BAB40 : Boneka

36.8K 1.9K 125
                                    

"Menurut kalian Reyza itu bagaimana?

Menurut ku dia sangat manis..."

***

Yola menaikkan sebelah alisnya sambil berdiri di dekat meja Mysha.

Sedetik kemudian gadis ini tersenyum miring sambil menyentuh meja Mysha, yang kini penuh dengan coretan.

"Yola ngapain?"

Pertanyaan gadis itu spontan membuat Yola tersentak kaget, dengan cepat Yola membalikkan badannya dan menatap Mysha yang berdiri di ambang pintu kelas.

"Aku cuma bingung kenapa meja kamu penuh coretan lagi." Jawab Yola iba.

Mysha menaikkan sebelah alisnya dan berjalan menghampiri meja nya.

"Benarkah?" Ucap Mysha menatap lekat manik milik Yola

Saat Mysha menatap dirinya, Yola hanya tersenyum kikuk sambil mengusap-usap rambutnya.

"Yola tumben datang pagi?"

"Kamu sendiri juga." Ucap Yola balik bertanya.

Mysha menghela napasnya dan merogoh isi tasnya, gadis itu mengambil sapu tangan dan mengusapkannya ke mejanya untuk membersihkan tulisan-tulisan di mejanya.

"Kalau Mysha datang pagi, mungkin Mysha bisa memergoki siapa yang udah nyoret-nyoret meja Mysha." Ucap Mysha sambil fokus pada kegiataannya.

Yola melirik datar gadis di sampingnya, sambil melipat tangannya di depan dada.

"Aku juga datang pagi mau memergoki siapa pelakunya." Jawab Yola tersenyum.

Mysha menoleh ke arah Yola dan sedikit heran dengan arti senyuman gadis itu.

"Kenapa?"

"Kenapa? Karena kita kan teman, dan teman harus saling membantu temannya yang sedang kesusahan." Jawab Yola menepuk pelan pundak Mysha

Mysha mengangguk dan tersenyum saat Yola  mengatakan itu kepadanya.

"Semangat yak Sha, jangan pesimis hanya karena perkataan penerror ini. Lagipula ini belum seberapa."

Gadis itu tersenyum sambil berlalu keluar kelas, Mysha hanya memandang lesu punggung gadis itu yang sudah menghilang dari pandangannya.

##

Derap langkah kaki Yola semakin terdengar di sepanjang koridor, gadis ini berjalan dengan ekspresi seriusnya menuju kelas Levi.

Sesampainya di kelas Levi, gadis ini langsung nyelonong masuk dan menggebrak meja Levi. Alhasil membuat Levi tersentak kaget.

"Apa?" Tanya Levi dengan nada malas.

Yola menatap tajam ke arah teman masa kecilnya itu, kali ini Yola benar-benar marah.

"Lo kenapa nggak nerror dia lagi?" Tanya Yola pelan namun penuh penekanan.

"Harus ya? Buang-buang waktu aja kerumah tu cewek buat ngelempar batu doang." Ujar Levi dengan nada malasnya.

Yola menatap tajam saat Levi mengatakan itu kepadanya. Sedangkan Levi tidak peduli dengan tatapan gadis itu kepadanya.

"Gw mau lo terror dia lagi!"

"Kalau gw nggak mau?"

"Gw nggak bakal maafin lo!" Ancam Yola serius.

Perkataan Yola membuat tawa Levi meledak, membuat beberapa pasang mata menatap mereka.

ReyShaWhere stories live. Discover now