ALDISYA [COMPLETE]

ALDISYA : DITUNDA ?

Jakarta, Indonesia

        "Assalamualaikum"

     Aldi dan Alasya telah sampai di kediaman Bram dan Nica , di perjalanan Alasya tak begitu menikmati pemandangan langit biru serta awan putih dikarenakan Alasya yang selalu tertidur.

"Waalaikumsalam, Kak Aldi!!! " Athala berlari menghampiri Aldi lalu memeluknya.

"Bang Fero belum pulang Yah? " tanya Alasya kepada Bram

"Belum, kenapa  ?"

"Nggak Yah, Alasya kangen aja sama Abang Fero" Bram mengangguk mengerti

"Ibu mana Yah ?"

"Itu lagi di Taman sama Bunda Rose, kamu samperin gih! Mereka Gatau kalau kamu pulang" Alasya pun pergi begitu saja tanpa mengajak Aldi ke Taman belakang rumahnya.

Tepat saat Alasya sampai di Taman, Alasya mendapatkan Nica dan Rose sedang berbincang seru sembari meminum teh hangat, ternyata selama Alasya pergi Nica dan Rose sudah berhubungan baik seperti dahulu lagi.

Nica dan Rose yang menyadari keberadaan Alasya pun, memanggilnya.

"ALASYA!! " Nica melambaikan tangan kepada Alasya, Alasya pun melakukan hal yang sama. Alasya menghampiri Nica dan Rose yang sedang duduk di Gazebo Taman Belakang.

"Hai Ibu, Hai Bunda" sapa Alasya

"Hai Alasya, Apa kabar? Bunda kangen sama kamu" ujar Rose

"Baik Bunda, Alhamdulillah"

"O iya, Aku punya kabar gembira buat kalian" Lanjutnya. "Apa?" ucap Rose dan Nica bersamaan

"Alasya sama Aldi bakal tunangan"

"Serius? "

"Kok bisa nak? "

"Wahh bentar lagi nimang cucu nih"

"Iya Bu, Aldi sama Alasya udah bikin kesepakatan waktu kami di Inggris, tapi untuk tanggal dan lain lainnya sih belum"

" Wahh ini mah harus secepatnya, Harus pokoknya" ujar Nica dengan semangat 45 nya

"Iya Nic, setuju! "

"Yaudah, Mana Aldinya nak? " tanya Nica

"Di dalem Bu, lagi ngobrol sama Athala"

"Kamu samperin gih sana! Hari ini juga kita harus musyawarahkan, iya ga Rose? "

"Ho'oh"

"Yasudah, Bu, Bun, Alasya ke dalem dulu ya" Alasya pun menghampiri Aldi di ruang tamu tapi sebelum Alasya benar benar menghampiri Aldi, tanpa sengaja Alasya mendengar perbincangan Bram dan Aldi diruang kerja Ayahnya itu.

" Om setuju , Kalau kalian ingin menikah, Tapi saran Om, lebih baik kita tunggu sampai Nico ketemu. Dia itu ancaman buat kalian"

"Tapi Om, bukannya lebih baik kita bersama untuk bisa menjaga satu sama lain  ? "

"Memang, Tapi Om mohon sama kamu demi kebaikan anak Om Alasya dan Kamu sebagai calon menantu Om,  gimana kamu setuju kan ?"

" Baiklah kalau ini demi kebaikan Alasya dan semua, Aldi mengerti, memang Nico itu licik, keberadaannya sampai tidak diketahui"

"Aldi akan menunda pertunangan ini" Lanjutnya. " Kamu memang calon menantu penurut, Aldi. Om bangga sama kamu" ujar Bram

Alasya yang mendengar percakapan Ayahnya dan Aldi pun marah, menangis, ia tak terima dengan keputusan ini.

Suara isakkannya yang sedari tadi ia sembunyikan pun tiba tiba terdengar oleh mereka, Alasya pun langsung lari sambil mengusap air matanya dengan kasar. Bram pun menyuruh Aldi untuk mengejar anak nya itu.

Alasya terus berjalan hingga tak sadar ia sudah melewati komplek rumahnya itu, waktu sudah malam, Alasya tidak bawa ponselnya, dan lagi lagi ia lupa arah pulang atau arah ke jalan besar.

Hingga dia bertemu 2 preman yang sedang mabuk di ujung jalan, Alasya yang menyadari itu pun berlari sekuat tenaga, namun, sekuat tenaga Alasya tidak akan menang dengan preman itu, alhasil Alasya berhasil di tangkap.

"Lepasin!! " Alasya terus meronta-ronta hingga akhirnya seseorang berhasil menyelamatkannya, seorang lelaki itu memukul kedua preman menggunakan kayu, dan pada akhirnya preman itu menyerah.

Alasya juga pernah merasakan hal ini saat ia belajar bersama dirumah Aldi , pada saat itu Alasya pulang duluan karena kesal kepada Aldi. (Yang udah baca dari part awal pasti tau deh!)

"Lo gpp ?" ucap lelaki itu , Alasya pun membuka kedua telapak tangannya untuk melihat siapa yang telah menolongnya.

"Ge—gerrald ?"

😆😆😆😆😆😆😆😆😆

Hayo, si pengkhianat Gerrald muncul lagi nih.  Ngapain yah? Aduh terus Aldi nya gimana kalau sampai lihat ?

Penasaran? Vomment nya ya!

Salam
Augit

[22Mei2018]

1. ALDI ALVARONICO

2. VERONICA ALEXANDRA ALASYA

3. BRAM ALEXANDER

"HANYA VISUAL DAN JADILAH PEMBACA YANG BIJAK"