Chapter 36

7K 566 21
                                    

Waow...Waoww....
Lagi-lagi saya mengupdate menjelang tengah malam...😅😅
Dan ternyata juga terakhir kali update tanggal 22 november...

Wah...wah...
Udah lama ya...?? Saya kira baru beberapa hari yang lalu...😂😂 wkwkwkwk...

Dan entah kenapa saya update malam ini... Sebab saya baru saja mendapatkan tugas mendadak...

Soo...
Saya berinisiatif menulis satu chapter malam hari ini untuk mengupdate nya di awal bulan desember ini sebagai pembuka kisah The Legend Of Princess...

Dan ini juga karena komentar kalian tentang kelanjutan ini... Kalau kalian tidak mengingatkan untuk update...

Sepe saya juga bakalan lupa untuk update...😂😂

Dan baiklah...
Tanpa membuang waktu dan bertele-tele... Silahkan membaca...

Happy Reading...🤗🤗

Tidur bersama

Malam makin larut. Tapi dua sejoli itu masih belum tertidur. Mereka masih larut dalam ciuman panas mereka. Shue menindih tubuh Yui dengan bergairah. Sembari melumat bibir Yui. Keduanya benar-benar di mabuk asmara.

“ Yui.. ” ucapnya dengan nafas berat

“ Apa kau sudah mengantuk..?? ”

Yui hanya menggeleng pelan. Tak berani baginya berkata pada Shue bahwa ia tak ingin menutup matanya secepat itu. Shue hanya tersenyum tipis lalu mengecup kening Yui.

“ Akan kita lanjutkan lagi setelah pernikahan...” seru Shue

Kini Shue menjatuhkan diri di  samping Yui lalu menarik tubuh gadis itu mendekat ke arahnya untuk di dekapnya dalam pelukan roti sobek miliknya.

Yui meringkuk dalam diam dan mulai menutup matanya. Perlahan-lahan keduanya pun terbang ke alam mimpi bersama.

🍃🍃🍃

Keeseokan paginya. Saat Dayang Mio ingin masuk membangunkan Yui. Ia terkejut melihat tamu asing sedang tertidur bersama Yui.

Namun saat ia tahu bahwa yang sedang tidur bersama Yui adalah calon suaminya. Membuat Dayang Mio berbalik arah dan menutup pintu kamar Yui kembali.

Matahari makin bersinar dan cahayanya mulai menerpa wajah Shue. Pria itu terbangun karena sengatan matahari yang terasa panas.

Matanya memandang Yui yang masih tertidur di dalam dekapannya. Tanpa ia sadari. Ia sedang tersenyum memandang wajah polos Yui yang  tertidur

“ Apa aku masih terlihat cantik saat tertidur..?? ” seru Yui dengan mata yang masih tertutup

“ Kau sudah bangun Yui..?? ” tanya Shue dengan terkejut. Ia tak tahu Yui sudah bangun

“ Dari tadi...”

“ Saat Mio hendak masuk membangunkan kita..”

Sontak saja Shue refleks terbangun dari pembaringannya. Wajahnya terlihat pucat karena khawatir.

“ Tak apa Shue..” ujar Yui yang ikut terbangun. Ia menyentuh pipi Shue agar Shue merasa tenang

“ Hampir seminggu lagi pernikahan kita...”

“ Dayang Mio mengerti tentang itu..”

Shue menatap Yui dengan merona. Di sentuhnya tangan Yui yang berada di pipinya dan menerjang tubuh Yui kembali di atas kasur. Di tatapnya wajah Yui mulai dari mata, hidung hingga bibir.

“ Wajah ini... ”

“ Adalah wajah yang harus ku lihat sebelum dan sesudah tidurku..”

“ Dan bibir ini..” balas Yui sembari menyentuh bibir Shue

“ Adalah Bibir yang harus mengecupku sebelum dan sesudah tidurku ” ujar Yui dengan nada menggoda.

Shue hanya bisa  tersenyum manis pada Yui. Hingga sepasang lesung pipi kembali ia perlihatkan pada Yui

“ Dan senyum ini...”

“ Hanya boleh untukku..” tandas Yui dengan manja

Shue tidak bisa lagi menahan senyuman dan hastratnya. Bibir keduanya pun kembali bersatu. Melanjutkan apa yang telah semalam mereka lakukan.

🍃🍃

“ Putri... Putri... ” teriak Dayang Mio dari luar.

Sontak membuat Yui dan Shue terkejut bukan kepalang. Shue langsung turun secepat kilat dan memakai pakainnya kembali sedangkan Yui hanya terduduk di atas kasur dengan tertawa kecil melihat tingkah Shue.

Shue segera merapikan pakaian dan berjalan menuju Yui untuk berpamitan pergi lalu keluar membuka pintu untuk Dayang Mio. Dayang Mio langsung menunduk begitu melihat Shue keluar kamaf

“ Selamat pagi, Tuan muda..” sapanya

“ Pa..pagi..” balas Shue sambil berlalu pergi dengan cepat.

Dayang Mio pun segera masuk ke dalam kamar. Di lihatnya Yui yang sedang merapikan tempat tidur.

“ Putri...”

“ Biar saya saja yang melakukannya...” serunya dengan berlari kecil menghampiri Yui

“ Tak apa...”

“ Aku sudah melakukannya...”

“ Kau siapkan saja bak mandi untukku...”

Dayang Mio sebenarnya tak enak melihat Yui melakukan hal itu. Namun ia tak punya hak untuk menolak perintah Yui. Baru saja ia hendak melangkah pergi menuju kamar mandi. Yui kembali mencegatnya.

“ Oh,ya Mio..” ujarnya. Dayang Mio pun berbalik menatap Yui

“ Ya, Putri...”

“ Bagaimana dengan Jaeha dan Minjae...?? ”

“ Bukankah semalam mereka menginap di istana..?? ” tanya Yui.

“ Anu... soal itu...” ujar Dayang Mio
dengan  terbata-bata

“ Subuh tadi keduanya sudah pulang ke kota mereka masing-masing..”

“ Ehh .. ??

Yui agak terkejut mendengarnya, tak di duga kedua sahabatnya itu pergi tanpa berpamitan padanya. Wajahnya terlihat murung akan hal itu. Apalagi saat mengingat kejadian semalam antara dia dan Jaeha.

Namun ia cepat-cepat mengalihkan pikirannya tentang peristiwa semalam itu. Bagi Yui kejadian semalam itu anggap saja seperti sebuah kecelakaan yang tak di sengaja. Ingin rasanya ia memaki dan menghardik Jaeha. Namun  ia tak bisa melakukannya.

Oh, Yui”

“ Apakah ini pilihan hatimu..?? ”

“ Apakah kau dulu juga memilih Shue..?? ” tanya Yui pada Yui yang asli dalam hati

🍃🍃🍃

The Legend Of Princess (End) /RevisiWhere stories live. Discover now