Chapter 49

5K 383 17
                                    

Chapter 49
Mencari kebenaran

Keesokan harinya. Kehidupan rumah tangga Yui dan Shue pun dimulai. Joon dan yang lainnya sudah kembali ke kota mereka masing-masing.

Setelah selamalam memikirkan apa yang ingin di lakukannya. Yui pun memberanikan diri untuk berbicara kepada shue tentang rencananya mencari tahu kematian Yui asli.

“ Shue..” panggil Yui dengan lirih

“ Hmm..??”

“ Aku ingin menanyakan sesuatu padamu.” Lanjut Yui kembali

“ Katakan, Yui.”

“ Apa kau ingin mengingikan sesuatu?”

“ Umm.. ya”

“ Shue..” panggil Yui kembali

“ Apa kita pernah bertengkar sebelumnya?” tanya Yui dengan was-was

Ia tidak tahu bagaimana reaksi Shue saat mendengarnya. Shue terlihat berpikir sebentar. Raut wajahnya tampak serius. Namun seketika berubah menjadi lebih tajam. Rasanya ia memang telah teringat akan sesuatu.

“ Umm.. itu.”

Belum sempat Shue mennyelesaikan perkataanya. Dayang Mio datang menhampiri mereka berdua. Di tangannya ia memegang sebuah gulungan kertas yang tersampul dengan baik. Terlihat bahwa surat itu baru saja di terima olehnya.

“ Yang Mulia.”

“ Ada surat dari ketua suku air untuk, Yang mulia berdua.” Seru Dayang Mio dengan sopan.

Dengan kepala menunduk dan tubuh sedikit membungkuk ia menyerahkan gulungan kertas itu pada Yui.

Terima Kasih, Mio.” Seru Yui sambil menerima gulungan kertas itu. Surat pun segera di buka oleh Yui.

Kepada Putri Yui,

Saya selaku kepala suku Air ingin mengundang Yang Mulia Putri untuk menghadiri festival bulan yang akan di adakan di suku air kami besok Lusa. Tepat saat gerhana bulan di musim panas. Saya harap yang mulia berkenan hadir di acara tersebut.

Yui terlihat sangat antusias membaca isi surat tersebut. Apalagi di surat itu terlintas adanya perayaan festival dan hal itu sangat di sukai oleh Yui. Di liriknya Shue dengan mata berbinar-binar. Berharap sang suami mengizinkannya untuk pergi menghadiri festival bulan tersebut.

Shue yang menyadari hal itu hanya tersenyum lembut sambil membelai rambut Yui yang tergerai di balik punggungnya.

“ Jika kau ingin pergi. Pergilah.” Seru Shue

“ Tapi, aku ingin pergi bersamamu.”

“ Aku ingin kita melihat festival bulan bersama-sama.”

“ Kau mau kan..??” ajak Yui dengan antusias

Shue hanya menggangukkan kepalanya dengan pelan dan hal itu langsung di sambut Yui dengan sebuah pelukan padanya. Yui seolah lupa dengan apa yang tadi di rencanakan olehnya. Ia juga lupa tentang hal yang ingin di katakan Shue padanya.

Namun walaupun Yui terlihat sudah melupakannya. Jauh di lubuk hati Shue ia masih kepikiran tentang hal yang tadi di tanyakan Yui padanya.

Dan karena Festival bulan akan di adakan besok Lusa.
Yui dan rombongan pun mulai mempersiapkan perjalanan mereka.

Sesuai rencana mereka akan berlayar ke kota suku air saat sore hari. Dan kebetulan di hari ini. Cuaca sangat cerah dan langit tak berawan.

🍃🍃🍃

Sesampainya di suku air. Yui kembali di sambut dengan sangat meriah oleh masyarakat suku air. Sebab ini kali keduanya ia datang berkunjung ke suku air sejak terkhir kali ia berkunjung untuk mencari calon suaminya.

Dan lagi-lagi Joon telah hadir di pelabuhan untuk menyambut mereka berdua.

Walaupun Yui dan rombongan tiba malam hari. Antusias warga yang ingin berjumpa dengan Yui tak menyurutkan keinginan mereka.

Dengan beberapa kereta kuda yang telah di sediakan. Rombongan pun berangkat menuju istana suku air.

Yui dan Shue mendapat kereta tersendiri. Sedangkan Joon dan rombongan lainnya berada di kereta kuda yang lain.

“ Yui...” Panggil Shue dengan ragu-ragu

“ Ya..??” jawab Yui tanpa berbalik pada Shue. Ia tak bisa mengalihkan pandangan matanya dari suasana kota suku air yang sangat terlihat memukau.

“ Yuii..??!!”panggil Shue dengan nada yang sedikit tinggi.

“ Shue..??” seru Yui dengan terkejut.

Shue sedikit merasa bersalah dengan sikapnya barusan.

“ Lihat aku.” Ucapnya dengan wajah muram

“ Umm??”

“ Kau sepertinya telah melupakan aku.”

“ Kau terus memandang ke tempat lain. Sepertinya suasana di suku air lebih indah dari suku api.” Jelas Shue dengan wajah cemberut.

Terlihat sekali bahwa dia sedang merajuk sekaligus ceemburu melihat Yui. Melihat sikap Shue yang seperti itu. Membuat Yui bisa menebaknya secara langsung.

“ Kau cemburu?” ledek Yui dengan tersenyum miring

“ Tentu saja. aku merasa di abaikan.” Jawab Shue dengan datar

“ Kemarilah.” Bisik Yui

Shue pun mendekatkan wajahnya ke arah Yui. Yui pun mendongak wajahnya ke arah telinga Shue. Seakan ia ingin membisikkan sesuatu. Namun yang ada ia malah mencium pipi Shue dengan cepat sambil tertawa.

“ Hadiah untukmu.” Seru Yui sambil menahan tawa.

Wajah merah merona pun terlukis di wajah Shue. Melihat reaksi Yui yang ingin membuatnya tenang. Terlihat menggemaskan di mata Shue dan akhirnya Shue pun menyambar bibir mungil Yui dengan cepat.

“ Aku takut kau mengacuhkanku.” Seru Shue dengan lirih

“ Mana mungkin aku melakukan itu. ”

“ Suasana kota suku air memang indah.”

“ Tapi, hal itu tidak akan membuatku melupakanmu.”

“ Kau tahu kan. Aku sangat suka dengan festival.”

“ Jadi, berhentilah merajuk.”

“ Jika kau terus merajuk. Aku harus selalu mencium pipimu setiap saat.” Ujar Yui dengan malu-malu

“ Kalau begitu, aku akan terus merajuk.” Timpal Shue kembali sembari melumat mesra bibir Yui.

Walau mereka memang terlihat akan menghadiri undangan festival bulan dari suku air.

Bagi Shue ia ingin menjadikan momen itu sebagai bulan madu antara ia dan Yui. Apalagi di tempat tersebut adalah rumah Joon.

Bukan tidak mungkin Joon tidak akan menggoda Yui. Maka dari itu Shue sangat jelas merasa cemburu. Ia tidak ingin Joon akan mengambil kesempatan dalam kesempitan seperti yang di lakukan Jaeha tempo hari dulu.

To be Continued...

Special untuk pembaca setia The Legend Of The Princess...

🤗🤗🤗

Maafkan aku yang telah lama lenyap di dunia perwattad'pan ini...
😂😂😂

The Legend Of Princess (End) /RevisiWhere stories live. Discover now