Let's Play a Game

10.4K 1.3K 152
                                    

Ada yang kangen sama Doyoung kah? 🌚🌚🌚

***

"Kim Doyoung." Suara seorang laki-laki tua terdengar oleh Doyoung yang sedang duduk di sebuah sofa dekat tempat tidurnya. Tempat tidur Rumah Sakit lebih tepatnya. Selang infus menancap pada tangan si pasien, laki-laki paruh baya itu terlihat lemah dan pucat, kelihatan sekali ia sangat menderita dengan kondisinya.

Hanya satu lampu dinyalakan di ruangan itu. Sengaja, karena si pemilik ruangan tidak suka tidur dengan lampu menyala, rasanya lebih sulit untuk tertidur kalau seperti itu.

Ruangan itu berstatus VIP, yang tentu telah dipesan oleh Doyoung ketika laki-laki itu masuk karena dinyatakan mengidap kanker paru-paru stadium akhir.

Melihat laki-laki itu, rasanya Doyoung miris sekali. Ke mana saja anaknya? Tidak dijaga kah Ayahnya? Ini sudah stadium akhir! Keterlaluan sekali.

"Ah, ya? Apa anda memerlukan sesuatu?" Doyoung terjaga dari tidurnya.

"Sudah kubilang, panggil saja aku dengan 'papa'." Laki-laki itu tampak kecewa.

Jung Yunho. Dia sudah tinggal sendiri semenjak anak laki-lakinya, Jung Jaehyun memutuskan untuk tinggal sendiri untuk menjalankan 'bisnisnya' . Yunho tidak mengetahui apa pekerjaan Jaehyun dan bagaimana ia melakukannya, yang Yunho tahu, pekerjaannya bergaji tinggi.

Tempat tinggal Jaehyun tidak pernah diketahui oleh Yunho. Setiap Yunho bilang ingin berkunjung, Jaehyun selalu menggunakan alasan Rumahnya sedang berantakan atau ia sedang di luar Kota jadi tidak ada siapa-siapa di Rumahnya.

Yunho tidak pernah curiga, dia menaruh kepercayaan yang cukup besar pada anak satu-satunya itu. Jaehyun selalu menjadi anak yang baik untuknya, ia selalu menjaga nama baik keluarga. Yah, walaupun Jaehyun selalu sibuk dan hanya menyempatkan diri ke Rumah Yunho beberapa bulan sekali saja.

"Iya ... p-papa." Yunho tersenyum mendengar kalimat itu keluar dari mulut Doyoung, walaupun Doyoung sedikit kaku mengatakannya, tapi maklum, Doyoung tidak pernah memanggil siapapun dengan panggilan 'papa'.

Doyoung sudah ia anggap sebagai anak karena Doyoung bersahabat dengan Jaehyun sedari kecil. Dahulu, Doyoung sering menyempatkan diri bermain bersama di Rumah lama mereka yang letaknya dekat Panti asuhan tempat Doyoung tumbuh bersama dengan anak-anak yang tidak sedarah dengan dirinya. Sangat disayangkan Yunho kelewatan fakta bahwa mereka sudah tidak berhubungan lagi dan telah menjadi musuh sekarang.

"Bisa tolong ambilkan air? Papa haus," pinta Yunho, lembut.

Doyoung mengangguk dan langsung berbalik untuk menuangkan segelas air ke dalam gelas kaca tinggi di atas meja.

"Jaehyun kok gak datang-datang, ya?" Doyoung menuangkan air hangat lalu memberikannya kepada Yunho yang telah menunggu dari tadi dengan pertanyaannya yang belum juga dijawab. Doyoung tak nampak panik sama sekali, bisa dibilang layak memainkan tokoh utama dalam sebuah drama, dia menutupi semuanya dengan ekspresi tenang.

"Mungkin dia sibuk pa, aku yakin dia akan datang kalau ada waktu."

Yunho tertawa lemas, "Ini alasan kenapa papa suka kamu, kamu positive thinking orangnya."

"Boleh papa lihat tangan kamu?"

Doyoung menyodorkan tangan kanannya kepada Yunho yang kemudian digenggam oleh pria itu, rasa hangat dari tangan Doyoung membuatnya merasa nyaman.

"Boleh seperti ini sampai papa tertidur? Nanti kalau sudah, boleh kamu lepaskan," pintanya. Mana mungkin Doyoung menolak, pria yang terbaring lemas di hadapannya ini meminta dengan lembut. Heran mengapa kepribadian Jaehyun bisa berbanding terbalik dengan ayahnya.

IRREGULAR  | NCT mafia au [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang