2.25

129K 8.9K 801
                                    

"Hallo?"

'Aku di depan del.'

"Yaudah, aku ke depan."

Della turun dari kasurnya, ia keluar dari kamar. Tadi setelah mengantar della pulang sekolah, fatih berjanji akan datang ke apartemennya.

Ketika pintu terbuka, setangkai bunga Mawar terpampang tepat di depan wajah della, selang beberapa detik fatih sudah tersenyum manis di depan della.

"Ehh ada apa nih? Tumben." seru della sambil meraih setangkai Mawar yang di sodorkan oleh fatih. Ia menghirup bunga tersebut dalam-dalam.

"Emang salah ngasih bunga sama pacar?" jawab fatih.

"Ya kan aku bilang tumben, t u m b e n, tumben fatiiih." jelas della sambil mengeja kata tumben.

Melihat raut kesal della, fatih terkekeh, tangan kirinya membawa beberapa bungkus makanan untuk della, viona dan feli.

"Yaudah yuk masuk."

"Ada orang di dalem?"

"ngga ada." della tersenyum jahil.

"Jalan di luar aja kalau gitu." fatih merangkul pundak della. 

"Lah kenapa?"

"Nanti aku khilaf." terang fatih.

"Emang kamu bisa khilaf?"

"bisa lah, waktu kamu ngakuin kamu della, siapa yang sampe tutup mata gitu?" goda fatih sambil menaik turunkan alisnya.

Wajah della bersemu, ia memukul pundak fatih dengan sadis. Fatih langsung menahan tangan della.

"Ampun del, bercandaaa."

Della mendengus kesal tersenyum tulus, ia menurunkan tangan fatih yang merangkulnya, ganti menarik tangan fatih ke dalam.

"Ada viona kok, feli juga ada."

Fatih langsung duduk di sofa, della sendiri langsung ke dapur untuk menyiapkan minum. Tak lama sosok feli muncul, ia bersedekap tangan menatap fatih.

"Bau-Bau bucin nih."

Fatih yang tengah memainkan ponselnya mengangkat kepala, "Bau-Bau jomblo nih."

"Sialan." feli melempar bantal yang tepat mengenai wajah fatih.

Feli terkekeh melihat fatih yang tengah menggerutu. Ia duduk lesehan di karpet lembut. "Gue mau jadi nyamuk ah. VIONAAAA"

Fatih menoyor feli. "Berisik feli."

Feli hanya mengangkat bahu, ia dadah-dadah pada viona yang tengah melangkah mendekat.

"Dasar kaum-kaum kesepian." dengus fatih.

"Berisik." kompak feli dan viona.

Della yang baru datang dari dapur hanya geleng-geleng melihat tingkah mereka.

"Yahh gue cuma buat dua minuman." seru della pura-pura sedih.

"Emang tega lo mah del, ada fatih kita-kita di lupain. Jahat." ujar feli dramatis.

"Gapapa del, gue dukung." Fatih langsung mengusap kepala della ketika duduk di sampingnya.

Della meletakkan kepalanya di pundak fatih, ia hanya tersenyum kecil lalu ikut larut dalam tayangan televisi.

Feli yang melihat tingkah della dan fatih langsung bangkit berdiri. Ia mengangkat kedua tangannya ke udara. "Udah-udah ga kuat gue."

"MAKANYA PUNYA PACAR FEL." teriak della yang melihat feli berlalu.

Never be aloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang