2.15

181K 12.4K 1.3K
                                    

Hari ini tanggal merah, della memilih untuk berolahraga pagi seorang diri. Ia berlari di taman yang dekat dengan apartemennya.

Suasana pagi ini tidak terlalu ramai. Mungkin mereka memilih bergelut dengan kasur dibanding olahraga.

Setelah lelah berlari memutar taman beberapa kali, della memutuskan berjalan keluar dari lingkup apartemen. Ia memilih berjalan menuju warung bubur yang akhir-akhir ini sering ia kunjungi.

Letaknya cukup jauh sebenarnya, namun karna masih pagi della memutuskan untuk berjalan kaki.

"Pak, biasa ya" pesan della setelah tiba di warung bubur.

"Eh neng nadine, siap neng" tukang bubur yang sudah mengenal della pun segera menyiapkan semangkuk bubur untuk della.

Bosen menunggu, della mengeluarkan ponsel. Iseng-iseng ia mengirim pesan pada fatih.

Fatih

Hey

Apa?

Hey tayo

Hm

Sokin tukang bubur biasa lah

Wani piro

Ngomong sama tembok-,

Ngga nyaut

Yaelah tih
Lo tega ngebiarin cecan sendiri kek jomblo

Idc.
Not my business
Makanya jan jomblo

/gue ngga jomblo, gue kan cewe lo hehe/ -delete-
Tai.
(Read)

"Ini neng buburnya"

Della menutup ponselnya. Ia menerima mangkuk berisi bubur dan mengucapkan terimakasih. Della memakan buburnya dengan lahap, mungkin efek kelelahan berlari.

Della hampir saja tersedak ketika melihat kedatangan fatih dengan motor kebanggaannya. Fatih yang sepertinya sudah melihat della segera duduk dihadapan della. Tanpa mengucap sepatah katapun, fatih menarik mangkuk bubur della yang masih terisi setengah dan melahapnya.

"Lo kok kesini?" sepertinya della masih berada dalam mode terkejut.

Fatih tampak acuh, "ngga sengaja liat sg cewe yang udah kek gembel." secara tidak langsung fatih menyindir story instagram yang baru saja della post.

Della yang sudah sadar sepenuhnya mendelik kesal. Ia menarik kembali mangkuk buburnya. "Pesen sana kalo laper"

Tidak ada sautan, della mengangkat kepala, ternyata fatih tengah menatapnya. Jantung della bergemuruh. Ia berharap pipinya tidak memerah saat ini. "Kenapa lo?"

"Lupa bawa dompet."

Della menghela nafas. "Yaudah pesen, gue traktir."

Dengan semangat fatih memesan semangkuk bubur untuk dirinya. Della yang sudah menghabiskan buburnya asik menatap fatih yang tengah memakan buburnya dengan lahap.

"Jadi yang kayak gembel disini tuh siapa?" della mengacungkan sendok bekasnya ke arah fatih.

Fatih hanya mengendikkan bahu. Kurang dari tujuh menit bubur milik fatih sudah kandas. Della bangkit berniat membayar, namun ia terdiam sejenak. "Bentar"

Never be aloneWhere stories live. Discover now