Chapter 22

9K 736 6
                                    

Mimpi buruk

Yui sangat senang mendapat kunjungan dari keempat sahabat barunya. Walau kunjungan itu singkat tapi Yui merasa sangat bahagia.

Malam setelah kepulangan mereka berempat Yui mendapatkan mimpi buruk.

Dalam mimpi...

Yui Pov

Aku berjalan di sebuah medan pertempuran. Aku dapat melihat banyak orang terluka dimana-mana dan mereka semua berdarah-darah.

Itu dalah pemandangan mengerikan yang pernah kulihat. Aku berjalan terus dengan kaki telanjang. Apa yang telah terjadi pikirku dengan terus melangkah.

Aku terus melangkah kedepan dari jauh aku melihat sosok yang sangat kukenal tengah terbaring berlumuran darah. Aku sangat histeris melihatnya. Kakiku gemetaran tak bisa melangkah. Wajah-wajah Itu adalah wajah dari orang yang sangat kusayangi.

" TIDAK.....!!!!!! " teriakku dengan terbangun penuh keringat di seluruh wajahku

" mimpi apa itu..? aku tidak menyukainya "

" semoga saja itu bukan pertanda hal yang buruk.."

" oh, tidak.. aku teringat ibu di masa depan jika seperti ini.."

Air mataku mulai menetes perlahan perasaan rindu akan seorang ibu menyelimuti hati dan perasaanku. Aku kembali berbaring berharap mimpi seperti itu tidak akan terjadi lagi.

Yui Pov Off

Seperti biasa saat mentari pagi telah bersinar sudah tugas Dayang Mio untuk membangunkan Yui. Ia pun menuju kamar Yui untuk membangunkannya namun alangkah terkejutnya ia saat melihat Yui tertidur dengan tubuh penuh keringat dan wajah pucat sesekali ia mendengar Yui mengingau memanggil nama ibunya

" Putri..."seru Dayang Mio dengan panik

" Putri Yui, apa yang terjadi..? "

" kumohon Putri, ayo bangun.." pinta Dayang Mio. Perlahan Yui membuka matanya ia menatap wajah khawatir dari Dayang Mio

" Mio..." panggilnya

" wajahmu kenapa..? " tanya Yui

" apa Putri sakit..? "

" tidak, hanya saja aku merasakan tak enak badan. Badanku serasa panas. Bisakah kau menyiapkan air mandi untukku..?? "

" baiklah, Putri..."

" saya akan segera menyiapkannya.." ujar dayang Mio

Setelah membersihkan badan yang penuh keringat. Yui seperti merasa badannya semakin tidak enak. Makanya setelah mandi pagi ia ingin kembali beristirahat

" Putri..."

" Apa putri sakit..?? saya akan memanggil tabib untuk anda..." tawar Dayang mio

" Ya,, aku harap ia bisa memberikanku sedikit vitamin.."

" baiklah, tunggu sebentar Putri.." ujar Dayang Mio sembari berlari keluar memanggil Yui

Kabar tentang Putri Yui menyebar sangat cepat ke seluruh pelosok Kerajaan hingga di telinga keempat pria itu. Kini seroang tabib pria yang agak tua sedangkan melakukan pemeriksaan kesehatan pada Yui ditemani Raja Hong dan dayang Mio

" Bagaimana Tabib..? apa yang terjadi pada putriku..? " tanya Raja Hong yang cemas

" sepertinya putri mengalami demam, hamba rasa setelah hamba meresepkan obat kesehatanya akan segera membaik Yang mulia.." jawab sang Tabib

" baiklah, aku mengerti..aku ingin kau meresepkan obat terbaik yang kau punya aku ingin Putriku cepat sembuh.." ujar Raja Hong kembali

" baik Yang mulia..."

" Dayang,, tolong jaga Yui di sini .." perintah Raja Hong pada Dayang Mio

" Titah Yang mulia hamba laksanakan.." jawab Dayang Mio

Dilain tempat Joon dan yang lainnya dalam perjalanan menuju Istana Akai keempatnya sama-sama mencemaskan sang Putri.

The Legend Of Princess (End) /RevisiWhere stories live. Discover now