IRREGULAR | NCT mafia au [✔️]

Move

Ini Kim Doyoung, bos mafia bagian Korea Selatan. Dialah pria yang telah menyuruhmu pergi dengan pria lain karena merasa tidak dapat melindungimu. Penyesalannya telah membuatnya menginginkan kamu kembali. Mau jadi Seo Jina-nya?

***

"Jadi maksud lo yang di luar itu bukan Haechan?" Ten mengusap wajahnya kasar. Rambutnya ia acak-acak, memberikan kesan bahwa ia pusing memikirkan hal ini.

"Terus siapa?" Jungwoo menyambar. Dia berdiri dari duduknya, membuat luka tembak pada tangan kirinya memberi sensasi rasa sakit luar biasa. Seharusnya ia tidak terlalu banyak bergerak, tapi Jungwoo tidak mau mendengarkan perkataan Renjun.

Renjun berdiri di samping tempat tidur di mana Jungwoo duduk. Kedua tangannya dilipat di depan dada, dahinya langsung mengernyit karena Jungwoo tidak mau diberi tahu. Ia merotasikan mata, merasa bahwa usahanya mengobati Jungwoo akan sia-sia akibat pria itu tidak mau diam di satu tempat.

"Diem dulu kek, kayak cacing kepanasan lo lama-lama Woo," tegur Yuta pedas. Ia peka terhadap perasaan Renjun.

Jungwoo menarik napas kemudian menelan ludah. Bukannya hanya menahan sakit, ia juga menahan amarah yang memercik di dalam diri. Jungwoo tahu benar ia tidak akan bisa mengerahkan seluruh tenaganya demi Daybreaker sekarang.

Di samping itu, Mark masih mencoba untuk mengubungi Taeyong. Sudah berpuluh-puluh kali ia menelepon bosnya itu, namun tak kunjung diangkat.

Dengan kondisi Jungwoo, Taeyong yang tidak mengangkat panggilan, dan si pembunuh berwajah Haechan yang masih berkeliaran di dalam markas, Mark jadi stres sendiri. Ia mengepalkan tangan, lemari besi di sebelah kanannya menjadi sasaran tinju, memberikan efek suara cukup besar.

"Calm down, would you?!" Harin menahan tangan Mark saat Mark hendak meninju lemari itu untuk kedua kalinya.

"Why can't he just fucking pick up the call dammit!" tangan Harin ditepis olehnya kemudian ia menekan tombol telepon sekali lagi. Tidak, dia tidak berniat untuk menyerah.

Harin mengernyitkan dahi saat menerima balasan kasar dari Mark. Tangannya ia usap, sedang matanya terus menatap tajam ke arah Mark. Entah mengapa respon Mark membuatnya sakit hati.

Mark sudah tidak sabar lagi, telinganya tidak betah mendengar suara telepon tersambung tanpa terjawab.

Ia mencoba beberapa kali lagi. Mengagetkannya, kali ini panggilannya dijawab. Baru saja ia ingin menghujani Taeyong dengan umpatan, tapi suara perempuan menangis membuatnya menutup mulut rapat-rapat. Suasana ruangan jadi berbeda dari sebelumnya. Mark langsung tahu suara tangis itu milik Jina.

Di hadapannya, ia dapat melihat wajah panik Harin. Tidak ada banyak perubahan pada wajahnya, namun Mark dapat membacanya dengan jelas. Suara Jina tidak dapat didengar oleh member lain kecuali Harin seorang. Dia berada cukup dekat dengan Mark sampai ia dapat mendengar suara isakan sahabatnya.