#15 - Unwanted Person

1.3K 177 11
                                    


Jae berjalan dengan langkah cepat menuju ke sebuah bar. Setelah bicara dengan Jeonghan tadi, dia sedikit kesal.

Pria itu menempati bangku di meja bartender. Jae melihat ke sekeliling bar itu. Dia tahu tidak seharusnya dia berada di sana.

"Kau mau sesuatu?" Salah satu bartender di situ memecah pikiran Jae.

"Ah, ya.." Kata Jae dan tanpa pikir panjang bartender itu menyerahkan gelas berisi minuman pada Jae. Jae memegang gelas itu berat. Dia meminumnya dalam satu tegukan

Merasa pikirannya belum tenang, dia memesan segelas lagi dan begitu seterusnya sampai dia setengah mabuk.

Di sisi lain Jae berpikir untuk berhenti minum. Tapi pikirannya yang kalut membuatnya semakin ingin terus menerus meneguknya. Dan tak ada yang bisa menghentikannya sekarang sehingga dia bisa meminum sebanyak yang dia butuhkan.

Kepala Jae mulai terasa berat. Dia meletakkan kepalanya pada meja dan menutupinya dengan kedua tangan. Dia sempat memejamkan mata sebentar sebelum ada suara yang memanggilnya.

"Jung Jaehyun?"

Jae dengan malas mengangkat kepalanya. Dia berusaha menjernihkan matanya yang buram karena pusing yang melandanya. Dan dia menemukan sosok yang tidak asing baginya.

Pria itu berdiri berkacak pinggang, di belakangnya ada dua orang pria lagi yang memandangnya heran.

Pria itu tertawa mengejek. "Ternyata benar, itu kau." Suara itu terdengar menyepelekan keberadaan Jae. "Ada apa denganmu? Aku dengar kau sudah tidak pernah kembali lagi ke tempat itu."

"Choi Seungcheol?"

Melihat Jae yang menjawab dengan lemah, pria bernama Seungcheol itu tertawa sinis lagi.

"Ya, ini aku. Seungcheol, kau masih ingat? Kulihat kau sedang sendirian." Seungcheol menepuk kepala Jae dengan tidak sopan. "Apa teman-temanmu meninggalkanmu karena kau sudah jadi pengecut?"

Ucapan Seungcheol membuat Jae bangkit berdiri, hendak melayangkan tinjunya. Tapi karena mabuk yang dideritanya, dia menahannya dan hanya menatap Seungcheol tajam.

Melihat Jae yang berdiri dengan sempoyongan membuat Seungcheol semakin besar kepala. Dia tertawa mengejek lagi.

"Apa yang mau kau lakukan? Kau ingin memukulku? Berdiri saja kau harus dipapah." Jae mengepalkan tangannya erat melihat Seungcheol tertawa.

"Ah, di mana pacarmu itu?" Jae semakin panas dengan ucapan Seungcheol. Tapi dia hanya terdiam sambil menahan kepalan tangannya. "Ara, ara. Aku tahu, dia juga meninggalkanmu, bukan? Sudah kuduga dia hanya bermain-main denganmu."

Seungcheol menepuk-nepuk baju Jae. "Apa pantas seorang Jung Jaehyun dipermainkan oleh wanita kecil seperti dia? Kecuali kalau kau memang pecundang."

Seungcheol menghapus senyum di wajahnya dan berganti dengan pelototan tajam dan bisikan pada Jae. "Hidupmu sekarang benar-benar berantakan, ya. Kuharap kau masih punya sedikit nyali agar tidak terlihat benar-benar menyedihkan."

Jae masih hanya bisa menatap Seungcheol dengan kebencian yang dia pendam.

"Siapa dia, Seungcheol?" Pria yang di belakang Seungcheol buka suara. Mereka memandang Jae dengan tatapan menyelidik.

Seungcheol menoleh sedikit pada kedua temannya lalu kembali menatap Jae dan tersenyum sinis. "Bukan siapa-siapa, dia bukan siapa-siapa lagi yang perlu di ketahui."

Jae benar-benar sudah tidak bisa menahan amarahnya. Dia meregangkan kepalan tangannya lalu menggenggamnya erat lagi.

"Kalau begitu ayo pergi," Kata salah satu dari mereka dan berjalan duluan. Seungcheol menyusul kedua temannya sambil sesaat matanya mengawasi Jae.

Someday [Jaehyun NCT + OC] ✔ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang