XIV 🍁 Orang Aneh

1.2K 97 4
                                    

"Apa yang sedang kau lakukan di sini?" seru seseorang suaranya terdengar serak.

Otomatis Alaska menatap PERI berusaha memastikan apa dia mentrasparankan tubuhnya, tanpa di perintah PERI itu merubah dirinya menjadi taburan perak, tapi perubahan itu tidak secepat perubahan di kala dia basah kuyup, Alaska tak begitu yakin jika orang yang ada di belakang sana tak melihat perubahan si PERI.

Tetapi Ia berusaha agar tetap tenang seolah tak ada hal yang perlu di khawatirkan
"Yaah?..." Alaska menoleh, dan mendapati seorang laki-laki paruh baya yang terlihat seperti tak pernah keluar dari dalam hutan, kepalanya tertutup rapat dengan dedaunan hanya bagian wajah saja yang terlihat, Alaska pikir jika orang itu berusaha membuat topi, bajunya entahlah apa yang di kenakan itu pantas di sebut baju?!.

"Sedang apa kau di sini?" tatapannya tajam melihat setiap senti tubuh Alaska terutama bagian punggung dan telinga, apa orang ini tau PERI? kenapa dia melihatnya seperti itu! Apa dia pikir Ia akan mempunyai sayap dan telinga runcing?!.

Alaska mencoba meneliti tubuhnya yang di perhatikan orang itu, apa mungkin ada yang aneh di tubuh ku?
"Aku hanya... Sedang menikmati pemandangan!" Alaska buru-buru menambahkan dengan agak takut akan tatapan curiganya.

Kini wajah yang kumal itu melirik ke sekitar hutan bahkan ke belakang Alaska
"Ku pikir tak ada hal yang menarik di sekitar sini!" celetuk orang itu matanya semakin menyipit, curiga.

Ya! Di sini memang tak ada yang indah kecuali PERInya, tapi tempat inu menyejukan karena banyak oksigen yang di keluarkan dari semua  pohon
"Aku suka tempat hening! Siapakah paman?" Alaska berusaha mengganti topik.

Mata yang tadinya menyipit kini membesar dan tampak terkejut
"A-Aku cuma. cuma t-tukang kebun!" jelasnya gelagapan, mukanya seolah mencari tempat pandangan kecuali mata Alaska.

Alasnya mengernyit dan tersenyum penuh kemenangan, lalu melihat sekitar hutan menuruti lagak orang itu
"Ku pikir tak ada kebun di sekitar sini!" alisny terangkat tapi batinnya tertawa puas saat wajah orang itu kaku tercengang.

Wajahnya merengut tapi langsung cerah kembali
"Sudah lah bocah! Kenapa kau berada di sini? Jauh-jauhlah dari tempat sini!" tukasnya sedikit menekan.

Alaska mendengus dan memutar tubuhnya, mencoba memberi kode kepada PERI agar pulang, Alaska melangkah hati-hati agar PERI dapat menyusulnya, tapi baru saja beberapa langkah orang itu kembali menyuarakan suara seraknya.

"Hei! Tunggu-tunggu..." Alaska menghentikan langkahnya orang itu berhenti di sisi Alaska "Bagaimana kau bisa kenal dengan seorang PERI?"

Sontak Alaska bergeming Ia dapat merasakan napas tertahan dari PERI yang berada di sisinya
"Apa maksud paman?" Alaska menetralkan suaranya.

"Kalian berdua! Ikut aku" Ajakan yang lebih ke perintah " ku pikir ini akan menyenangkan"gumamnya, dengan percaya diri orang itu berjalan makin menembus hutannya yang sunyi.

Alaska mengikutinya dengan perasaan yang kalang kabut, antara aneh, bingung, dan ada sedikit curiga kenapa orang itu bisa tau? Dan apa dua bisa melihat PERI?/

"Ku sarankan agar teman mu itu tidak merubah tubuhnya!" ucap orang itu.

"Diam dan jangan bicara! Aku belum tau siapa dia!" bisik Alaska dengan pergerakan bibir yang sedikit kaku.

.🌿🌿🌿

Makin jauh kaki melangkah makin gelap pula keadaan hutan, karena sinar matahari tak tembus ke bawah terhalang daun-daun pohon yang lebat serta besar, hingga langit yang cerah tak bisa di lihat langsung.

Sepanjang perjalanan tak ada yang berbicara, mereka sibuk dengan menjauhi akar-akar pohon yang menghalangi jalan dan semak belukar yang berusaha menempel dan menyangkut di baju.

Akan lebih susah jika tangan berusaha memegang erat kantong yang berisi berbagai buah, dengan berat yang lumayan membuat tangan ngilu dan sakit.

"Paman akan membawa kami kemana?"  erang Alaska tak kuat dengan jeratan ranting.

"Perasaan aku tak membawa kalian! Tapi mengajak " Ucapnya lantang.

"Yeah! Tapi teman ku tak akan kuat jika harus terus berjalan!" ucap Alaska.

Terdengar suara kekehan
"Apa kalian sudah lama saling kenal? Hingga kau memberi dia perhatian yang penuh" serunya sambil terus menghilang di balik pohon.

"Apa maksud paman?" tanya Alaska tak mengerti.

"Jangan panggil aku paman! Aku masih muda tau!" gerungnya.

Alaska mencibir dan mencari tangan PERI yang Alaska pikir dia akan kesulitan dalam melangkah
"Mana tangan mu!" desis Alaska selang beberapa detik tangan Alaska merasakan tangan mungil yang dingin tapi tak terlihat menempel di telapak tangannya.

"Jangan kau terlalu dalam menyukai seseorang karena jika suatu saat nanti kau terluka sakitnya akan lebih dalam dari itu!" Ucapan atau syair Alaska tak tau akan ucapan orang itu bahkan artinya pun Alaska tak mengerti.

"Bisakah kita berhenti dulu di sini?" tanya Alaska mengabaikan ucapan orang itu.

Matanya menggulir memeriksa keadaan,
"Ya, baiklah! Jangan dulu bertanya hal yang aneh! Aku tak menjamin tak ada orang di sini" tukasnya.

Mereka terduduk di hamparan rumput yang sedikit luas, di tempat ini tak begitu gelap karena ada beberapa pohon yang kering daunnya berserakan di sekitarnya.

"Kenapa dengan pohon-pohon itu?" Tanya Alaska hati-hati, apakah pertanyaan ya terbilang aneh?.

"Mereka mati. Apakah kau masih sekolah?" orang itu mulai membuka topik.

Alaska tak menyangka orang itu bisa tau apa itu sekolah sebab jika di lihat dari penampilannya laki-laki ini seperti Tarzan.

"Ya! memang ya kenapa?" dan merogoh kantongnya lalu memberikan jambu pada tangan yang sendiri tadi di pegangnya.

"Sekolah yang ada di depan hutan ini?" dia kembali bertanya tapi matannya meneliti jambu air yang menghilang segigit demi segigit.

"Kau mau?" Alaska lebih memperhatikan wajahnya dari pada pertanyaannya.

Orang itu langsung meganggung dengan semangat, tak apa pikir Alaska lagian Ia membeli ini hanya untuk PERI, Ia memberi jambu air.

Selang beberapa menit...

"Yo kita jalan lagi!" seru orang itu dengan cerah, mungkin karena perutnya yang sudah penuh dengan 3 jambu air pikir Alaska.

"Ok-" sebelum kata itu lepas terucap lagi-lagi seseorang berteriak dari kejauhan.

"ALASKA?! KAU KAH ITU?".

🍁PERI NYASAR 🍁
Vote komen
Kritik saraaaaan....

Gariiiiiing abiezz

Masih Next?

Votmen ajj

Salam
🌟🌟

Peri NyasarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang