Chapter 23

8.5K 694 0
                                    

Kami akan selalu untukmu

Yui masih tertidur saat keempat pria itu tiba di istana Kerajaan Akai. Keempatnya saling terkejut melihat kedatangan temannya sendiri.

Raja Hong yang menyambut kedatangan mereka dengan ramah kembali

" Aku senang kalian, kembali datang saat mendengar Yui jatuh sakit.. " ungkap Raja Hong dengan bahagia

" Kami sangat mengkhawartikan keadaan sang Putri,," ujar Joon

" Karena belum lama kami bertemu.." sambung Joon kembali

" Yang mulia,, apa kami bisa menjenguk Putri Yui..? " tanya Jaeha dengan cemas

" Sayang sekali, tabib mengatakan bahwa ia harus masih beristirahat.. kalian bisa menunggunya sebentar.."

" Baiklah Yang mulia,, kami mengerti.." ujar Jaeha

" Oh,ya kalian bisa kembali menempati kamar kalian yang kemarin. Aku sudah menyuruh pelayan untuk menyiapkannya.."

" Yang mulia... " seru Jaeha dengan hormat

" sudahlah, kalian silahkan istirahatlah..." ungkap Raja Hong seraya meninggalkan keempat pria itu.

Joon dan yang lainnya saling menatap satu sama lain. Seperti sebelumnya Joon sekamar dengan Minjae dan Jaeha sekamar denga Shue.

Joon berjalan meninggalkan ketiga temannya menuju kamarnya di usul oleh Minjae. Meninggalkan Shue dan Jaeha

" Shue,, ada yang ingin aku bicarakanmu " ujar jaeha seraya berjalan duluan meninggallkan Shue.

Shue hanya terdiam dan mengikuti Jaeha dari belakang. Setelah keduanya berada dikamar mereka. Jaeha memulai percakapan

" Shue.. " panggilnya

" Aku tahu mengapa Joon sangat membencimu..."

Shue hanya menatap tajam ke arah Jaeha. Jaeha pun kembali melanjutkan perkataanya

" mungkin kejadian di masa lalu namun ada hal yang kalian berdua sembunyikan dariku dan Minjae. Aku tahu itu..."

" Tak ada yang terjadi.." jawab Shue

" Ayolah,, kita Berempat selalu bersandiwara di depan orang lain.."

" hubungan persahabat kita sudah cukup lama renggang.."

" Aku tahu kau sama dengan yang Joon. Kalian juga membenciku. Kalian pasti membicarakan ku pada Yui kan..? " ujar Shue dengan datar

" Aku tak tahu soal Minjae dan Joon tapi aku memang mengatakannya pada Yui untuk Hati-hati padamu.."

" Apa yang dikatakan oleh orang-orang itu benar..?? "

" tentang sebuah kematian..?? " tanya Jaeha

" Cih, gosip itu lagi..." tukas Shue dengan kesal

" Jadi kau benar-benar membunuhnya..? " tanya Jaeha dengan serius

" terserah padamu Jaeha. Kau mau mempercayaiku atau mereka..." jawab Shue dengan acuh

" Shue..." panggil Jaeha dengan sendu pada teman kecilnya itu

Tiba-tiba seorang dayang mengetuk pintu kamar mereka dan mengatakan bahwa Yui telah bangun dan ingin bertemu dengan mereka di kediamannya.

Tanpa membuang waktu Jaeha dan Shue segera menemui Yui. Di kamar Yui telah bersandar di sisi tempat tidurnya di temani oleh dayang Mio.

" Putri,, sepertinya para Tuan muda sedang menunggu anda di depan pintu.. "

" Apakah Putri ingin bertemu mereka di sini..? " tanya dayang mio

" Ya, Mio..."

" Aku ingin kau memanggill mereka masuk. Joon dan yang lainnya pasti cemas padaku.."

" baiklah Putri.."

Dayang Mio pun pergi membuka pintu untuk keempat pria yang sedang berdiri diluar dengan khawatir.

" Silahkan masuk Tuan..."

" Putri Yui telah menunggu Tuan Muda semuanya..." ungkap Dayang Mio dengan sopan di depan pintu.

Minjae pun melangkah masuk duluan dengan mengalahkan langkah kaki ketiga temannya. Dilihatnya Yui yang sedang bersandar dengan wajah pucat.

" Putri.." panggilnya lirih. Minjae berjalan mendekat ke sisi Yui

" Kau baik-baik saja..? " tanyanya

" Ya.. aku senang kau datang menjengukku Minjae.."

Joon dan lainnya pun mendekati sisi Yui dan mengambil tempat duduk yang telah di sediakan dayang mio sebelumnya di sisi tempat tidur.

Yui menatap masing-masing wajah keempat pria itu dengan tersenyum. Entah mengapa ingatan akan mimpi buruknya kembali tergiang di kepala.

" Yui..." panggil Joon yang melihat perubahan ekspresi wajah Yui yang tiba-tiba berubah

" Ada apa..? " tanyanya kembali

" Tidak,, tidak apa-apa.." jawab Yui seraya kembali tersenyum

" terima kasih kalian menyempatkan diri untuk menjengukku kembali.. "

" padahal kalian baru saja pulang..." ujar Yui yang merasa tak enak hati

" jangan merasa bersalah Yui.." sela Jaeha

" Kami berempat akan selalu ada untukmu.." sambungnya dengan tersenyum

" Jaeha..." ungkap Yui yang merasa tersentuh

" Apa kalian membawakanku oleh-oleh..? " tanya Yui

" Oh, tidak..." seru Minjae

" Aku tidak membawa apapun untukmu.."

" Maaf, aku terlalu panik hingga melupakannya.." ungkap Minjae dengan perasaan menyesal

" Aku membawa Ramuan herbal dari suku Api.. aku harap kau bisa cepat sembuh dengan meminum itu.." ujar Shue dengan tersenyum tipis

" terima kasih Shue.." balas Yui

" Ah,, ternyata Shue membawanya.." keluh Minjae

" Aku juga membawakanmu permen jahe dari suku air.." sambung Joon tak mau kalah dengan Shue

" Jaeha,,,,?? " panggil Minjae dengan ketus

" Jangan bilang kau juga membawa hadiah untuk Yui.." tanyanya dengan penuh selidik

" tentu saja.. aku membawa obat untuk Yui sebuah ramuan gingseng dengan resep turun temurun suku bumi... " ungkap Jaeha dengan bangga

" jangan samakan aku dengan dirimu.." ledek Jaeha dengan tersenyum miring

" Akhhh,, Tidak...!!!! "

" hanya aku yang tidak memikirkan Yui.."

" Yui,, percayalah aku juga cemas dengan keadaamu.." ujar Minjae yang berusaha menyakinkan Yui. Yui tertawa melihat sikap konyol Minjae

" Tak apa Minjae..."

" Kau tak perlu sepanik itu... kehadiranmu sudah lebih dari cukup.." ujar Yui dengan lembut. Yui menatap keempat pria itu dengan seksama

" Kehadiran kalian berempat sudah cukup bagiku.." sambung Yui kembali

💮💮💮

The Legend Of Princess (End) /RevisiWhere stories live. Discover now