#17 - Think Again

1.3K 164 22
                                    

Esok paginya, keadaan dorm lumayan sepi. Jae masih tidur di kamarnya, mengingat dia baru pulang pukul satu pagi tadi. Taeyong sudah pergi ke tempat kerja. Begitu juga dengan Hansol dan Johnny.

Sedangkan yang lainnya masih berada di dorm, mengerjakan kegiatan masing-masing. Taeil yang bekerja sebagai komposer sedang berkutat di depan pianonya.

Doyoung sedang membersihkan rumah. Yuta yang sedang libur memilih bermain game sendirian.

Mingyu baru saja pergi, walaupun dia sedang cuti kerja tapi ada tawaran pemotretan dan lokasinya sangat dekat dari dorm, jadi Mingyu menerimanya.

Tiba-tiba Doyoung berteriak. "Aaaaaaakh...apa ini?"

Yuta dan Taeil menghampiri Doyoung yang berdiri di depan keranjang cucian. Doyoung memegang sebuah kain kecil dengan banyak noda darah.

Doyoung memandang Yuta dan Taeil bergantian. "Ada apa?" Tanya Taeil.

"Darah...darah siapa ini?" Tanya Doyoung gemetar.

Yuta merebut kain itu dari Doyoung dan mengamatinya. "Seseorang mengelap lukanya dengan kain ini. Apa ada yang terluka?"

Taeil dan Doyoung mulai berpikir. "Siapa yang terluka? Saat aku melihat yang lain pergi, aku tidak melihat ada yang terluka. Mereka semua baik-baik saja."

"Kecuali satu.." Gumam Doyoung. Dia mendongak pada Taeil. "Kita kan belum melihat satu penghuni dorm keluar dari kamarnya."

Yuta langsung mengerti. "Aigoo, diakah?"

"Maksud kalian...Jaehyun ah?" Kata Taeil.

Doyoung mengangguk. "Benar, dia pulang larut malam. Kita semua sudah tidur. Mungkin saat itulah dia mengelap darah dengan kain ini. Apa dia sedang terluka?"

Yuta membelalakkan matanya. "Apa dia berubah lagi? Akhir-akhir ini dia memang jadi menakutkan. Hyung ah, bagaimana kalau Jae kembali lagi seperti dulu? Menjadi Jae si berandalan..."

Doyoung langsung merinding. "Jaehyun ah..padahal dia begitu manis saat sudah berubah."

"Ya! Apa yang kalian pikirkan. Kalau dia sampai mendengarnya bagaimana?" Taeil memukul pelan kepala kedua dongsaengnya itu. "Mungkin saja dia sedang terluka, tapi bukan berarti karena dia berkelahi, kan?"

"Ya, aku harap dia mendapatkan luka itu karena terjatuh. Mungkin dia jatuh dari tangga, lalu terguling-guling hingga membentur dinding, dan juga kepalanya terbentur pot bunga." Kata Yuta.

"Hahahahaha...kau membuatnya jadi menyedihkan, Yuta hyung." Kata Doyoung sambil tertawa.

"Siapa yang terjatuh?" Suara itu membuat ketiganya terkejut, apalagi Yuta dan Doyoung. Taeil menoleh pada suara itu dan menemukan Jae yang berdiri memegang kantong es yang ditempelkan di sudut bibirnya.

Yuta yang membuat lelucon itu gelagapan. "Akh..itu...tetangga sebelah. Kau tidak tahu? Dia semalam terjatuh dari tangga dan..kepalanya..berdarah...banyak.."

Jae yang tidak mendengar percakapan mereka dari awal langsung percaya. "Lalu apa yang kalian lakukan berkumpul di depan keranjang cucian begitu?"

Yuta langsung berdiri, berusaha menutupi kecanggungannya. Dia melempar kembali kain bernoda darah itu dan Doyoung berusaha menutupinya dengan cucian lain.

"Anio...Doyoung ah, dia kesulitan memisahkan mana cucian yang harus dipisahkan, makanya kami membantunya."

Jae merasa ada yang aneh, tapi dia sudah cukup pusing dengan masalahnya sendiri. Jadi dia memilih untuk pergi ke dapur. Saat Jae sudah pergi, mereka kembali bergumul lagi.

Someday [Jaehyun NCT + OC] ✔ ENDWhere stories live. Discover now