Chenyu : Bab. 37

1.8K 179 27
                                    

3 minggu kemudian...

"Ah, kakak Ziyue. Kakak Yu mengatakan padaku untuk mengatakan pada kakak Ziyue, bahwa kayu bakarnya sudah disiapkan di dapur, apinya juga telah dinyalakan...", Xiao Hung yang tengah bermain dengan Xiao Hui berlari kearah Ziyue yang baru saja pulang dari hutan, membawa keranjang bambu berisi sayuran liar.

Perempuan itu tersenyum miris, sebelum mengangguk kearah Xiao Hung.

Ini yang ditakutkan Ziyue, Chenyu menghindarinya, seperti ketika di pagi hari, Chenyu akan bangun lebih pagi daripada biasanya, dan menghilang entah kemana, ketika Ziyue pergi ke hutan, Chenyu akan kembali dan memotongkan beberapa kayu bakar untuknya, setelah Ziyue kembali pria itu menghilang lagi entah kemana.

Ketika sarapan siap, Chenyu tidak ada, membuat Ziyue harus menyisakan makanan untuk pria itu dan meletakkannya di atas meja sementara dia pergi mencuci piring dibelakang. Malamnya, Ziyue akan membereskan semuanya, menyiapkan tempat tidur Chenyu dan memejamkan matanya, setelah tertidur, dia yakin, Chenyu kembali dan tidur.

"Kakak Yu, apa kakak sebegitu tidak menyukaiku? Untuk apa kakak menghindariku seperti ini, justru hatiku sakit diperlakukan seperti ini olehmu...", Gumam Ziyue seraya memotong sayuran, hingga tanpa disengaja, dia mengiris jari telunjuknya.

Syat!

"Kenapa kau begitu ceroboh?!",

Ziyue mematung, menatap pria yang dirindukannya, yang entah darimana tiba-tiba saja muncul, mengenggam tangannya, dan memasukkan jarinya yang terluka dan mengeluarkan darah kedalam mulutnya, tanpa sadar Ziyue meneteskan air mata, entah itu air mata bahagia atau sedih, yang pasti, dia sangat merindukan pria ini, yang pada akhirnya dapat dilihatnya setelah sejak 3 minggu terakhir menghindarinya.

"Kakak Yu!!!", Ziyue menubrukkan tubuhnya kearah Chenyu, memeluknya dengan erat seakan dirinya di landa gelisah dan takut akan kehilangan Chenyu.

Pria itu terdiam, mencibir dirinya sendiri didalam hati, tadinya dia berada di atas atap dapur, mengamati semua aktivitas Ziyue, ketika dia melihat bagaimana pisau tajam itu mengiris kulit jari Ziyue dan menimbulkan luka garis berdarah, kedua kakinya bergerak sendiri, meloncat turun dan menyerbu kearah Ziyue.

"Ziyue---",

"Tidak!", Perempuan itu secara tiba-tiba saja memekik, "Aku tidak mau, Ziyue tidak akan melepaskan Kakak Yu, tidak akan!",

Ah, ini juga yang tidak Chenyu suka, perempuan keras kepala.

"Ziyue---",

"Tidak mau, jika aku melepaskannya, kakak Yu akan pergi lagi, Ziyue tidak mau begini, Ziyue tidak suka, kenapa menghindari Ziyue? Apa karna Ziyue menyukai kakak? Karna Ziyue mencintai kakak, makanya kakak menghindari Ziyue? Jika begitu---jika benar begitu, Ziyue tidak akan mencintai lagi, Ziyue tidak akan---tidak akan---",

"Stt, dengarkan aku, Ziyue. Maafkan aku, aku tidak melarangmu menyukai atau mencintaiku, terima kasih untuknya, tapi---Ziyue, aku tidak bisa, maafkan aku, aku tidak bisa membalas perasaanmu, dan semua ini membuatku merasa bersalah padamu, aku tidak sanggup untuk berada di dekatmu, meski entah kenapa, hatiku sakit melihatmu murung akhir-akhir ini, jadi Ziyue, jangan begini lagi, bisakan?",

Perempuan itu terdiam sejenak, sebelum melepaskan pelukannya perlahan, mendongak, dia menatap Chenyu dengan tatapan datar dan dingin. Berbalik, dan kemudian dia-pun berkata, "Baiklah, pergilah kakak Yu, aku harus memasakkan makan malam untuk semuanya...", Dan hal ini membuat Chenyu merasa gelisah juga khawatir, hatinya berdenyut tanpa sebab.

Bukan ini yang diharapkannya, dia tidak suka jika harus melihat ekspresi dingin Ziyue.

"Ziyue, jangan begini. Aku mohon, kau boleh marah atau apapun, tapi jangan, jangan pernah memperlihatkan ekspresi dingin itu lagi, dengarkan aku, kau tidak berencana membiarkan adik-adikmu melihatnya bukan?", Chenyu menarik tubuh Ziyue, mengenggam kedua tangan perempuan itu.

Ziyue, dia masih tetap sama. Memasang ekspresi dingin, dan menatap kearah lain.

"Ziyue, hei. Aku akan menciummu jika kau masih memasang wajah seperti itu...", Ancam Chenyu, kembali seperti dirinya yang dulu, yang selalu mengancam demi mendapatkan apa yang diinginkannya.

Tidak ada jawaban.

Satu...

Dua...

Tiga...

Cup!

"Kakak Yu!", Pekik Ziyue terkejut.

Chenyu, pria itu tertawa, melihat wajah merah Ziyue membuatnya gemas.

"Manis, selalu manis...", Gumam Chenyu tanpa sadar.

Plak!

Ziyue menamparnya, "A---ah, Kakak Yu aku tidak sengaja, sungguh, maafkan aku---",

Berusaha lari, Ziyue gagal untuk melarikan diri, karna tangannya ditahan oleh sesuatu, lebih tepatnya oleh seseorang, yaitu Chenyu.

Bruk!

Tanpa disengaja, dua pasang mata itu bertemu satu sama lainnya, memberikan sengatan aneh yang membuat tidak hanya Ziyue yang berdebar, tapi juga pria di hadapannya, Chenyu.

"Ziyue...", Lirih Chenyu tanpa sadar seraya mendekatkan wajahnya, mencoba meraih sesuatu yang entah kenapa begitu mengoda.

"Jangan kakak Yu---", Potong Ziyue melihat Chenyu yang berusaha untuk menciumnya, "Jangan---",

Terlambat, Chenyu sudah menempatkan bibirnya di bibir Ziyue, menciumnya dalam, dan berusaha memaksa masuk.

Apa ini, Chenyu membatin. Hati juga jantungnya berdetak secara tidak karuan, bibir Ziyue terasa manis, sangat manis, bagaikan arak, yang manis dan memabukkan, membuat dirinya tidak dapat berhenti namun menginginkan lebih.

Apa yang salah dengan dirinya?

"Kakak Ziyue, Zimei lapar, apa makan malamnya telah siap????", Terdengar suara Xiao Hui dari luar ruangan dapur, dan ketika mendengarnya, Ziyue secara spontan mendorong tubuh Chenyu, dan menutup bibirnya dengan telapak tangan.

Tepat ketika Xiao Hui masuk, adik kecilnya itu menatap dua sosok makhluk hidup berlawan jenis itu dengan tatapan polosnya. Dan bertanya : "Kakak Yu? Ternyata kakak bersembunyi disini, pantas saja kami tidak dapat menemukan kakak, Kakak Ziyue, Zimei lapar, apa makan malam telah siap?",

Ziyue dengan gagap menjawab, "Ha--hampir, tunggu sebentar...",

Tersenyum ceria, Xiao Hui menarik lengan baju Chenyu, dan mengajaknya keluar dan bermain, tapi pria itu tidak dapat melepaskan pandangannya dari wajah Ziyue, entah kenapa, dia begitu, tanpa di sadari.

Tbc.

Ehem, menurut teori, itu adalah tanda-tanda?

A. Jatuh cinta
B. Penyakit jantung
C. Sakit perut
D. Obsesi?

Oh ya, Judul bab aku ubah semuanya ya 😂 Mungkin untuk dijadikan sebagai extra part kurang cocok, jadi aku ganti jadi lanjutan gitu.

Satu buku ini tiga cerita, Chenyi, Chenzi&Chenli kemudian Chenyu.

[COMPLETE] Destiny of Three world : Love and Ambition storyWhere stories live. Discover now