X🍁 Lala

1.4K 108 2
                                    

Kakinya melangkah dengan sendirinya tanpa di perintah seakan-akan mengerti dan tau tujuan tuannya,  tapi pikirannya tidak pada tempat yang akan Ia tuju. Semenjak ada mahluk yang mengaku PERI Ia merasa beban hidupnya bertambah, memang PERI itu tak menginginkan uang tapi dia butuh makan juga, meski yang di makannya hanya sekedar buah-buahan tapi buah juga tak akan ada jika tak di beli. Andai PERI itu bisa menghasilkan uang seperti yang dia ucapkan.

"ALAS!!" Teriakan itu mengejutkannya hingga gelas yang di pegang nya jatuh dan pecah berserakan.

Alaska tak sedikitpun menengok ke sumber suara karena sebelum gelas itu pecah Ia bisa melihat si kembar dari balik gelas, itu berarti mereka ada belakangnya. Roy dengan kaos oblongnya tampak tak begitu berminat untuk melangkah, tapi Ron yang memakai jas rapi menarik tangan adiknya dengan paksa.gedebuk suara langkah tak menarik perhatiannya.

Setelah tepat di belakang Alaska
"OI...kau budegnya?" Sembur Ron menaruh tangannya di bahu Alaska.

"Yeah?!" respon Alaska masih tak menengok Ia hanya terfokus pada pecahan gelas yang di bersihkan.

"Kau beniat membunuhku kah?" tanya Ron dengan napas memburu dan wajah merah menahan amarah.

Sekejap Alaska terdiam meresapi ucapan Ron yang membuatnya bingung dan menoleh
"Membunuh?! Apa maksud mu?" 

"KAU-KAU-" ucapannya terpotong karena Roy menyodorkan segelas air putih ke mulutnya, dan tanpa aba-aba Ron meminum air itu sampai habis dalam sekali teguk.

Alaska melirik ke Roy dengan wajah yang seperti mengatakan apa-yang-terjadi , tapi Roy malah menarik kursi dari samping dan meletakannya tepat di belakang kakanya.

BRUUK....

Dengan suara gedebuk-terendam tubuh Ron terhenyak ke kursi, tapi cengiran Roy menjelaskan jika Ron tidak terjatuh tapi di jatuhkan olehnya dengan sengaja.

Ron hanya terdiam mungkin berusaha mengatur napasnya yang memburu tak teratur. Tangan Roy menarik bahu Alaska ke arah pintu
"Membunuh?! Apa maksud kakak mu itu? Jangan sampai ayah kalian mendengarnya atau aku akan di pec-" ucapan Alaska terhenti seiring dengan kedua tangan Roy memaksa wajahnya menatap ke pojok ruangan yang penuh dengan pelanggan.

"Kau tau siapa dia?" pertanyaan yang tak perlu di jawab.

Karena tepat di pojok ruangan sana ada cewe yang cantik, rambut hitamnya terurai panjang, seorang cewe yang jadi incaran cowo satu sekolah
"Terus apa urusannya dengan ku?" Alaska tak begitu mengerti akan semuanya.

"Kau tau kan kakak tersayangku?" cemohnya seolah tak begitu mau mengucapkan kata itu, ya Alaska tau Ron menyukai Lala tapi kenapa Ia harus terseret?,
"Lala datang dengan lengak-lengok seperti mencari seseorang, dan Ron dengan PDya menghampiri dia yaa dia memakai jas ayah, tap-"

"Terus!, Apa urusannya dengan ku?" sembur Alaska.

Roy mendengus saat ucapannya di potong begitu saja
"Lala bilang Ia tak mencarinya dan malah menanyakan kau!" jelasnya agak malas.

"Lah...terus kenapa Ron malah menuduhku akan membunuhnya?".

Bibirnya melengkung ke bawah
"Mungkin Ron pikir kau 'menusuk dari belakang', Ron saja yang terlalu melebih-lebihkan peribahasa makanya dia bilang kau berniat membunuhnya" celetuk Roy membuktikan kalau dirinya tak begitu menyukai sikap kakanya yaitu Ron.

Pandangan Lala lurus ke arah pintu di mana Roy dan Alaska berbincang, sebelum Alaska menyembunyikan dirinya tangan Lala melambai ke arahnya.

Roy mengedikan kepala dan mengangkat bahu lalu pergi. Tak ada pilihan lain selain menghampiri cewe itu.

Setelah tepat berada di pojok
"Apa yang ingin kau pesan?" tanya Alaska seperti biasa jka ada orang yang memanggil dirinya.

"Bisa duduk?" tanya Lala agak memerintah, Alaska duduk meski itu tak ingin Ia lakukan,
"Aku hanya ingin sedikit berbincang dengan mu" sambungnya.

Jika Alaska mengikuti apa yang yang di inginkan cewe ini Ron akan mencingcangnya
"Maaf, aku masih harus bekerja" elak Alaska dan beranjak dari kursinya.

"Mungkin jus Apel? Emm maksudku aku pesan satu jus Apel" Lala mengoreksi ucapannya setelah Alaska memampangkan tatapan bingung.

Alaska berjalan ke dapur yang di sambut dengan tangan-tangan yang langsung menyeretnya ke ruang khusus tempat ayahnya Alaska sempat berpikir ke mana Bosnya? Kenapa tak ada di ruangannya, setelah di dalam ruang BOs Alaska di cercoki dengan beberapa perantayaan.

"Apa yang kalian bicarakan?"serobot Ron dengan rusuh.

" tak ada yang kami bicarakan" senggal Alaska terganggu dengan tangan Roy yang menahan tangannya agar tak bergerak.

Ron mengernyit lalu
"Lantas kenapa dia memanggil mu kembali?" tanya Ron tangannya mencengkram kedua bahu Alaska.

"Dia hanya pesan jus Apel, oh ROY! lepaskan tangan mu" Alaska berusaha melepaskan pegangan tangan Roy.

"KAU! tak boleh menghampirinya lagi!, biar aku yang akan membawakannya jus" ujar Ron dengan telunjuk yang mengacuk ke wajahnya.

Alaska menyibukkan dirinya agar tak ada luang untuk menghampiri Lala, karena mata Lala terus mengikutinya saat Alaska melayani para pelanggan,  Lala sempat mengajak Alaska agar dia di mejanya tapi Alaska menolak dengan alasan masih bekerja, tapi Ron datang dan mengisi kursi yang ada di samping Lala, dan tentunya Lala kembali menarik tawarannya, akhirnya Ron beranjak meninggalkan Lala yang setia menunggu Alaska.

Matahari sudah lama tenggelam di gantikan dengan lampu-lampu menyala,jarum jam mencari menujukan angka 9 di mana Cafe akan tutup dan di ganti dengan Bar, Lala terlihat beranjak dan berjalan ke luar di susul oleh Ron.

Selang beberapa menit Ron menghampirinya
"Dia tak akan pulang sebelum bertemu dengan kau!" bisik Ron geram tepat di telinga Alaska.

Apa yang di inginkan cewe itu? Pikir Alaska, Ia pun keluar dan mendapati Lala yang menunduk bersandar ke tembok Cafe
"Kenapa kau belum pulang?" tanya Alaska tanpa basa-basi.

Kepala Lala mengangkat
"Apa kau punya waktu?" alih-alih menjawab Lala malah balik bertanya.

"Aku masih ada pekerjaan, kau pulanglah sebelum tengah malam!" ada sedikit rasa kesal saat cewe itu ngeyel ingin berbicara dengannya.

"Apa kau akan membiarkan seorang wanita pulang sendirian di malam hari?" tanya Lala selebihnya berharap agar Alaska mengantarnya pulang.

🍁PERI NYASAR 🍁
Vote komen
Kritik saran...

Maaf lama soalnya pokus UTS
Do'a kan agar aku bisa rajin Up.

Salam maaf
🌟

Peri NyasarWhere stories live. Discover now