| 055 | GBGB

440 25 5
                                    

055

~Good Boy Gone Bad~

Karin yang biasa diperlakukan kasar oleh Jay, hanya diam saja pasrah menerima perlakuan kasar itu. Ada suatu perasaan yang membuat dirinya tampak seperti orang bodoh di hadapan pria yang saat ini sedang mencengkeram kedua pipinya keras. Ia tidak akan memberontak kepada pria itu. Biarkan saja pria dihadapannya itu menyatakan bahwa dirinya bodoh, lemah dan tidak berguna.

Jay melepas cengkeraman tangan kanannya pada kedua pipi Karin, dengan keras, hal itu membuat bekas merah di kedua pipi Karin. Apa Jay sudah tidak waras? Tidak cukup membuat kedua pipi Karin memerah tiba-tiba saja seperti ada hasutan untuk melayangkan tamparan keras ke wajah Karin. Jay menahan hal itu dengan sekuat tenaga.

"Jay. Tahan."

Karin heran dengan Jay yang menggenggam tangan pria itu erat di samping wajahnya. Tetes air mata jatuh ke pipi pria itu.

Jay berhasil membuka tangannya itu. Menaruhnya ke atas kepala Karin. Mengusap surai gadis itu agak keras.

Mata mereka bertemu. Wajah Jay semakin mendekat membuat Karin menahan napasnya. Karin sadar itu hal yang salah. Ada yang salah dengan Jay. Karin sudah tidak bisa menahan semua perlakuan kasar Jay padanya saat ini.

Plak

Karin akhirnya melayangkan tamparan tangannya ke wajah Jay. Ia susah payah menahan hal itu dari dulu. Tangan yang selalu ingin menampar pria kejam itu, ia tahan dari dulu. Sekarang dirinya tidak bisa menahan hal itu lagi. Tamparan di wajah Jay membuat pria menampilkan smirk. Apa mungkin pria itu akan balas menampar dirinya? Mungkin saja!

"Kamu ingin balik nampar? Silakan aja! Sekarang aku nggak bakalan jadi gadis buta lagi!"

Ucapan Karin hanya membuat Jay kembali tertawa sinis. Kemudian Jay menatap ke arah kiri sana. Karin yang heran dengan tingkah Jay, mengikuti arah kemana Jay memandang. Didapati Kiki dan Fino sedang berdiri mematung memperhatikan dirinya dan Karin. Sejak kapan mereka berdua berdiri disana? Apakah mereka berdua melihat aksi kejam Jay pada Karin.

Mungkin bagi Kiki, hal itu sudah tidak terlalu mengejutkan bagi dirinya. Tapi bagi Fino, ia merasa dipermainkan saat ini. Ternyata yang membuat dirinya menjadi korban kesalahpahaman kakak Karin adalah temannya sendiri. Teman yang dikira bisa dipercaya dan memiliki sifat kemanusiaan yang begitu tinggi. Ternyata perkiraannya salah.

Selama ini Karin menjadi buta karena perasaannya. Perasaan gila terhadap pria itu. Pria yang memperlakukan dirinya dengan kasar, kejam, tanpa rasa kemanusiaan, dan juga tanpa alasan yang pasti. Ia menjadi bodoh, gila, dan tidak berdaya karena pria itu. Kenapa dirinya bisa sebodoh itu selama ini. Seharusnya ia gunakan akal sehatnya itu saat menerima perlakuan kasar si Jay. Namun, kebutaan hatinya itu mampu mengalahkan semuanya.

Tapi saat ini Karin akan tegas dalam menyikapi semua itu. Ia akan lawan perlakuan kasar pria itu. Meski di dalam hatinya masih tersimpan perasaan itu. Perasaan yang muncul sekitar dua tahun yang lalu. Perasaan yang meski kini sudah ia hilangkan dari wajahnya saja, sebenarnya masih tersimpan di hatinya dengan baik.

Datangnya Jay ke desa ini adalah setelah dirinya putus dengan Fino. Setelah itu, Karin dan Jay mulai menjadi teman dekat. Hal itu mengundang kecemburuan pada diri Fino. Namun, Fino hanya bisa diam saja. Sebab saat Fino ingin menghajar Jay agar jangan sampai membuat Karin jatuh kepelukannya, Jay berubah total. Sikap layaknya teman baik pada dirinya hilang begitu saja. Karin yang biasa akrab dengan Jay menjadi jutek ketika bertemu dengan Jay.

~Good Boy Gone Bad~

***

See You Next Part

Good Boy Gone BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang