Chenzi & Chenli : Bab. 23

2.3K 245 12
                                    

Satu bulan kembali berlalu di dunia manusia, sementara itu di dunia hantu, tengah di adakan upacara yang besar.

"Chenli, Apa kau sudah bersiap untuk upacaranya nak?", Wu Gu berjalan masuk untuk melihat putranya yang sudah berpakaian rapi lengkap dengan jubah kebesarannya yang megah.

Chenli tidak menjawab. Wu Gu memaklumi, dia tau putranya tidak menginginkan pernikahan ini. Tapi dia tidak berdaya, Chenyi terlalu keras kepala. Dia marah pada putra sulungnya yang bertindak gegabah dan melarikan diri dari istana hantu dan pergi entah kemana, "Chenli, jika kau tidak mau menikah katakanlah, terus terang, ibunda akan berbicara dengan ayahanda kalian...",

Chenli mengeleng.

"Aku tidak apa-apa, Ibunda. Aku tidak ingin melihat ayahanda bersedih dan terus kecewa, cukup kakak yang membuat kekacauan, biarkan aku yang menanggungnya, biarlah aku yang menjadi penganti kakak, aku akan menepati keinginan Ayahanda menjadikanku sebagai putra mahkota dan menikahi putri xinyue...",

Wu Gu menghela kemudian tersenyum tipis, menepuk bahu putranya.

"Baiklah, Ibunda berdoa semoga kamu akan bahagia bersama putri xinyue suatu saat nanti..",

Chenli tersenyum tipis.

Semoga saja, ibunda...

***

"Jia Lan---", Chenzi yang hendak pergi ke dapur melihat Jia Lan tengah berjongkok tepat di sebelah dapur.

Chenzi berjongkok disebelahnya, menepuk pundaknya, "Jia Lan, kau kenapa?", Tanyanya panik melihat Jia Lan yang muntah-muntah. Wajahnya terlihat pucat, tubuhnya lemah, bahkan hampir pingsan dan terjatuh ke tanah jika Chenzi tidak menangkapnya dan mengendongnya ke dalam gubuk.

Syukurlah, Chenzi memiliki pengetahuan dasar mengenai teknik membaca denyut nadi, sehingga dia tidak harus pergi jauh-jauh ke desa untuk mencarikan tabib. Ditambah, Chenzi tidak memiliki uang untuk membayar tabib. Jadi dengan hati-hati dia meraih pergelangan tangan Jia Lan, membaca denyut nadinya untuk mencari tau. Dan dari pemeriksaannya, dia menemukan dua denyut nadi, pertama kuat, dan diyakininya milik Jia Lan, yang satu lagi---lemah, tapi bisa terdengar cukup jelas.

Chenzi tersentak, dia menampilkan ekspresi yang sulit ditebak. Dia tersenyum, tapi sedikit kaku. Jia Lan yang mendengar suara Chenzi terbangun, dengan mata mengerjap lemah, bertanya, "Pa---ngeran? apa yang terjadi?", Dia melihat Chenzi yang tersenyum penuh makna kearah-nya.

"Jia Lan, aku---aku akan menjadi seorang ayah!", Seru Chenzi bangkit dari duduknya.

Dia berjalan cepat kearah Jia Lan yang berusaha bangun, memeluknya dengan erat. Mengecup keningnya yang hangat, lalu berkata, "Kau hamil Jia Lan, kau dan aku, kita akan menjadi orang tua. Ah, aku sangat senang. Sudah lama aku menginginkan seorang anak meski bukan dari perempuan yang ku cintai, tapi tidak masalah. Jia Lan, aku akan menjagamu, kita akan menikah, aku akan membawamu dan calon anak kita pulang ke istana Hantu, menemui ayahanda dan ibunda-ku di dunia hantu...",

Jia Lan diam. Dia ingin menangis, bukan karna terharu. Tapi karna sakit di hatinya, dia berpikir, Chenzi akan membuka hati untuknya, setelah sekian lama bersama. Tapi kenyataan-nya, pria itu mengungkapkan-nya sendiri. Jia Lan bukan perempuan yang dicintainya, bukan Jia Lan, tapi gadis lain, dan Jia Lan tau siapa perempuan itu. Perempuan yang selama ini mengisi pikiran dan hati Chenzi, bahkan setelah berbulan-bulan dia telah tinggal bersama dengan Jia Lan.

"Jia Lan?", Chenzi membuyarkan lamunannya.

Jia Lan menatapnya seraya tersenyum miris, "Terserah kepada anda, Pangeran. Saya akan mengikuti apapun keinginan anda...", jawabnya langsung dibalas anggukkan disertai senyuman antusias dari Chenzi. Pria itu terlihat mengerakkan tangannya di udara, yang Jia Lan ketahui adalah untuk membuka komunikasi batin yang Chenzi selama ini kunci untuk menghindari panggilan dan pelacak dari dunia hantu.

[COMPLETE] Destiny of Three world : Love and Ambition storyWhere stories live. Discover now