Just Go

5.6K 734 41
                                    

"It's not meant to be for usBreaking up is our answerI don't know how it'll be for you but Every day will be a depressing night for me"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"It's not meant to be for us
Breaking up is our answer
I don't know how it'll be for you but
Every day will be a depressing night for me"

-iKON, Just Go

Happy reading!

"Kamu pikir sehabis ini kamu bakal bisa bertindak kayak gak pernah ada terjadi apa-apa di antara kita berdua?"

"Seberapa banyakpun kamu nolak aku, aku bakal terus maju, jangan pikir aku langsung nyerah karena satu penolakan."

"Jaehyun, aku udah punya seseorang yang singgah dalam hati."

"Optimis banget kamu sampe mikir kalau yang singgah akan menetap."

Sudah berapa lama aku mengenal Jaehyun, yang kutahu dari dirinya itu ia merupakan seorang pria lembut. Dia tidak agresif sama sekali. Bahkan sampai beberapa kali aku mendapatkan diri membandingkannya dan Doyoung. Awalnya mereka seperti dua orang berbeda, Doyoung agresif dan Jaehyun begitu lembut.

Sekarang tidak, mereka tampak sama saja di mataku—seperti anak kembar yang terpisah waktu lahir. Yah, walaupun wajah mereka benar-benar berbeda dan tidak mungkin sekali mereka anak kembar. Tapi, gimana pun juga, aku terus berpikir demikian.

"Jangan bengong, kesurupan tahu rasa." Renjun menyenggol lenganku dengan siku. Aku meringis selama beberapa detik sebelum menatapnya balik dengan alis bertaut dan bibir mengerucut.

"Mikirin apa, sih? Serius banget," tanyanya tanpa mengalihkan pandangan dari ramainya jalan. Hujan turun begitu deras sehingga sekali-sekali wiper menyapu cairan bening dari langit yang membasahi kaca. Cuacanya seperti sedang mewakili perasaanku sekarang. Andai saja hujan dapat membasuh habis rasa khawatirku yang membeludak.

Tanpa mengucapkan apa-apa, aku menggeleng kepada Renjun. Tadinya aku ingin membuat dia sadar kalau ini bukanlah urusannya, namun tampaknya balasanku barusan malah membuat anak laki-laki ini semakin penasaran.

Mobil Renjun berhenti ketika lampu merah menyala. Ia menginjak rem mobil dan sesuai perintah, mobilnya berhenti.

"Ceritain coba." Nadanya terdengar seperti perintah.

Aku menghela napas menyerah kepada keadaan. Mana bisa mengelak lagi kalau sudah begini. Renjun tampak tidak mau dibantah sama sekali. Daripada membuat perkara dengannya, lebih baik aku berbicara jujur, 'kan?

"Jaehyun, dia—"

"Dia jatuh?"

"Jatuh?"

IRREGULAR  | NCT mafia au [✔️]Where stories live. Discover now