t h I r t y - s E v E n

1.2K 143 36
                                    

Halo semua. :D
Amel kan pernah bilang cerita ini bakal lanjut. Iya, emang lanjut kok tenang aja meski digantung lama T-T


Cara duduk di tepi kolam renang yang terletak di samping rumah. Kakinya menjuntai, masuk ke dalam air. Kedua tangannya bertumpu pada lantai di sisi tubuhnya. Ia menggerakkan kedua kakinya di dalam air, menciptakan cipratan kecil dan bunyi kecipak air. Kepalanya mendongak, menatap langit yang dipenuhi bintang-bintang.

Malam ini, ia memutuskan untuk menginap di kediaman Raja Zeus. Tanpa memberitahukan pada Raja Zeus terlebih dahulu, ia datang dan langsung menuju tepi kolam.

Ingatannya melayang pada kejadian kemarin setelah ia bertemu kedua rekannya dan membicarakan masalah video rekaman yang berisi bukti bahwa ia terlibat dalam pembebasan Zarya. Dengan kemampuan yang ia miliki, video itu dieditnya sedemikian rupa hingga menghilangkan bukti bahwa ia terlibat di dalamnya. Kedua rekannya sudah memberi tahunya akan risiko yang kelak ia hadapi dan Cara malah mengabaikannya. Sekarang, ia mempunyai firasat yang tidak baik. Maka dari itu, dengan menguatkan hatinya ia mendatangi kediaman Raja Zeus.

Kesadaran Cara kembali saat ia merasakan udara malam yang dingin, ditambah dengan dinginnya air kolam yang merendam kaki jenjangnya. Ia merapatkan jaket yang dipakainya meskipun ia tak juga mengangkat kakinya dari kolam.

Tiba-tiba tubuhnya terasa hangat. Sepasang tangan membalut tubuhnya dengan selimut tebal. Kedua tangannya menarik ujung selimut agar menyatu, menutup bagian atas tubuhnya. Ia menoleh menatap pada sosok pria tampan yang kini duduk di sampingnya.

"Sudah pulang?" tanya Cara basa-basi.

Pria itu mengangguk. Ia melipat celananya agar tidak basah saat kedua kakinya ia celupkan ke dalam air. Pria itu memakai kaos turtle neck lengan panjang berwarna abu-abu dengan celana training putih.

"Kenapa tidak memberi tahu kalau kau akan ke sini?" Raja Zeus menatap Cara sembari tersenyum hangat.

"Hmm... malas saja." Cara tersenyum lebar menunjukkan wajah innocent-nya.

"Kau sudah makan?"

Cara mengangguk. "Sudah, sore tadi."

"Kau menjalani program diet? Bukankah aku sudah bilang agar jangan menyiksa diri seperti itu?"

Cara memajukan bibirnya. "Aku tidak diet. Aku memang jarang makan saat malam hari kalau tidak benar-benar lapar."

"Ya, ya. I got it, baby." Raja Zeus menepuk puncak kepala Cara.

Mereka berdua saling pandang dan melemparkan senyuman. Tiba-tiba ekspresi Raja Zeus berubah menjadi agak serius seperti ingin membicarakan sesuatu yang penting. Perubahan yang terjadi pada wajah pria di hadapanya tak luput dari pandangan Cara. Ia tahu Raja Zeus ingin membicarakan masalah serius.

"Ada apa?"

"Dari mana kau mendapatkan rekaman itu?"

Cara terdiam. Ia sudah menyangka kalau Raja Zeus akan bertanya tentang rekaman video yang ia kirim.

"Dari harddisk di komputermu."

"Bagaimana bisa? Cleon sudah mencarinya, bahkan back up datanya tidak ada."

Cara menyilangkan kedua tangan di depan dadanya. "Anak buahmu saja yang kurang pintar."

Raja Zeus memilih diam, terus memperhatikan gerak-gerik Cara.

"Aku tahu kau merahasiakan sesuatu dariku. Sepandai-pandainya kau berbohong, kau tidak bisa membohongiku, baby."

Kata-kata pria itu memang sangat halus, tapi Cara tahu ucapan Raja Zeus itu sebuah perintah. Perintah agar Cara mengatakan yang sebenarnya. Ia sudah lama mengenal pria itu sehingga ucapan halus yang dikeluarkan Raja Zeus bisa terdengar sebagai perintah atau ancaman di telinganya.

Caramella MykelWhere stories live. Discover now