VI 🍁Buku terbang

2K 149 9
                                    

Panggilan itu langsung terputus, dampaknya menimbulkan rasa penasaran bagi Alaska, tanpa berpikir panjang dia kembali berlari menuju tempat yang di perintahkan oleh suara entah siapa.

Tanah kosong yang biasa hening kini tidak lagi, setelah datangnya seorang anak yang berlari dengan gusar dan berhenti tepat di luar tembok tinggi pembatas daerah sekolah.

Terdengar suara dari balik tembok tepatnya di dalam kawasan sekolah
"Kau kah itu?" teriak tapi di tahan seperti itulah sambutan untuk Alaska yang baru saja sampai di tempat tujuan.

Mencoba menormalkan napasnya yang tak teratur lalu
"Yaaa... Siapa kau?" ucapnya dengan suara tertahan.

Kemudian muncul dua remaja laki-laki di atas tembok, ada yang aneh muka mereka tampak sama sungguh susah untuk membedakan mana adik mana kakak,
"Aku tak menyangka kau tak kenal suara kami" teriak laki-laki di sebelah kanan.

Cengiran lebar langsung saja tergambar di wajahnya
"Aku pikir suara kau sedikit berbeda..." jawaban nya terdengar agak ragu.

"Sudah lah nanti saja kita bahasnya. Sekarang tangkap ini dan naiklah" seru laki-laki dari sisi kiri sambil melemparkan kan sesuatu.

Tadinya tangan Alaska siap menangkap apa yang di berikan temannya, tapi benda yang jatuh itu terlihat berat hingga niatnya ia urungkan dan sedikit mundur.

Tambang panjang menggantung dari atas dengan kayu besar panjang yang di ikatkan tepat di ujungnya
"Apa yang harus ku lakukan?" tanya Alaska bingung melihat benda yang kini di depannya.

Dua laki-laki itu mengusap wajah mereka secara bersamaan
"Kau letakan kaki mu di setiap sisi kayu dan pegang tambangnya, biar kami menarik mu dari sini" ucap mereka lalu bersalaman "kita sama" ucap mereka lalu kembali ke rencana.

"Sudahlah kalian memang sama!! Sekarang tarik aku" seru Alaska dari bawah.

Akhirnya kakinya menapak di arena sekolah, tapi kini ia berdiri di gundukan kursi rusak yang di susun oleh si kembar sampai tingginya sejajar dengan tembok.

"Biar kami tak susah jika ingin pulang" ucap mereka seolah mengerti ekspresi Alaska.

Pantesan mereka sering menghilang di sekolah tanpa meninggalkan jejak, batin Alaska.

.🍁🍁🍁

Ron dan Roy si kembar tapi tak sama, itulah kata mereka, mereka berdua kembar tapi tak mau mengakui sama, Aneh pikir Alaska, mungkin karena ke pemikiran mereka yang berbeda tapi tingkahnya sama aja.

Ron sebagai anak yang pertama menapak di bumi (kata Roy mencibir), dia sering gonta-ganti pacar dan suka pada siapa saja tak memandang umur bukan jenis. Roy si pengikut ku (kata Ron dengan bangga), dia alim dan menjungjung tinggi derajat wanita (ucap Roy sok) makanya tak mau pacaran dan anti wanita, padahal gak laku karena tak punya rasa romantis (cibir Ron).

Istirahat telah berlangsung sejak 2 menit yang lalu, kantin tampak ramai sekali di tambah kedatangan Alaska yang mendadak ada di kantin padahal pas pelajaran ke 1 ia tak masuk.
"Sejak kapan kau berguru pada mereka?" ucap Yudi dengan tepukan di bahu "menghilang di kelas dan mendadak ada di kantin?!! Hebat" serunya dan berlalu menuju meja kosong.

"Si Iduy (Yudi) sok keren banget!! Di kira Lala bakal suka ama dia?!" gerutu Ron dengan bibir manyun.

Alaska memaklumi mereka yang tergila-gila dengan paras Lala yang cantik meski agak jutek, mungkin karena kecantikanya ia ilfil pada mereka yang tak punya istimewa bagi Lala.

"Hai Alaska kamu udah ngerjain tugas? Kalo belum nih salin punyaku" seorang wanita memanggil dirinya.

"Ooh Salsa, udah ko tapi makasih udah berbaik hati nawarin di salin" jawab Alaska lembut karena ia pantang keras pada wanita.

Salsa si pintar tapi suka memberikan jawabannya meski pada sebagian orang
"Si Salsa suka sama kau" ujar ron.

Alaska menyeruput jus alpukatnya
"Dari mana kau bisa berpikir seperti itu?" tanya Alaska kalem.

Roy yang sendari tadi hanya terpokus pada makanannya kini ikutan berbicara
"Dia memberi jawaban pada orang yang ia suka, semua anak di kelas sudah tau soal itu" bisik Roy dengan mulut yang masih mengunyah.

"Alaaah... Kalo itumah aku tau secara wajah ini lebih ganteng dari wajah opah opah korea" tangannya merapikan rambut.

"Oppa!! Alas... Oppa!! Bukan opah".

Kelas kembali penuh setelah bel masuk berbunyi.

"Duuh...!! Buku tugas ku ketinggalan" erang Alaska.

"Laaah kau ini gimana sih!! Udah bagus di kerjain eeeeh....malah ketinggalan, sama aja kali" ucap Roy.

Duk....

Pintu terbuka secara paksa, serentak murid-murid duduk dengan rapi.

Tapi bukan guru yang datang, namun malah sebuah buku bersampul hijau melayang dan terjatuh di meja Alaska.

🍁PERI NYASAR 🍁
Vote komen
Kritik saran

Maaaaaaaaf kurang greget
Masiiih belajaaar

Belum konplik y?🙈

Peri NyasarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang