| 003 | GBGB

2.8K 187 37
                                    

003

~Good Boy Gone Bad~


Karin sedang duduk di teras rumahnya menikmati hembusan angin di sore hari. Pulang sekolah selalu sore. Membuat dirinya sempat merasa kekurangan istirahat. Meski ada hari Sabtu dan Minggu yang dapat ia gunakan sebagai waktu istirahat. Namun, dua hari istirahat di rumah tidaklah cukup bagi dirinya. Karena kian lama, waktu berlalu begitu cepat.

Tugas sekolah yang harus ia selesaikan menyebabkan waktu liburnya itu terpotong. Mengalihkan pikiran dari tugas sekolah yang tiada habisnya, ia memandang langit putih di sore hari. Cahaya mentari yang mulai condong ke barat dapat ia lihat dengan jelas. Sebentar lagi bulan dan bintang akan menggantikan sang raja siang.

Posisi rumah Karin yang menghadap ke arah barat daya membuat dirinya bisa melihat pemandangan itu. Meski terhalang oleh pemilik rumah yang menghadap ke arah timur laut itu.

Pemandangan itu lenyap ketika seseorang yang menempati rumah menghadap ke timur laut membuka pintu. Rambut pria itu tampak masih basah. Menandakan pria itu habis mandi. Beberapa helai rambut pria itu jatuh ke dahinya. Karin langsung mengalihkan pandangannya dari pria itu yang sempat menatap dirinya tajam. Tetapi pria itu malah duduk di teras rumahnya saat seseorang meminta dia melakukan hal itu.

"Jay! Sini makan martabak dulu!" ucap Kevin dengan nada keras.

Jay yang menyadari hal itu hanya menurut saja. Ia tutup pintu rumah dan berjalan untuk duduk di teras rumah Karin. Jay memang dulu dekat dengan Karin. Sampai sesuatu membuat dirinya jauh dari gadis itu karena suatu hal. Karin yang menyadari Jay mendekat ke rumahnya langsung berdiri dan masuk ke rumah.

"Duduk!" pinta Kevin sembari menarik lengan adiknya itu. Tangan kekar kakaknya itu membuat Karin langsung terduduk ke lantai.

Tatapan Jay hanya tertuju pada smartphone yang ia bawa. Karin hanya menurut saja pada permintaan kakaknya itu. Karin hanya bisa melakukan hal yang sama seperti Jay. Memainkan smartphone. Keheningan sempat melanda ketiga orang itu.

"Kalian berdua kenapa? Biasanya debat nyampe berjam-jam." Ucapan Kevin membuat Karin dan Jay otomatis mendongak dari pandangan semula yang tertuju pada smartphone masing-masing.

Tatapan mereka sempat bertemu. Namun, Karin langsung mengalihkan tatapannya dari tatapan elang Jay.

"Lagi ada masalah?" Kevin kembali bertanya saat pertanyaannya tidak mendapat respon sama sekali. Merasa kesal dengan hal itu, Kevin memasukkan martabaknya ke mulut dengan ... kasar.

Karin yang sudah tidak tahan lagi akan situasi menegangkan itu langsung masuk ke rumahnya cepat agar Kevin tidak menarik lengannya lagi.

"Aku mau beli pulsa dulu," ucap Jay sembari berlalu dari posisinya.

Kevin yang merasa tercueki sekaligus bingung akan tingkah kedua orang itu, menggaruk-garuk kepalanya yang terasa tidak gatal.

Karin berjalan masuk ke kamar lalu mengunci kamar itu rapat-rapat. Ia tidak ingin terganggu oleh sikap over protective kakaknya itu. Kakak yang siap menghujani dirinya dengan berpuluh-puluh pertanyaan saat mengetahui dirinya dalam masalah.

Karin hanya tinggal di rumah itu bersama kakaknya, Kevin Alexa. Kedua orangtua mereka bekerja di luar kota. Bekerja di tempat yang sama.

Jay yang mencoba lari dari situasi menegangkan itu menghindar dengan alasan membeli pulsa. Ia berjalan menuju tempat perkumpulan warga RT-nya. Mereka yang biasa berkumpul di suatu pos keamanan itu adalah anak remaja yang sudah tidak bersekolah. Meski ada remaja yang masih sekolah ikut nongkrong di pos itu.

Hal yang mereka lakukan selain nongkrong sembari menunggu warga yang akan bertugas malam menjaga keamanan adalah merokok, nge-game, dan lainnya. Jay sempat bertemu dengan Fino sewaktu dirinya hendak menuju ke pos ronda yang ada di utara sana.

"Mau kemana, Jay?" tanya Fino dengan nada datar.

"Gerdu," balas Jay tak kalah datar, sambil berlalu melewati Fino.

Fino berdecak. Ia sedang sibuk dengan smartphone. Gerdu, nama lain dari pos ronda.


~Good Boy Gone Bad~

***

Thank for reading

Jangan lupa vote ya....

Ceritanya masih panjang...

Good Boy Gone BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang