#6 - Memories Seeker

2.4K 272 6
                                    

Jae menekan password pada tombol pengaman rumah. Dia melakukannya seperti sudah terbiasa. Woori masih terlelap dalam gendongan Jae, membuat Jae tidak mengkhawatirkan kalau Woori merasa ada yang aneh.

Jae masuk kerumah Woori dan mengantarnya ke kamar. Dia membaringkan Woori dikasurnya. Menyelimutinya dengan hati-hati. Jae berniat langsung pergi sebelum ponsel Woori berdering. Jae mencari-cari dimana sumber suara itu. Lalu dia menemukan ponsel Woori di kantong mantelnya. Telepon itu dari Chanyeol. Jae langsung mengangkatnya.

"Woori ya, kau dimana?" Suara Chanyeol terdengar khawatir.

"Hyung, ini aku."

"Kau-" Suara Chanyeol sesaat hilang, hanya terdengar bunyi ribut di belakang. Lalu tiba-tiba hening, dan suara Chanyeol terdengar lagi tapi kali ini lebih pelan. "Kenapa kau yang mengangkat teleponnya? Apa kau sedang bersamanya?"

"Iya, tadi aku bertemu dengannya."

"Benarkah? Lalu sekarang kalian ada dimana? Ibuku sangat mengkhawatirkan Woori. Dia bilang ingin pergi ke toilet tapi belum kembali sampai sekarang."

"Aku tidak bisa menjelaskannya, tapi dia sekarang sudah ada dirumah."

"Baiklah, kami akan segera pulang. Dan...kau juga cepatlah pulang sebelum kami datang. Arasou?" Chanyeol terdengar tergesa-gesa.

"Baik, hyung. Aku mengerti." Lalu Chanyeol menutup teleponnya dari seberang sana.

Jae meletakkan ponsel Woori kembali ke meja. Saat itulah matanya menemukan benda yang tidak asing. Tulip kuning. Sebatang tulip kuning yang mirip dengan milik Taeyong.

Jae meraih tulip itu dan mengamatinya seakan-akan dia bisa melihat bagaimana Taeyong memberikannya pada Woori.

"Tzh, hyung itu benar-benar berusaha keras. Apa lagi yang sedang dia rencanakan?" Jae meletakkan tulip itu kembali dengan bosan. Lalu dia menatap Woori yang sudah tertidur.

Jae membelai rambutnya dan mengecup dahi Woori sebelum dia beranjak pergi.

****

"Apa?" Yuta dan Doyoung berteriak bersamaan. Yang lain langsung menghentikan sarapan mereka dan memperhatikan Taeil.

"Ahjussi...ahjussi mau menikah lagi?" Yuta mengulang perkataan Taeil.

"SooMan ahjussi?" Doyoung juga kembali menegaskan.

Taeil terlihat kesal dengan kedua dongsaengnya itu. "Benar, kalian tidak salah dengar. SooMan ahjussi akan menikah lagi! Itulah maksud dari karangan bunga waktu itu. Karangan bunga itu untuk calon istrinya yang sangat menyukai bunga."

"Daebak," Yuta bergumam. "Jeongmal daebak." Dia bertepuk tangan sendiri sambil menggeleng-geleng tidak percaya.

"Apa Jeonghan dan Jisoo sudah tahu hal itu?" Tanya Johnny.

"Itulah masalahnya. Ahjussi tidak mau memberitahu mereka langsung." Jawab Taeil.

Yuta menggebrak meja dan mulai berjongkok di kursi. Membuat Taeyong tersedak. Mingyu yang disebelahnya langsung menepuk-nepuk punggung Taeyong dan memberinya air.

"Dia ingin kita jadi tumbalnya? Ahjussi ini...dasar. Aku tidak mau ikut campur. Aku mundur, hubunganku dengan kedua anaknya tidak baik." Yuta mulai menyantap serealnya lagi.

"Kau ini berisik sekali, memangnya siapa yang menyuruhmu?" Taeil melemparkan pisang ke kepala Yuta yang malah menangkapnya dan memakannya.

"Aiisshh, hyung.." Yuta merajuk. Taeyong juga melakukan perlawanan karena membuatnya tersedak, dia memukul bibir Yuta agar diam. "Ach..kau, kenapa kau juga?"

Someday [Jaehyun NCT + OC] ✔ ENDWhere stories live. Discover now