| 014 | GBGB

1.1K 92 19
                                    

014

~Good Boy Gone Bad~

Fino yang sudah duduk berhadapan di kantin dengan Karin, hanya memandangi gadis itu memakan mie ayam yang di pesannya dengan lahap. Ia berpikir : apakah gadis ini setiap hari tidak sarapan di rumah? Apa kakak lelakinya itu tidak bisa memasak? Oh tidak! Kakak lelakinya itu justru ahli memasak! Aku juga pernah menikmati makanan buatan kakaknya itu.

"Kamu nggak usah ngeliatin aku kayak gitu!" pinta Karin pada temannya itu. Ia tidak ingin dipandang pria dengan tatapan seperti itu. Tatapan yang membuat jantungnya dag dig dug tak karuan.

Fino yang kepergok memandangi Karin hanya tersenyum sekilas. Ia ambil sendok garpu dan mulai mengaduk-aduk mie ayam pesanannya. "Akh!" Fino segera mengeluarkan mie ayam yang sudah masuk mulut itu kembali ke mangkuknya. Ia tidak sadar saat memperhatikan Karin, membuat dirinya memasukkan sambal berkali-kali ke mangkuknya. Bodohnya ia tidak melihat sambal yang begitu banyak saat mengaduk mie ayamnya tadi.

"Fokus dong jadi orang!" ucap Karin menyadari tingkah konyol Fino. Ia sempat tersenyum meledek.

Fokus fokus tru la la~

***

Karin merasa kepalanya sangat sakit saat ini. Rasa sakit di kepalanya membuat ia mengeluarkan air mata. Beberapa saat lalu pria itu membuat jantungnya terpompa cepat karena sentuhan tangan kekar mengelus surai, pipi lalu memegang dagu dan menatapnya cukup lama. Entah setan apa yang merasuki pria itu membuat Jay tiba-tiba menjambak surai panjang Karin.

So bad!

"Lepasin rambut aku! Sakit tau!" keluh Karin seraya berusaha agar Jay melepaskan rambutnya yang ditarik kasar.

Sampai akhirnya Jay melepaskan jambakan dari rambut Karin dan membiarkan gadis itu tersungkur ke tanah. Posisi mereka di gang sempit pedesaan. Dorongan Jay yang keras membuat telapak tangan Karin tergores. Tanah yang kering itu membuat telapak tangannya lecet dan berdarah. Meski dirinya memakai rok panjang, itu tidak membuat lututnya terhindar dari luka gores. Lututnya terasa perih saat Karin mencoba bangun dari sungkurannya.

Rasa perih mulai menjalari telapak tangan dan lutut Karin. Ia bersihkan roknya dari tanah. Seperti biasa, hal yang dilakukan Karin di depan Jay hanyalah diam, ia tidak berani menatap mata Jay beberapa waktu saja. Mungkin hanya satu detik, dua detik, tiga detik dan ia kembali menurunkan pandanganya dari tatapan elang itu.

"Jangan deket-deket sama aku! Atau kamu bakal ngalamin hal yang lebih buruk dari hal ini!" ucap Jay dengan nada memperingatkan. Ia menabrak lengan Karin sembari berlalu dari gang itu. Setelah Jay lenyap dari pandangan Karin akan muncul seseorang yang menghampiri dirinya seperti hari-hari sebelumnya. Fino datang dari arah depan Karin.

~Good Boy Gone Bad~

Bersambung...

Good Boy Gone BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang