Chenyu : Bab. 31

2.3K 215 15
                                    

Sebelumnya, aku ucapkan banyak terima kasih, udah support cerita absrud ini, dan maaf untuk ending yang mengecewakan, aku ngerti, ada sebagian yang tidak suka dengan endingnya, like 'kurang greget, ngak seru, atau terlalu cepat', aku ngerti, tapi aku ingin bilang, manusia itu dasar sifatnya memang tidak akan pernah bisa puas jadi, mau seberapa kalipun endingnya diubah, tetap saja akan ada yang tidak setuju dan merasa kurang puas, jadi aku memutuskan untuk memberikan ending yang menurut pendapatku sendiri sudah memuaskan, mengingat, ini hanyalah cerita yang hadir karna aku memikirkannya.

Dan, Extra part kali ini akan menjadi kisah Chenyu, mungkin dua atau tiga bagian.

Ya sudahlah ya, ayo langsung saja, back to laptop~

***

"Tuan?",

Siapa?

Siapa yang membangunkan dirinya dari mimpi buruk ini?

"Tuan bangunlah, anda tidak bisa tidur disini. Ini sudah hampir menjelang malam dan di dalam hutan ada banyak hewan buas, anda bisa mati...",

Hewan buas?

Dia adalah jendral hebat dari istana hantu, Chenyu, apa yang bisa hewan buas perbuat padanya?

"Tuan---",

Grab!

"Kau berisik nona...", Lirih Chenyu membuka kedua matanya setelah menarik tubuh munggil yang sejak tadi mencoba membangunkan dirinya, lalu, memberikannya sebuah kejutan.

Dapat terlihat, gadis manusia itu, tersipu, menutupi bibirnya dengan telapak tangan.

"Kenapa? Tidak pernah dicium pria tampan sebelumnya?", Chenyu memiringkan bibirnya, tersenyum sinis.

Wajah gadis itu semakin memerah, bagaikan buah tomat yang hampir membusuk.

"Tu---tunggu!", Gadis itu menghentikan langkah Chenyu yang hendak pergi.

Berbalik, Chenyu menatap gadis di depannya dengan tajam dan dingin, seakan mereka memiliki dendam sebelumnya, atau lebih tepatnya Chenyu yang memilih bersikap dingin dan membenci perempuan sejak detik ini. Lalu berkata : "Apa? Apa nona menginginkan sebuah ciuman lagi? atau lebih?",

Gadis itu mengelengkan kepalanya, dan dengan wajah masih bersemu merah menjawab dengan berbalik bertanya, "Apa tuan ini juga adalah orang dari istana hantu?", yang mana membuat Chenyu menatapnya tidak percaya. Dia jelas merasakan aroma manusia pada diri gadis itu, lalu bagaimana dia bisa mengetahui masalah dunia hantu? Mungkinkah gadis ini memiliki koneksi dengan dunia hantu?

"Bagaimana kau---",

"Ayah saya!", Gadis itu memotong suaranya, "Ayah saya adalah seorang pedagang dari dunia hantu, dan ibu saya adalah manusia biasa, mereka bertemu di hutan ini, untuk itu saya dapat membedakan anda dengan orang biasa, ingat, bagaimanapun di dalam tubuh saya mengalir setengah darah dari bangsa hantu...",

Chenyu mengerti sekarang, tapi bukankah dulu hal seperti itu tidak diijinkan? Lain hal dengan sekarang, mengingat saat ini bahkan sudah ada dua wanita keturunan manusia di sana.

"Tuan ini, apa anda kabur dari rumah?", Dia bertanya dengan ekspresi polos.

Chenyu tidak tau harus bagaimana menjawabnya, ya-kah, atau tidak?

Dia memang pergi, tapi apa itu termasuk kabur?

Mungkin, dia kabur, kabur dari masa lalu dan masalah hatinya.

"Ikutlah dengan saya, tuan..", Tukas gadis itu menarik tangan Chenyu lalu berjalan sedikit cepat.

Untuk apa?

"Lepaskan, kau pikir kau siapa? Untuk apa juga aku ikut dengan dirimu?!", Bentak Chenyu menatap tajam kearah gadis itu.

Tapi gadis itu justru tersenyum, dengan manis.

"Karna tuan terluka...", Ujarnya pelan dan lembut.

Chenyu mengernyit, "Aku tidak---",

"Tuan terluka!", Gadis itu terlihat keras kepala.

Sama halnya Chenyu, "Tidak!",

"Iya!",

"Tidak!!!",

"Iya, tuan terluka!",

Chenyu merentangkan kedua tangannya, bertanya : "Katakan, dimana aku terluka?",

Menunggu...

Gadis itu sempat menatap Chenyu sebelum akhirnya melangkahkah kakinya mendekat, berhenti tepat di hadapan Chenyu dan menjulurkan tangan kanannya.

"Disini...", Ucapnya.

Sial!

"Omong kosong!", Menepis tangan gadis itu, Chenyu mencengkram tempat dimana gadis itu menunjuknya tadi. "Tidak ada luka disini, lihat! Kau mengucapkan omong kosong!",

"Yang omong kosong adalah anda, tuan. Saya bisa melihatnya, hati anda terluka...",

Tbc.

Ciee, Gx abang, gx keponakan, dapatnya manusia 😂😂😂


[COMPLETE] Destiny of Three world : Love and Ambition storyWhere stories live. Discover now