2.21

165K 12.7K 2.2K
                                    

Part cringe parahh wkwk

°°°

Della tersenyum lebar. Ia melepas kacamatanya, menjepit poni dan melepas softlens yang ia kenakan.

“Aku Della, Tih.”

Fatih terperangah. Ia bahkan menarik tubuhnya untuk mundur. Tidak percaya dengan apa yang disaksikan oleh mata kepalanya sendiri.

Fatih diam untuk beberapa saat. Seakan sadar dari keterpakuannya, Fatih menggeleng pelan.

“Jadi lo bohongin gue selama ini?”

Della terkesiap. Matanya mengerjap penuh kebingungan. Ekspresi Fatih sangat jauh dari ekspektasinya.

“I-iya” Jawab Della setengah terbata.

Fatih mendengus, tertawa kecil. Seolah meremehkan dirinya sendiri. “Bego ya gue, bisa gitu ngga nyadar.”

“Tih, biar gue jelasin.” Fatih menoleh kearah Kevin yang baru saja keluar dari tempat persembunyiannya.

“Oh, jadi lo udah tau?”

“Ngga gitu, gue juga baru tau belum lama-”

“Dan lo ngga cerita sama gue?”

“Fatih,” lirih Della, menginterupsi percakapan Fatih dan Kevin.

“Semarah itu lo sama gue Del? Kenapa harus menyiksa gue dengan cara kayak gini?” Fatih mengacak rambutnya dengan kasar.

“Tih-”

Tanpa diduga, Fatih langsung menarik Della ke dalam dekapannya. Membuat ucapan Della sontak terhenti. Fatih memeluk Della dengan erat, sangat erat. Seolah tak akan melepaskan della sampai kapanpun.

“Kamu mahhh,” rengek Della.

“Kenapa ngga bilang dari awal aja sih del? Kenapa harus pake jadi Nadine segala?” Fatih tanpa sadar menjatuhkan air matanya.

Della membenamkan kepalanya dipundak Fatih, “ngga gampang tih, aku takut.”

Fatih mengangguk, ia mengerti. Dan sejujurnya, Fatih tidak marah sama sekali. Ia hanya terkejut, belum lagi perasaan bahagia membucah didadanya.

“aku kangen Del, kangen banget.“ bisik Fatih tepat ditelinga Della. Suaranya terdengar lirih dan berat.

Fatih melepas pelukan keduanya. Ia menatap Della lamat-lamat. Dellanya, telah kembali. Tangan Della terangkat menghapus jejak airmata Fatih. Fatih menahan tangan Della sebelum menariknya, ia menggenggam tangan Della dengan erat. Menyatakan rasa senangnya secara tersirat.

“Makasih sudah kembali sayang.” Fatih mengecup kening Della dengan lembut.

Della mengangguk, kedua tangannya kini berada di pinggang Fatih. Keduanya bertatapan dengan jarak yang sangat minim.

“Maaf Fatih.”

Fatih menggeleng. “Kamu ngga buat kesalahan apapun Del, makasih Del, makasih.”

“Makasih juga udah mau nunggu aku.”

Keduanya kembali berpelukan. Menyalurkan rasa rindu satu sama lain. Dibawah temaramnya langit malam dan indahnya lampu-lampu dari rumah warga sekitar.

°°°

Masih di tempat yang sama, keduanya saat ini tengah duduk berdampingan dengan Della yang menyandarkan kepalanya dipundak Fatih, Fatih sendiri melingkarkan tangannya di pinggang Della.

Never be aloneWhere stories live. Discover now