t h I r t y - E I g h t

1.5K 142 44
                                    

Yang penasaran lanjutan part kemarin mana suaranya? ciyyyeeeee :D ^^


Hampir seluruh dinding penuh dengan foto-foto yang menampilkan dirinya ketika masa sekolah sampai saat ini dan ada sebuah lukisan besar bergambar dirinya yang terpasang di hadapannya. Perlahan ia mendekat sambil menatap foto-foto itu. Apa yang dilakukan pria ini? Bagaimana bisa pria yang baru bertemu dengannya memiliki foto-foto dirinya sebanyak ini?

Kepala Cara mulai terasa pening. Mimpi-mimpi buruknya dan ucapan Reyes di club beberapa minggu lalu datang silih berganti. Kilasan penjara, penculikan, dan peristiwa pemerkosaan perlahan mulai jelas di ingatannya.

Awal pertemuan dengan Reyes di Jerman, peristiwa penculikan Moza yang berakhir dengan penyekapan dirinya, masa ketika ia dapat melarikan diri dari cengkeraman ketua gangster bermata biru, pertemuannya kembali dengan ketua gangster itu, dan kehampaan saat ia kembali disekap di dalam sebuah kamar kini mulai diingatnya. Tubuh Cara bergetar. Ia berniat kabur, tetapi langkah kakinya tak beraturan seakan ia baru belajar berjalan hingga tak sengaja ia menyenggol sesuatu di atas meja sehingga benda itu jatuh bersamaan dengan dirinya.

Air mata Cara perlahan menetes. Ia melihat benda yang tergeletak di dekat kakinya. Kepalanya menggeleng keras. Ia berteriak frustasi dengan air mata yang keluar semakin keras karena ia sangat mengenal benda itu. Tangannya bergerak menjambak rambutnya sendiri.

"Jangan ... jangan lakukan itu!" gumamnya dengan suara bergetar. Rasa takut sudah mengalir di seluruh tubuhnya.

Cara beringsut. Ia menyeret kakinya untuk mundur, menjauh dari benda itu. Namun, ada sesuatu yang seakan-akan menahan tubuhnya untuk tetap berada di tempat.

"Tidak! Tidak!" teriaknya lagi.

"Cara!" Suara seorang pria terdengar membahana di ruangan itu, tetapi tidak sedikit pun Cara menoleh untuk menatapnya.

Pria itu dengan cepat mendekati Cara yang kondisinya terlihat mengenaskan. Hatinya seakan teriris melihat penampilan Cara yang sudah berantakan dengan rambut berantakan, air mata yang mengalir di pipi, dan pandangan ketakutan.

Tangan pria itu memegang lengan Cara. Seketika Cara menarik tangannya serta mundur, menjauhi pria itu sambil berteriak, "Jangan! Jangan mendekat! Kau menyakitiku."

Pria itu meremas rambutnya bingung. "Cara, look at me. I am here."

Cara menggeleng. "Jangan ... kumohon jangan."

Pria itu mendekati Cara kembali. Ia mengambil kedua tangan Cara, memegangnya erat sehingga membuat Cara menjerit hebat.

"Look at my eyes. I won't hurt you, Baby," ucapnya lembut.

Cara terdiam, menatap pria itu dengan tatapan bingung. Sedetik kemudian ia berkata, "Kau?" sebelum akhirnya ia kehilangan kesadaran.

***

Raja Zeus menarik selimut untuk menutupi tubuh Cara yang kini terbaring tak sadarkan diri. Setelah diperiksa oleh dokter pribadi yanv kini sudah pulang, Raja Zeus memutuskan untuk terus menjaga sepupunya.

Ia menarik kursi ke tepi ranjang di mana Cara terbaring. Diraihnya tangan Cara dan digenggamnya. Pandangannya terus menatap Cara yang masih saja enggan membuka matanya. Pikiran Raja Zeus saat ini kalut. Belum selesai urusannya dengan Zarya, sekarang Cara malah pingsan.

Tok tok tok

Terdengar suara pintu diketuk beberapa kali. Raja Zeus bangkit dan berjalan menuju pintu kemudian membukanya.

Saat pintu dibuka, sosok Key dan Cleon terlihat di hadapannya dengan ekspresi khawatir. Raja Zeus keluar, melewati ambang pintu sebelum menutup pelan pintunya.

Caramella MykelWhere stories live. Discover now