Hari ini tanggal merah, della memilih untuk berolahraga pagi seorang diri. Ia berlari di taman yang dekat dengan apartemennya.
Suasana pagi ini tidak terlalu ramai. Mungkin mereka memilih bergelut dengan kasur dibanding olahraga.
Setelah lelah berlari memutar taman beberapa kali, della memutuskan berjalan keluar dari lingkup apartemen. Ia memilih berjalan menuju warung bubur yang akhir-akhir ini sering ia kunjungi.
Letaknya cukup jauh sebenarnya, namun karna masih pagi della memutuskan untuk berjalan kaki.
"Pak, biasa ya" pesan della setelah tiba di warung bubur.
"Eh neng nadine, siap neng" tukang bubur yang sudah mengenal della pun segera menyiapkan semangkuk bubur untuk della.
Bosen menunggu, della mengeluarkan ponsel. Iseng-iseng ia mengirim pesan pada fatih.
Fatih
Hey
Apa?
Hey tayo
Hm
Sokin tukang bubur biasa lah
Wani piro
Ngomong sama tembok-,
Ngga nyaut
Yaelah tih
Lo tega ngebiarin cecan sendiri kek jombloIdc.
Not my business
Makanya jan jomblo/gue ngga jomblo, gue kan cewe lo hehe/ -delete-
Tai.
(Read)"Ini neng buburnya"
Della menutup ponselnya. Ia menerima mangkuk berisi bubur dan mengucapkan terimakasih. Della memakan buburnya dengan lahap, mungkin efek kelelahan berlari.
Della hampir saja tersedak ketika melihat kedatangan fatih dengan motor kebanggaannya. Fatih yang sepertinya sudah melihat della segera duduk dihadapan della. Tanpa mengucap sepatah katapun, fatih menarik mangkuk bubur della yang masih terisi setengah dan melahapnya.
"Lo kok kesini?" sepertinya della masih berada dalam mode terkejut.
Fatih tampak acuh, "ngga sengaja liat sg cewe yang udah kek gembel." secara tidak langsung fatih menyindir story instagram yang baru saja della post.
Della yang sudah sadar sepenuhnya mendelik kesal. Ia menarik kembali mangkuk buburnya. "Pesen sana kalo laper"
Tidak ada sautan, della mengangkat kepala, ternyata fatih tengah menatapnya. Jantung della bergemuruh. Ia berharap pipinya tidak memerah saat ini. "Kenapa lo?"
"Lupa bawa dompet."
Della menghela nafas. "Yaudah pesen, gue traktir."
Dengan semangat fatih memesan semangkuk bubur untuk dirinya. Della yang sudah menghabiskan buburnya asik menatap fatih yang tengah memakan buburnya dengan lahap.
"Jadi yang kayak gembel disini tuh siapa?" della mengacungkan sendok bekasnya ke arah fatih.
Fatih hanya mengendikkan bahu. Kurang dari tujuh menit bubur milik fatih sudah kandas. Della bangkit berniat membayar, namun ia terdiam sejenak. "Bentar"
YOU ARE READING
Never be alone
Teen Fiction[Cover by : @lixice] [Discontinue] -sequel alone- Disarankan membaca alone terlebih dahulu, terimakasih. Cerita ini kembali mengisahkan tentangnya. Gadis yang perlahan menyembuhkan luka-luka hidupnya. Semua butuh proses, termasuk untuk memaafkan...