t h I r t y - O n E

2.6K 277 44
                                    

Holla! Kemarin part ini ditarik karena ada yang direvisi. :D Yang belum baca. Selamat membaca

Key menatap layar ponsel dan menghela napas setelah melihat nama penelepon yang muncul di sana. Kembali ia menempelkan ponsel di telinganya.

"Astaga, Baby. Kenapa kau marah-marah?"

"Lama sekali kau baru menjawab panggilanku. Hampir satu jam aku menunggumu. Sudah, lebih baik aku pergi sendiri."

Belum sempat ia menjawab, si penelepon sudah memutuskan panggilannya. Ia meletakkan kembali ponselnya ke meja nakas sebelum membaringkan tubuhnya dan memeluk wanita di sampingnya.

Wanita itu menggerakkan tubuhnya hingga mereka saling berhadapan. Kesempatan yang sangat bagus untuk Key karena dengan gesitnya ia melumat bibir wanita itu.

"Sshhh ... Key!" Wanita itu mendorong tubuh Key hingga memberi sedikit jarak di antara mereka.

"Kenapa, Hun?" tanya Key yang kesal dengan penolakan wanita di depannya.

"Siapa yang meneleponmu?" Wanita itu balas bertanya.

"Sepupu bosku," jawab Key cuek. Ia segera menarik tengkuk wanita itu, kembali mencium bibirnya.

Bibir mereka saling melumat dengan mata terpejam untuk menikmati aktivitas yang sedang mereka lakukan. Suara decapan terdengar mengisi kamar hotel yang disewa oleh pria Asia itu untuk menghabiskan malamnya dengan wanita berkebangsaan Hungaria.

Setelah malam panas yang mereka lewati, pagi ini mereka isi kembali dengan melanjutkan kegiatan semalam yang membuat si pria tak pernah puas. Ia menyelusupkan lidahnya untuk membelit lidah wanita yang menjadi lawan mainnya. Pergerakan lidah mereka bak sepasang kekasih yang tengah berdansa mesra.

Tiba-tiba ponselnya berdering. Lagi-lagi kegiatan Key terganggu. Ia mengecup sekilaas bibir ranum wanitanya sebelum beralih mengangkat panggilan dari entah siapa yang membuatnya sedikit emosi.

"Ada apa?"

"Kau di mana? Cara tidak ada di kamarnya."

"Apa?" Key membulatkan matanya karena terkejut.

"Cle ...." Belum sempat Key bertanya, panggilan sudah terputus.

Mampus! Bisa mati dia kalau sampai terjadi sesuatu pada Cara.

Key segera turun dari tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi, mengabaikan si wanita yang sedang bertanya padanya. Ia membersihkan tubuhnya dengan cepat sebelum berpakaian rapi.

"Pulanglah. Bayaranmu sudah kutransfer ke rekeningmu," ucap Key lugas.

Si wanita menatap Key lekat sebelum ia turun dari ranjang dan berjalan mendekati Key. Dibelainya bahu tegap Key yang sudah terbalut kaos berwarna abu-abu.

"Aku masih ingin. Bisakah kita melakukannya lagi dengan cepat?" katanya sembari melemparkan senyum seduktif.

Key berdecak kesal. Bukannya ia marah karena waktu tidak mendukungnya untuk bermain dengan wanita bayarannya, tetapi ia tiba-tiba merasa risih dengan wanita itu. Saat jemari wanita itu menyentuhnya, entah kenapa gairahnya menghilang, tak menggebu seperti beberapa waktu lalu.

"Jauhkan tanganmu. Setelah kutransfer bayaranmu, berarti permainan kita selesai. Pergilah," usir Key pada wanita yang kini menghentakkan kakinya karena sebal dengan respon Key.

Wanita itu masuk ke dalam kamar mandi dan menutup pintunya kasar. Key mengangkat sebelah alisnya melihat kelakuan wanita yang tengah merajuk.

Wanita sialan! batin Key yang menyambar barang-barangnya sebelum ia melenggang pergi meninggalkan kamar hotel.

Caramella MykelWhere stories live. Discover now