| 022 | GBGB

754 67 13
                                    

022

~Good Boy Gone Bad~

"Bisa diem nggak sih?" Karin langsung merangkul Jay kembali ketika pria itu mencoba melepaskan rangkulannya. "Meski kamu itu sering nyakitin aku, tanpa alasan yang jelas, aku tetep ngebantuin kamu saat kesulitan. Seharusnya kamu itu ... bersyukur atau gimana kek," lanjutnya. Ucapan Karin hanya mendapat senyuman sinis dari Jay.

***

"Ke warung kok lama banget," ucap Kevin menyadari adiknya itu belum pulang dari warung sejak sore tadi. Ia yang sudah menunggu di teras sekitar tiga puluh menit yang lalu, masuk ke rumah sebab adiknya itu terlalu lama. Padahal mereka berdua, Karin dan Fino, pergi ke warung naik motor.

***

Beberapa menit kemudian...

Karin dan Jay sudah sampai di depan rumah Jay. Karin dudukkan Jay di kursi depan rumah. Sementara dirinya mencoba mengetuk pintu rumah. Ibu Maya mungkin sedang di dalam rumah. Namun, ketukannya itu tidak mendapat respon apapun. Ia tekan handle pintu ke bawah dan mendorongnya agar pintu itu terbuka. Ternyata pintu rumah itu tidak di kunci. Ia buka pintu rumah itu lebar-lebar dan membawa Jay masuk ke rumah.

"Akhirnya nyampe juga."

Karin membaringkan tubuh Jay ke kasur yang terletak di kamar pria itu. Tubuh Jay yang terlalu berat, membuat Karin ikut terbaring bersama Jay. Anehnya, Jay justru memeluk Karin erat. Posisi wajah mereka hanya berjarak beberapa sentimeter saja. Bau minuman keras yang di minum Jay dapat ia rasakan ketika posisi wajah mereka berdua sedekat itu.

"Lepasin!" ucap Karin dengan nada bicara seperti kehabisan napas. Pelukan Jay yang terlalu erat membuat dirinya kesulitan bernapas.

"Lepasin!" ucap Fino yang tiba-tiba sudah berada di kamar Jay. Ia mencoba membantu Karin lepas dari pelukan Jay.

Karin meniup poninya kasar ketika berhasil lepas dari dekapan menyesakkan itu.

"Kenapa kamu bisa pelukan ... sama Jay? Di kamar pula," ujar Fino sembari menaruh tatapan menyelidik pada Karin.

"Dia yang―"

Belum sempat Karin mengucapkan perkataannya, Fino menarik lengan Karin dan segera memeluk gadis di hadapannya itu.

"Kamu tau nggak? Aku ini khawatir sama kamu? Kirain kamu dibawa sama Geng Gaib," ucap Fino dengan nada khawatir lalu, "tapi kamu malah asik pelukan sama cowok lain." Nada bicara Fino yang semula khawatir menjadi nada ledekan.

"Apaan si?" Karin melepaskan pelukan Fino dan segera keluar dari kamar Jay. Fino yang menyadari hal itu, membuntuti gadis itu keluar.

"Eh Karin," ujar Maya menyadari Karin keluar dari rumahnya.

"Eh tante. Itu tadi aku habis nganterin Jay yang mabuk-mabukan," jelas Karin tanpa basa-basi.

"Mabuk?!" Ibu Maya langsung masuk ke rumahnya dan melihat kondisi putranya itu.

Maya menghela napasnya, ia memikirkan alasan putranya putranya itu kenapa bisa berubah dari anak yang baik menjadi pemilik sikap buruk seperti sekarang.

~Good Boy Gone Bad~

***

Good Boy Gone BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang