Camera

13.1K 1.6K 339
                                    

"Masuk!" perintah Doyoung. Di pagi yang cerah ia mengerjakan tugas yang sudah menumpuk di meja tanpa sarapan terlebih dahulu. Memang biasanya seperti itu, Doyoung selalu lebih mementingkan pekerjaan daripada dirinya sendiri. Katanya, mengurus diri sendiri itu mudah, pekerjaan yang sulit, jadi pekerjaan harus diselesaikan dulu sebelum mengurus diri.

"Ada apa, Chan?" Doyoung duduk di sofa, Haechan menyusul.

"Gak sarapan dulu?" aneh sebenarnya untuk Doyoung kalau Haechan bertanya seperti itu. Semua anggota selalu sibuk dengan pekerjaan masing-masing, jadi mereka tidak akan saling bertanya tentang hal seperti 'sudah makan atau belum?'.

"Ada yang ingin kau katakan, kah? Tumben sekali bertanya seperti itu." Haechan menghela napas. Duduknya jadi tidak nyaman, dia ragu untuk bertanya karena tahu topiknya sensitif untuk Doyoung.

"Lo curiga gak kalau Wilder itu punya Jaehyun? Karena lo tahu, kan? Kita sama dia selalu on bad terms semenjak kejadian waktu itu."

Memori Doyoung kembali memutar ulang kejadian itu, sangat jelas dan terasa seperti baru terjadi kemarin. Jaehyun membencinya, Jaehyun begitu membencinya.

Dari kejadian itulah Daybreaker kehilangan sepuluh member. Tidak ada satu pun dari mereka berpapasan dengan Jaehyun dan sembilan orang lainnya di Kota, mereka seolah menghilang ditelan bumi.

"Kamu tidak memiliki bukti yang konkret, jangan langsung menarik kesimpulan."

Haechan ingin menjambak rambutnya. Doyoung bicara seperti tidak tahu Jaehyun seperti apa. Jaehyun bukan tipe yang akan diam kalau ada seseorang mengusik hidupnya, selamanya akan begitu sampai orangnya mati.

Yah, walaupun itu semua terjadi karena salah paham.

"Lo gak tahu Jaehyun kayak gimana atau apa? Kita temenan sama dia dari SMA, susah-seneng kita lewatin bareng!"

"Tolong keluar."

"Kita udah selamatin ayahnya, setidaknya dia harus terima kasih!"

"Ini masih pagi, jangan bikin ribut."

Doyoung tidak bisa membentak Haechan, apalagi memukulnya atas hal yang membuat dirinya kesal—tentang Jung Jaehyun yang sepertinya dalang di balik peperangan Daybreaker dan Wilder.

Kupingnya serasa tuli kalau sudah mendengar sahabatnya itu dilabel mencurigakan. Doyoung berani bersumpah, dia tidak pernah melaporkan Jaehyun ke polisi. Entah siapa yang memberi tahu, mereka belum menemukan orangnya.

Siapa pun dia, Doyoung yakin orang pembawa sial itu bukanlah anggota Daybreaker—tapi itu firasatnya saja.

"Kuharap kamu tidak memberitahu siapa-siapa tentang percakapan ini, apalagi tentang pendapatmu." Doyoung berbalik dan duduk di depan komputernya, sedangkan Haechan? Dia hanya menatap sahabatnya yang sudah dianggap seperti kakak sendiri dengan tatapan tidak percaya.

Ia mendengus kasar lalu, beranjak keluar untuk kembali berkumpul di meja makan bersama member lain yang siap sarapan pagi dengan, maupun tanpa Kim Doyoung.

Sekeluarnya Haechan, pikirannya kembali menerawang ke kejadian semalam, di mana ia merebut ponsel Jina dan melihat chatroom gadis itu dengan Jaehyun. Perasaannya kalut, Jaehyun tidak pernah terlihat lagi semenjak Daybreaker terpecah, tapi semalam ia menemukan Jaehyun walaupun secara tidak langsung.

Doyoung menepis pikirannya. Tidak mungkin itu Jung Jaehyun sahabat lamanya, pasti Jung Jaehyun yang lain.

Kedua tangannya memijit pelipis, ketahuan sekali ia pusing akibat memikirkan hal ini sedari kedua bola matanya melihat nama Jung Jaehyun terpampang. Dia tidak dapat tidur semalam, obat tidurnya juga sudah habis.

IRREGULAR  | NCT mafia au [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang