyue akan memberikan kami sebuah ciuman, katanya biar kami cepat sembuh, kakak Yu, kakak juga harus mencium kakak Ziyue agar cepat sembuh!",

"Ah, Zimei, tidak perlu, Kakak Yu jangan dengarkan Zi---",

Cup~

"Cepat sembuh, Ziyue..",

Apa yang kau harapkan, Ziyue?

Dia hanya mencium keningmu, hanya kening, apa yang kau pikirkan?

"Kakak Yu, bisakah kau membawa Zimei keluar? Aku takut menularinya, aku juga merasa mengantuk, aku ingin tidur...", Mengatakannya, Ziyue memilih berbaring dan memunggungi Chenyu dan Zimei, menutupi wajahnya yang telah memerah dan terasa panas, juga---air mata bodoh yang menetes.

"En, baiklah. Istirahatlah, Ziyue. Aku pasti akan menjaga mereka bertiga dengan baik..",

Jangan begini, kakak Yu. Aku mohon padamu...

'Jangan buat aku semakin jatuh cinta padamu---'

Aku mohon..

Tbc.

Aiya, sepertinya benar-benar akan agak panjang 😂

Aiya, sepertinya benar-benar akan agak panjang 😂

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



[COMPLETE] Destiny of Three world : Love and Ambition storyWhere stories live. Discover now