ALDISYA : SEBELUM PENGUMUMAN

23.4K 1K 7
                                    


Abang, Alasya kangen Abang

-Veronica Alexandra Alasya-

⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️

Alasya's Pov

Aku membuka mataku dipagi hari, cahaya mentari masuk menyelinap kedalam selimut ku. Eh? Sebentar. Ini bukan selimutku, dan sepertinya juga ini bukan kamarku.

Aku pun bangun menuju kamar mandi, tapi tak ku sadari dress yang ku pakai pas malam promnight sudah tidak membalut pada tubuh ku. Aku memakai baju daster ala rumahan.

Ya, sudah ku duga, aku sekarang berada di Apartement Aldi. Aku pun berlari menuju kamar mandi, membersihkan tubuh ku. Lalu, aku keluar kamar untuk menyiapkan sarapan.

"Hai Athala, kok Aldi ga ada? " tanya ku pada Athala.

"Lagi mandi kak, bentar lagi paling keluar" aku hanya ber 'Ooh' saja

Tak lama setelah itu, Aldi keluar dari kamar mandi dekat dapur. Dan kau tau apa yang barusan aku liat?  Roti sobek yang agak kencang namun agak besar dari Roti yang lewat pagi pagi di komplek rumah ku. Dan Air bekas keramasnya itu loh! Sexy.

"Lo ngapain ngeliat gue kayak gitu? "

Tercyduk!

"eh, ng—nggak kok, PD banget deh Aldi" ucap ku yang sepertinya Aldi tau bahwa aku berbohong, ya iyalah pipi ku kan blushing.

" Udah udah, Ka Aldi cepet ganti baju. Abis itu susul Bunda ke Apartement sebelah " Athala menengahi kami. Kau memang adik idaman, Athala !!

Ngomong - ngomong soal Adik, apa kabar Abang Fero ya yang lusa mau pindah ke LA?  Jujur aku sebenarnya tidak mau ditinggal si kutu kepret yang satu ini, selain karna dia abang ku satu satunya ,dia adalah penolongku. Tak sadar aku pun menangis.

Abang, Alasya kangen Abang.

😥😥😥😥😥😥😥😥😥

Aldi's Pov

Gue keluar dari kamar mandi, dan lo semua tahu objek yang pertama kali gue liat apa? Yaitu manusia. Eh tapi bukan manusia biasa, dia adalah pewarna dalam hidup gue. Si Cantik Alasya. Ya meski gue hanya bisa mengakuinya dari dalam hati sih.

Tapi anehnya dari tadi Alasya melihat gue dari ujung rambut sampai ujung kaki, dan fokusnya dia melihat ke perut gue

Ya Biasalah orang ganteng dengan perut kotak kotak mah beda.

"Lo ngapain ngeliat gue kayak gitu? " tanya gue agak jutek

"eh, ng—nggak kok, PD banget deh Aldi" jawabnya.

Oh lihatlah! Pipinya memerah, dasar perempuan. Dikit dikit bawa perasaan. Tapi kalau patah hati siapa yang disalahkan? Pastinya kaum Adam. Huh!.

Baru saja gue ingin berbicara membantah si kurcaci cantik ini, eh Athala menengahi kami. Tapi kok, tiba tiba Alasya nangis ya?  Apa karna soal semalam? Ahh iya gue lupa, Alasya kan nangis bukan karena si Lady Killer Gerald. Terus karena siapa? Masa gue? Gak mungkin.

😰😰😰😰😰😰😰

Author's Pov

Aldi membiarkan Alasya yang menangis di ruang makan dekat dapur, Aldi pergi ke kamarnya untuk memakai seragam. Ya benar, hari ini adalah pengumuman nilai hasil UN SMA Nusa Cahya, dan berkat ketua Osis bernama Bimo jadilah dibuat acara promnight terlebih dahulu,disusul dengan pengumuman nilai dan acara Wisuda.

" Cepet, udah telat" Ucap Aldi sambil memakai kaos kakinya.

" Lah? Mau kemana? " tanya Alasya

"kesekolah"

"ngapain? "

"liat nilai UN"

"oh"

1 detik
2 detik

"HAH?! serius Di?  Aduhh" Alasya pun lari ke kamar Aldi dan Alasya pun berteriak lagi.

"ALDI!!! " Sahut Alasya dari dalam kamar

"Hah? "

"Ini Alasya pakai seragam siapa, Alasya kan ga bawa seragam"

"pakai punya Athala, udah gue siapin di atas kasur" Alasya pun melirik kasur milik Aldi. Benar saja Aldi sudah menyiapkan semuanya.

15 menit kemudian.....

Dah siap!, batin Alasya

Alasya pun keluar dari kamar Aldi dan menghampiri Aldi yang sedang membaca koran pagi.

"Idihh Aldi, kayak Ayahnya Alasya aja deh" cibir Alasya namun tak ditanggapi oleh Aldi.

Sabar Al, sabar , batin Alasya

" Cepet " Aldi pun bangun dan menggendong tasnya .

"eh bentar dulu, Bunda mana? " tanya Alasya.

"lagi ngerumpi di tetangga sebelah, udah ah biarin aja cepet udah telat ini"

Alasya pun membuntuti Aldi dibelakang, dengan mengoceh seperti anak bayi.

"Aldi maaf tadi Alasya gak bikinin sarapan"

"Aldi maaf Alasya lupa siapin makan"

"Aldi maaf Alasya ngerepotin"

"Ald—"

"STOP! " dengan cepat Aldi memotong ucapan Alasya yg selanjutnya.

"Jalan di depan, brisik banget lo"

Alasya yang tersentak pun menundukan wajahnya dan berjalan agak cepat, ia tidak menangis. Tapi ia kecewa.

Maaf, gue harus bersikap seperti ini. Demi kebaikan lo. Batin Aldi

😩😩😩😩😩😩😩😩

Hai hai.....

Jadi mulai sekarang aku gak nulis panjang panjang, biar di part selanjutnya ada materi hahaha....

Goals aku sih 50 part,  doain ya!!
Dengan support kalian aku jadi semangat Update setiap hari.

Aku juga sering membaca comment kalian yang memotivasi ku, kalau kalian masih penasaran kalian bisa comment "next". Lalu,  Vote cerita ini yaaa

Bagi pembaca MIIL, mohon sabar yaa... Aku masih revisi ulang MIIL soalnya makin kesini kok aku rasa ga dapet feelnya hehehe jadi mohon kesabarannya.

Salam
Augit

[9Mei2018]

TUH UPDATE 2 PART LOH DALAM SEHARI HIHIHI.... AUTHOR KURANG BAIK APA COBA? YUK DI VOTE DAN COMMENT KESAN KALIAN!!

ALDISYA [COMPLETE]Where stories live. Discover now