BAB39 : Terungkap!

33.8K 1.9K 146
                                    

"Mencintaimu adalah kehendakku, dan dicintaimu adalah impianku."


***

"Lo...." gumam Reyza tak percaya.

Pria itu tidak dapat bergerak karena Reyza menindihinya, dan mencengkram kerah bajunya.

"Iya ini gw!"

Reyza menggertakkan giginya dan menarik kerah baju orang itu.

"I will kill you bastard!!!" Gumam Reyza emosi.

Levi mendesah berat dan menepis tangan Reyza dari kerah bajunya, dan mendorong Reyza pelan.

"Bunuh aja gw, Rey." Ucap Levi membenarkan posisinya menjadi duduk.

Levi mendongak dan menatap Reyza yang terdiam sambil mengepalkan kedua tangannya.

"Kenapa lo diam? Ayo bunuh gw! karena gw, pacar lo menderita." Ucap Levi murung.

Kalian mungkin terkejut bukan? Tapi inilah kenyataannya....kenyataan bahwa sang penerror ialah Levino!

"Siapa?" Tanya Reyza menggantungkan kalimatnya.

"Apa?" Tanya Levi heran.

"Siapa yang nyuruh lo, brengsek!" Umpat Reyza mengepalkan kedua tangannya dan menatap Levi tajam.

"Nggak ada." Jawab Levi santai.

Mendengar jawaban pria itu, sontak membuat darah Reyza mendidih dan siap untuk membuat Levi babak belur!

"Jawab!" Paksa Reyza sinis.

"Gw bilang nggak ada! Ini keinginan gw sendiri!" Jawab Levi setengah teriak.

Buk!

Kesabaran Reyza sudah pada batasnya, kini kepalan tangan Reyza sudah mendarat sempurna di pipi mulus Levi. Membuat pria itu meringis kesakitan.

"Brengsek!" Umpat Reyza sambil beranjak pergi meninggalkan Levi yang masih terduduk di tanah, dengan sudut bibir yang mengeluarkan darah.

Sepeninggalan Reyza, Levi hanya menatap lesu kepergian Reyza menggunakan mobilnya.

"Maafin gw." Gumam Levi murung.

Dia pun bangkit dari duduknya dan pergi.

Sementara itu di kamar Mysha, dirinya sedang memikirkan kejadian tadi siang di kelas.

Mysha pun berjalan menuju balkon rumahnya dan menghirup udara segar.

"Mysha emang penakut yak?"

Gumam gadis itu sambil berekspresi murung. Mysha sangat sedih karena harus menjauhi Reyza, meski itu sangat mustahil untuk dia lakukan!

##

"Udah cukup nda." Ucap Levi serius.

Yolanda menghentikan kegiatan mengikat tali sepatunya, dia pun bangkit dari jongkoknya dan menatap pria di hadapannya.

"Apa?" Tanya Yola heran.

Mereka berdua sekarang sedang berbicara di koridor yang cukup sepi, karena ini masih terlalu pagi dan belum banyak siswa maupun siswi yang berada di sekolah.

"Gw nggak mau lagi lakuin hal yang gw nggak suka!" Jawab Levi sambil mengepalkan kedua tangannya.

Yolanda menaikkan sebelah alisnya sambil melipat tangannya di depan dada.

ReyShaHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin