Chapter 14

11.9K 1K 6
                                    

Festival Lentera

Perayaan festival lentera pun tiba. Sejak pagi hari terdengar banyak sekali musik yang di mainkan di seluruh penjuru kota.

Semuanya terdengar meriah dan bahagia menyambut festival lentera.
Bahkan para pelayan di istana suku api telah sibuk kesana kemari menyiapkan keperluan pesta sebentar malam.

Rencananya pesta akan  berlangsung selama 2 hari untuk merayakannya.

" Mio,, ayo kita pergi keluar melihatnya.. " seru Yui

" Baik Putri, tunggu sebentar saya akan menyiapkan semua keperluanmu Putri.." jawab Dayang Mio

Beberapa saat kemudian  Yui dan dayangnya telah berjalan berkeliling istana melihat kesibukkan semua orang. Tiba-tiba Yui berinisiatif untuk ke kamar Shaon.

" Mio, aku ingin pergi menemui Shao.." seru Yui

" Baik putri.." jawab Dayang Mio

Setibanya di kamar Shaon. Rupanya Yui tidak bertemu denganya.

Berdasarkan Kata para pelayan yang lewat Shaon sedang pergi bersama ketua suku api, yang notaben nya adalah ayah Shaon.

" Hmm,, aku bosan.."

" bagaimana kalau kita kembali ke kamar saja, Putri..? " tanya dayang Mio

" sebentar sore, kita akan keluar menuju kota dan menyaksikan festival berlangsung kita bisa berjalan-jalan sebentar sebelum acara di mulai.." sambung Dayang Mio memberi usul

" Mmm,, baiklah.." jawab Yui akhirnya.

Yui akhirnya kembali ke kamarnya. Tak ada yang bisa ia lakukan. Semua orang sedang sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.

Menjelang Sore hari. Shue datang berkunjung ke kamarnya Yui. Ia meminta dayang mio mengantar Yui ke gerbang istana dengan pakean biasa agar Yui dapat berbaur dengan penduduk suku api.

" Mio.. apa aku harus menunggu di sini..? " tanya Yui yang kini sudah berdiri di depan gerbang

" Ya, Putri.."

" seseorang akan menghampiri anda, saya mohon undur diri dulu.." ujar dayang mio sembari pergi

" Mmm.. mungkin saja ini kejutan dari Shaon.." guman Yui. Yui pikir pasti Shaon sedang merencanakan sesuatu.

Seseorang dengan wajah tertutup masker di wajahnya menghampiri Yui.

" Apa kau sudah lama menunggu..? " tanyanya. Yui tersentak kaget melihat orang tersebut

" Si..siapa kau..? " tanya Yui

" ini aku Shue.."

" Hah..? ada apa dengan penutup wajah itu..? " tanya Yui. Namun Shue hanya menyodorkan tangannya yang mengemgam sesuatu

" pakailah.." ujar Shue

" Apa ini..? "

" penutup wajah.. " jawab Shue

" iya, tapi untuk apa? " Yui masih saja bertanya

" dalam festival nanti semua orang harus menutup wajah mereka seperti ini hingga tersisa mata mereka.." jelas Yui

" mengapa..? "

" ini tradisi.."
" tapi orang-orang akan tidak saling mengenal bukan..? "

" Ya,, tapi ini hanya sebentar saja. Setelah melepas lentera ke udara semua orang akan membuka maskernya dan membuat harapan sambil memandang lentera yang terbang di langit malam.."

" setelah itu semua orang akan berkumpul dan berpelukan pada keluarga mereka satu sama lain,, " sambung Shue menjelaskan

" Mmm,, begitu ya.. " ujar Yui seraya memakaikan masker ke wajahnya hingga tersisa sepasang kelopak matanya

" Ayo kita pergi.." ajak Shue

Mereka berdua pun berjalan menuju pusat kota dan berjalan berkeliling melihat indahnya perayaan festival lentera.

Kota sangat indah ketika di dominasi warna merah terang dan lampion di sepanjang jalan. Beberapa orang melakukan pertunjukan jalanan dan hiburan.

Beberapa saat kemudian puncak dari festival dimulai. Semua orang telah memegang lampion mereka masing-masing dan siap menerbangkannya ke langit malam.

Ketika bunyi gong di pukul semua orang melepaskan lampionnya ke langit malam. Beribu-ribu lampion terbang ke udara. Pemandangannya sangat indah.

Tak lama kemudian para penduduk mulai membuka masker mereka dan tersenyum dan berpelukan satu sama lain pada kerabat mereka masing-masing

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tak lama kemudian para penduduk mulai membuka masker mereka dan tersenyum dan berpelukan satu sama lain pada kerabat mereka masing-masing. Yui yang ingin membuka maskernya namun dicegah oleh Shue.

" Jangan..!!! " tahan Shue

" ada apa..? " tanya Yui

" tetaplah seperti itu.."

" memangnya kenapa? Semua orang melepasnya bukan..? "

" kumohon dengarlah perkataanku, jangan di buka.." ujar Shue

" baiklah, kalau begitu. Kau juga jangan membuka maskermu.." pinta Yui

" tentu saja.." jawab Shue.

Mereka berdua pun mengikuti nyanyian dan tarian bersama penduduk suku api tanpa melepas kedua masker wajahnya. Entah apa yang di rencanakan Shue.

🎇🎇🎇🎇🎇

The Legend Of Princess (End) /RevisiWhere stories live. Discover now