Let the Games Begin

8.6K 1.1K 209
                                    

Nyampe 4K, thank you so much 😭💚

Happy reading!

***

Apa-apaan? Kenapa pengetikannya seperti itu?

Aku memasukkan album itu ke asal rak. Biarkan saja, tidak seperti aku telah membuka sebuah dokumen rahasia. Tidak akan ada yang sadar juga kalau album itu berpindah.

Pintu kamarnya kuketuk, tapi aku tidak mendapat balasan apa pun. Dengan percaya diri, aku membuka pintunya yang tak terkunci, lalu melangkah masuk ke dalam tanpa menutup pintu kembali.

Kamarnya gelap sekali, hanya ada satu lampu dekat tempat tidur yang dinyalakan. Aku juga tidak melihatnya di mana pun.

"Doyoung?" panggilku, tapi aku tak kunjung mendapat balasan.

Cklik

Aku mendengar suara pintu dikunci di belakangku. Perlahan-lahan, aku membalikkan badan, dan di sana kulihat Doyoung yang berdiri dengan posisi punggung berlawanan dengan pintu. Kunci kamarnya diempar ke ujung ruangan.

"Kenapa pintunya dikunci?" aku berjalan mendekatinya. Bau alkohol menempel di sekujur tubuhnya, pipinya juga merah sekali.

"Hmm ...."

"Kamu berkeringat."

Aku menangkupkan pipinya, dan ia memegang tanganku. Doyoung benar-benar membuatku takut sekarang, ia terus melihat ke bawah dan tertawa.

"Kamu ...sedang apa kamu dengan pria lain?" kepalanya bersandar pada tanganku yang ia pegang erat.

Ia tertawa lagi, "Answer me sweetheart." suaranya berat dan serak.

"Kamu mabuk, jangan asal bicara."

Ia memutar tubuhku, membuatku berada di posisinya sekarang. Aku meringis, dia tidak main-main, kepalaku benar-benar sakit saat terbentur dinding kamarnya. 

Kedua tangannya memerangkap aku, dan tubuhnya begitu dekat—tidak memberikan aku jalan keluar sama sekali. Dia gila, segini parahnya kah ketika sedang mabuk?

"KAMU HANYA MILIKKU, DENGAR?" geramnya. Seluruh tubuh Doyoung bergetar karena amarah.

Aku harus mencari kunci itu dan keluar dari sini, tapi pandanganku kabur karena air mata yang membendung.

"A-aku bukan barang, aku juga bukan milikmu, hubungan kita berdua tidak jelas," ujarku, sedikit terbata. Dia bungkam, hanya terus menatapku dengan begitu tajamnya.

"Biarkan aku pergi."

"Setelah jalan bersama musuhku?"

"Apa maksudmu?!"

"Kamu tidur di sini malam ini, dan besok tidak boleh kemana-mana."

"A-apa?"

Tok tok

"Woy lo berdua lagi ngapain?!" suara Mark dari luar sana memanggil. Baiklah, ada sedikit harapan. Aku dapat meminta tolong mereka.

"MARK, BUKA PINTUNYA!"

"Bukannya punya kunci?"

"BUKA AJA, JANGAN BANYAK TANYA!"

"Sebentar ...."

Santai sekali dia! Pikirnya aku sedang bercanda.

Aku langsung mendorong Doyoung sekuat tenaga agar ada celah untuk aku pergi. Tidak mudah, tapi usahaku tidak sia-sia sama sekali.

Cklik 

"SINTING." Aku berlari keluar. Aku harus keluar dari sini secepatnya. Kesempatanku untuk hidup hanya dua puluh persen di dalam Neraka ini.

IRREGULAR  | NCT mafia au [✔️]Where stories live. Discover now