BAB32 : Teman masa kecil?

39K 2K 80
                                    

"Jangan salahkan diriku karena telah menyukaimu, tapi salahkan dirimu karena telah berhasil memikat ku untuk menyukaimu."


***

Ddrrrttt.....

"Halo?"

"Hai nda."

Yola mengerutkan dahinya saat menerima panggilan tersebut.

"Ini siapa?" Tanya Yola meninggikan suaranya.

"Lo mau tau? Apa mau tempe?"

"Gw seriusan! Ini siapa?"

Yola meremas handphonenya karena penelpon tersebut tidak menyebutkan identitasnya.

"Datang ke cafe harmony sekarang!"

"Kalau gw nggak mau?"

"Yaudah lo nggak bakal tau gw siapa."

Tuttt...tutt...

Penelpon tersebut mematikan sambungan telponnya. Membuat Yola berdecak sebal.

Dengan langkah cepat Yola mengambil tas nya yang berada di atas kasur dan langsung berjalan menuju pintu.

Saat ini Yola ingin tahu siapa orang yang sudah menelponnya itu.

##

Cafe harmony cukup ramai akan pengunjung, hingga membuat Yola kesusahan mencari orang itu.

Yola celingak-celinguk dan mencoba mencari seseorang yang sudah menyuruhnya datang ke cafe ini.

"Cariin gw yak?"

Yola menoleh dan mendapati seorang pria tersenyum ke arahnya. Pria itu mengenakan hoodie-nya dan membenamkan tangannya di saku celananya.

"Jadi lo yang nelpon gw? Dan nyuruh gw kesini?" Tanya Yola cuek.

"Lo nggak kaget yak ketemu sama gw?" Tanya Levi heran.

"Gw harus kaget gimana? Haaaa Levi!!!! Aku kaget ketemu kamu!!!!" Yola mengejek dan berekspresi menyebalkan, membuat Levi terkekeh.

"Telat kagetnya! Lagian kaget lo alai!" Cerca Levi.

"Bodo amat."

Pasti kalian bertanya-tanya bukan? Mengapa Levi dan Yola saling mengenal?

Sewaktu kecil mereka adalah teman, itu karena rumah Yola dan Levi dulunya saling bersebelahan. Setiap harinya mereka selalu bermain dan saling menyayangi bak adik dan kakak.

Namun jarak di antara mereka kian merenggang saat Yola harus pindah ke luar kota, awalnya Levi sangat merindukan gadis itu. Tapi sepertinya gadis itu sama sekali tidak merindukan dirinya.

"Lo tau nomor telpon gw dari mana?" Tanya Yola heran sembari meletakkan tasnya di atas meja, dan duduk perlahan.

"Biasa...gw kan seorang true stalkers." Levi tersenyum membanggakan dirinya sendiri, namun Yola hanya menatap malas.

"Gw sekolah di International High School." Ucap Yola malas.

Alhasil Levi langsung tersedak ludahnya sendiri.

"Seriusan??? Gw juga sekolah disana oi!" Gas Levi yang masih tak percaya.

"Oh."

"Kok gw nggak liat lo di sekolah?" Tanya Levi.

"Mata lo buta kali! Makanya nggak liat gw di sekolah." Cerca Yola.

"Maaf...." lirih Levi tersenyum.

Keadaan hening dan canggung mulai di rasakan Levi, namun gadis yang duduk di hadapannya hanya bersikap biasa-biasa saja. Yola lebih memilih mengutak-atik handphonenya daripada membuka obrolan diantara mereka.

ReyShaWhere stories live. Discover now