Chapter 2

29K 1.9K 23
                                    

Chapter 2
Terbangun

Autor Pov

“Putri ... Putri ... sudah waktunya untuk bangun Putri..”

“Aduh, siapa sih yang memutar drama sepagi ini,” keluh Yui dibalik selimut. Suara-suara itu membuatnya jadi terbangun dari mimpi indahnya.

Yui berusaha menenggalamkan kepalanya ke dalam bantal menutupinya dari suara-suara yang menganggu tidurnya.

Dayang Pov

“Putri ... Putri,” kataku sembari menggoncang-goncang badan Tuanku. Tapi sang putri terus saja meringkut dibalik selimutnya.

“Ini aneh, Putri tak biasanya seperti ini,” gumamku.

Aku berusaha mencari ide agar sang putri mau bangun pagi. Aku pun berinisiatif menggelitik telapak kaki sang putri dari dalam selimut. Alhasil rencanaku berhasil

Autor Pov

“ Hahaha ... Ibu hentikan geli tahu,” kata Yui seraya menarik kaki-kakinya dari rasa geli sembari membuka kedua matanya.

Yui bangun dengan tatapan kebingungan, ruangan kamarnya berubah drastis. Banyak hiasan-hiasan asing yang tidak pernah di lihat dan gaya arsitektur kamar yang tak biasa.

“Di mana ini? Ini bukan kamarku,” seru Yui dalam hati. Ia masih terbengong memandang kamarnya.

Pandangan matanya beralih ke seorang wanita yang berdiri menunduk di samping tidur. Pakaiannya tampak asing di mata Yui. Pikiran Yui tiba-tiba teringat pada surat-surat yang sebelumnya ia dapatkan.

Autor Pov

“Apa? Mereka berhasil membawaku? Berarti mereka telah menculikku?” gumam Yui dengan kesal.

Ia pandang kembali dayang  itu dan berlari bergegas keluar dari kamar asing tersebut.

Yui dengan cepat membuka pintu kamar tapi matanya melongo melihat lingkungan di luar kamarnya. Sebuah pemandangan yang sangat indah menyambutnya dari luar.

Sebuah istana berdiri dengan kokohnya di hiasi ribuan bunga sakura yang bermekaran di sekitarnya  di terpa cahaya kekemasan mentari diantara embun yang membasahinya dan hikuk pikuk aliran air yang mengelilingi.

“Tempat apa ini?” gumam Yui dengan kagum.

Para dayang yang membangunkannya bergegas mengikuti Yui di depan pintu.

“Putri apa yang terjadi?” tanya seorang dayang

Yui pun membalikkan badannya memandang para dayang dengan pakean mereka. Lalu berbalik memandang di lingkungan sekitar mereka.

“Di mana ini?” tanya Yui kembali

“Apa yang Putri katakan, Putri berada di kediaman Putri sendiri," sela seorang dayang

“Siapa yang kalian panggil Putri?” tanya Yui dengan marah pada mereka
Para dayang hanya saling memandang satu sama lain.

Mereka bingung dengan sikap sang Putri yang aneh di depan mereka. Suasana di kediaman Putri membuat heboh Istana Akai. Menyebabkan para dayang berlarian kesana kemari membuat suara keributan. Bahkan hal ini terdengar di telinga Raja.

Raja Pov

“Ribut-ribut apa ini, Jendral?" tanyaku pada ajudan pribadiku

“Tampaknya Tuan Putri sedang membuat Keributan di kediamannya."

"Ada apa ini? Tidak biasanya putri seperti ini. Ayo kita pergi memeriksanya,” kataku seraya beranjak pergi.

Aku berjalan bergegas dengan khawatir tentang keadaan anak semata wayangku, tidak biasanya ia bersikap seperti itu.

Autor Pov

Beberapa dayang berkerumun di depan pintu kamar Yui, sembari memanggil-manggil namanya. Semuanya harap-harap cemas dengan keadaan sang Putri.

“Ada ribut-ribut apa ini?” tanya sang Raja.

Semua dayang berbalik dan membungkuk hormat pada sang Raja.

“Hari ini sifat Tuan Putri sangat aneh Yang Mulia,” jelas seorang dayang

“Apa maksudmu? ” tanya sang Raja

“Putri terbangun dengan marah-marah dan mengatakan hal aneh yang tidak di mengerti dan terus meminta pulang Yang mulia.”

“APA.? Menyingkir aku ingin berbicara pada Putriku,” ujar sang Raja


“Yui ...Yui ... buka pintunya sayang. Ayah ingin berbicara padamu."

Yui hanya duduk menangis di sudut kamar, menenggelamkan wajahnya di antara lututnya. Mendengar suara seseorang memanggil namanya ia mendogak wajahnya.

“Yui ... buka pintunya. Ayah ingin bicara padamu.”

“Ayah,” gumam Yui.

Yui langsung bangkit dan berdiri berlari menuju pintu kamarnya dan membukannya. Dilihatnya seorang pria paruh baya dengan wajah khawatir menatapnya

“Ayah!” teriak Yui

Yui langsung memeluk pria yang ada di depannya dan menangis dalam pelukan.

“Ayah ... Ayah," isaknya

“Tenanglah Putriku. Ada apa? Katakan pada Ayah,” ujar sang Raja sambil mengelus kepala anak perempuannya.

“Ayah apa ini kau? ” tanya Yui seraya melepaskan pelukannya. Ia memandang pria di depannya dan pakaian yang dikenakannya.

“ Ayah baju apa ini? Apa mereka  menculikmu juga?” tanya Yui dengan khawatir.

“Hahahah ... kau lucu sekali Putriku,” ujar sang Raja

“Ayah ayo kita pulang ke Tokyo, ibu pasti khawatir pada kita, ” tarik Yui pada tangan sang raja.

Semua orang yang mendengarnya perkataan Yui diam membisu. Suasana menjadi hening. Ruat wajah mereka berubah menjadi sedih. Ada apa ini.

“ Apa yang terjadi? Mengapa ayah tampak sedih?” tanya Yui yang bingung dengan perubahan itu

“Tak apa sayang, ayah hanya sedikit lelah. Kembalilah ke kamarmu dan bersiap-siap setelah itu kita akan sarapan bersama,” tutur sang raja, “Dayang ... bantu Putri Yui bersiap-siap,” sambungnya.


Para dayang menganggguk dan membungkuk hormat pada sang Raja dan membawa Yui bersama mereka.

“Ayah tunggu ... ayah!!!" teriak Yui

The Legend Of Princess (End) /RevisiOù les histoires vivent. Découvrez maintenant