Change

9.5K 1.2K 202
                                    

Doyoung: "Seo Jina, kamu milikku mulai sekarang"
Jungwoo in the back: "Bucin banget sih ampas"

***

Ia menggenggam kedua tanganku. Doyoung pun berdiri dari duduknya, meminta ijin untuk keluar agar aku dapat bicara lebih bebas dengan wanita yang kuanggap ibuku.

Munafik kalau kubilang aku tidak terharu. Setelah sekian lama, akhirnya aku dapat bertemu dengan ibuku lagi. Sekarang aku jadi merasa bersalah, ia mengingatku, sedangkan aku tidak mengingatnya.

Ibu terisak, ia berdiri lalu memelukku erat. Pelukannya penuh kerinduan, pelukannya penuh kasih sayang.

"Ibu mencari kamu kemana-mana." suaranya serak.

Aku ingin bicara, tapi masih ingin menikmati pelukan hangatnya. Menghirup wangi rambutnya memberikanku ketenangan, sehingga aku diam saja. Aku ingin merasakan ini lebih lama. Kapan terakhir kali aku mendapatkan kasih sayang dari orang tua? Aku tidak ingat sama sekali.

Ia melepaskan pelukannya, lalu mengelus kepalaku lembut.

"Ibu...jangan tinggalkan aku lagi," ucapku sambil berlinang air mata, ia mengangguk cepat.

Ring ringg

Ibu merogoh saku lalu mengeluarkan ponselnya, membaca nama yang sempat kulihat.

Manager Lee

"Ibu harus pergi, boleh ibu minta nomor teleponmu?"

"Boleh."

***

"Doyoung, maaf." lirikku kepada Doyoung yang menunjukkan ekspresi tak terbaca. Makan malamku dengan Doyoung tidak jadi, karena katanya, dia tidak mau makan di restoran tadi.

"Tidak apa-apa, yang penting sekarang kamu sudah bertemu kembali dengan ibumu, bukan?" katanya lalu tersenyum tulus kepadaku, aku lega dia tidak bermasalah dengan ini.

Aku diam setelahnya, hanya mendengarkan lagu pada radio seraya menikmati suasana Gangnam. Di luar, aku dapat melihat rintik hujan yang mulai turun dari pekatnya warna langit malam.

Lagu pada radio berganti. Lagunya pernah kudengar beberapa kali, tapi aku tidak pernah tau judulnya. Aku sering dengar lagu ini dari beberapa kafe yang pernah kulewati.

"We could go anywhere, we could do anything, girl, whatever the mood we're in," Doyoung mulai bernyanyi. Aku memperhatikannya dari posisi dudukku. Suaranya bagus, baru pertama kali aku mendengarnya bernyanyi, jago juga.

"Yeah all I know is getting lost late at night, under stars,"

"Finding love standing right where we are, your lips they pull me in the moment,"

"You and I alone and people might be watching, I don't mind,"

Wajahku terasa panas karena aku mengetahui arti lagunya. Aku menahan senyum, saat ini lampu merah menyala dan Doyoung menyanyikan liriknya sambil menatap mataku. Kumohon, tolong lampu hijau cepat menyala sebelum kewarasanku hilang terbawa oleh lantunan pria di sampingku ini.

Setelah kupikir-pikir, Doyoung dan aku tidak pernah first kiss. Ia hanya pernah menciumku di pipi, hidung, dan dahi.

Telapak tanganku mulai berkeringat karena Doyoung mencondongkan tubuhnya ke arahku.

Hidung kami bersentuhan dan aku mulai menutup kedua mataku. Lagunya masih berputar, tapi Doyoung sudah tidak bernyanyi lagi. Hanya saja, ekspetasi kami tidak sesuai realita, karena...

IRREGULAR  | NCT mafia au [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang