Chenzi & Chenli : Bab. 25

2.4K 282 15
                                    

BGM : Zhang Jie(张杰) - Ting(听)

"Pa---Pangeran, Lepaskan---", Lirih Jia Lan.

Chenzi menolak, dia mempererat pelukannya pada Jia Lan. Ini sudah hampir tengah malam, semenjak kejadian tadi siang, Chenzi marah dan jengkel, tapi juga lega karna semua yang didengarnya hanyalah akal-akalan ibundanya. Jia Lan merontah, meminta di lepaskan. Tapi Chenzi masih tidak bergeming, dia menempatkan wajah dan dagu-nya diceruk leher Jia Lan. "Nanti kau menghilang lagi, jika aku melepaskan-mu. Tidak tau apa yang akan di lakukan oleh mereka jika kau pergi lagi...",

Jia Lan terdiam.

Kejadian tadi siang adalah hal yang diluar pemikirannya, dia tidak menyangka jika Chenzi akan begitu mengkhawatirkannya. Atau jika benar, Chenzi hanya mengkhawatirkan calon anak-nya saja?

"Jangan pernah meninggalkanku, Jia Lan. Kau adalah tanggung jawabku mulai sekarang, mengerti?", Gumam Chenzi mulai menciumi leher jenjang milik Jia Lan lembut. Jia Lan sendiri hanya bisa mencoba untuk tidak mengeluarkan sedikitpun suara-suara aneh karna perbuatan Chenzi, pria ini sedikit memiliki hasrat seksual yang cukup besar dan membuatnya pasrah setiap kali Chenzi mulai menciumi lehernya.

***

Satu bulan kembali berlalu, Jia Lan dan Chenzi akhirnya menikah meski tanpa mengunakan sebuah pesta perayaan yang besar, itu-pun atas permintaan dan kemauan dari diri Jia Lan sendiri. Karna baginya bagaimanapun dia adalah seorang manusia, mengadakan pesta pernikahan, bukan-lah ide yang baik baginya.

Pagi ini, dia memutuskan untuk berjalan-jalan. Chenzi pergi menemui ayahandanya, Dalam perjalanan dia bertemu dengan Putri Xinyue, perempuan itu kini tengah mengandung, penerus dari Chenli, Jia Lan mengamati perempuan di depannya. Cantik, lembut dan berbudi luhur, itu yang ada dipikiran Jia Lan saat melihatnya.

"Memberi hormat kepada putri mahkota...", Ujar Jia Lan memberikan hormatnya.

Putri Xinyue menyeringai secara misterius, "Tidak perlu begitu formal, kakak Li adalah kakak dari putra mahkota, otomatis kau adalah kakak ipar, tidak perlu memberi penghormatan. Bukankah kau sedang mengandung? Perut-mu terlihat mulai membuncit...",

Jia Lan mengangguk, lalu tersipu. Putri Xinyue tidak suka, dan kebetulan dia melihat Chenli dan Chenzi tengah berjalan bersama mengarah kearahnya. Dia menyeringai aneh, "Kakak Ipar Lan, bisakah kau mengelus perutku? Sepertinya dia ingin di elus oleh-mu...",

Jia Lan mengangguk, mendekatkan tangannya kearah Putri Xinyue, mencoba menyentuh perutnya yang masih datar. Perlahan, dia mengelus perut Putri xinyue. Tidak menyangka, ketika Chenzi membuka suara dan hendak memanggil Jia Lan, Putri xinyue menarik tangannya, membuat dirinya sendiri terjatuh seolah-olah dia didorong oleh Jia Lan. Chenzi dan Chenli panik, tapi berbeda rasa paniknya, Chenzi benar-benar panik, sementara Chenli, dia tau jika Putri xinyue sengaja.

"Xinyue, kau tidak apa-apa? Apa sakit? Dibagian mana?", Chenzi langsung berlutut di sebelah Putri xinyue dan memeluknya. Membantunya berdiri, tapi putri xinyue justru pura-pura meringis kesakitan.

Chenzi marah, dia menatap Jia Lan dengan tajam dan penuh amarah. Kedua tangannya yang membantu Putri xinyue terkepal, "Jia Lan! Apa maksudmu dengan mendorong xinyue hah?!", Dan kalian mungkin tau apa yang terjadi. Chenzi mengusirnya, Chenli hanya diam, dia sebenarnya iba, tapi dia ingin memberi Jia Lan sedikit pelajaran karna sudah mempermainkan perasaannya.

Jia Lan diam, tapi bukan berarti dia tidak ingin membela diri. Tapi dia tidak memiliki bukti, dan dia tau, Chenzi sangat mencintai putri xinyue, sekarang melihatnya terluka, tentu saja hatinya sudah tertutupi. Dan Jia Lan memilih bungkam, dia sudah sangat tau apa yang harus di lakukannya setelah ini, Ya, hanya satu tujuannya sekarang.

[COMPLETE] Destiny of Three world : Love and Ambition storyWhere stories live. Discover now