| 038 | GBGB

546 49 3
                                    

038

~Good Boy Gone Bad~

Tujuh belas Agustus telah tiba. Semua siswa SMA Bumi Pertiwi sibuk mempersiapkan diri untuk mengikuti berbagai macam lomba yang diadakan oleh organisasi OSIS. Siswa yang menjadi pengurus OSIS pagi ini sibuk dengan tugas masing-masing. Ada yang menata gawang untuk perlombaan futsal, mengecek kondisi pengeras suara sudah menghasilkan suara yang bagus atau belum, menyiapkan meja juri, dan masih banyak lagi yang harus dilakukan.

Perlombaan kali ini lebih semarak ketimbang perlombaan tahun lalu. Ditambah lagi dengan adanya penampilan siswa-siswi yang hobi menyanyi atau memainkan alat musik untuk menghibur acara tujuh belasan.

"Kamu bisa nyanyi nggak? Atau nge dance gitu?" tanya Jay pada Kiki saat mereka sempat bertemu di sekolah beberapa hari yang lalu.

"Nge dance maupun nyanyi, gue bisa," sahut Kiki dengan tampang percaya diri.

"Kalo gitu kamu mau nggak? Ngisi acara tujuh belasan? Biar nambah semangat dan gak bikin bosen cuman putar musik tanpa mendatangkan artis langsung," jelas Jay.

"Okeh deh!" Kiki langsung menerima tawaran Jay dengan senang hati.

Jam baru menunjukkan pukul tujuh pagi. Perlombaan akan dimulai pukul delapan pagi. Masih ada waktu satu jam untuk mempersiapkan acara pagi ini agar berjalan dengan lancar tanpa suatu halangan apapun. Meski masih pagi, matahari sudah bersinar dengan terang.

Mereka yang tidak menjadi panitia pengurus OSIS, bisa berangkat ke sekolah jam tujuh pagi atau setengah delapan. Sebab jika mereka datang ke sekolah terlalu awal, mungkin akan merasa bosan menunggu kapan perlombaan akan segera dimulai.

Jay yang menjabat sebagai ketua OSIS sibuk bersama pengurus OSIS lainnya untuk mengurus persiapan tujuh belasan itu. Ia sedang menyusuri koridor gedung satu untuk menuju kelasnya, mengambil sesuatu entah apa. Saat hendak naik ke lantai dua gedung itu, ia berpapasan dengan seorang gadis yang ia benci. Karin Alexa. Ia pun seperti biasa melakukan hal sama pada gadis itu, menatapnya dengan tatapan mengancam. Jika dirinya melakukan kekerasan terhadap seorang gadis di depannya itu, mungkin reputasi sebagai ketua OSIS di sekolahnya akan hancur.

Karin langsung berjalan setelah menatap Jay beberapa saat. Saat ia melewati pria itu, kenapa dia menyandungnya?

"Ouh!" Karin hampir saja tersungkur di lantai satu ketika seseorang tidak menangkapnya.

"Lo nggak papa?" tanya seorang siswa laki-laki yang ternyata adalah Kiki, "hati-hati kalo jalan!" ucapan Kiki tertuju pada pria yang sedang menaiki tangga gedung satu. Ia sempat berpikir Jay yang melakukan itu.

"Makasih!" sahut Karin dengan nada sangat berterima kasih. Mungkin jika dirinya jatuh tersungkur ke lantai, masalah akan lebih parah. Jika ada seseorang yang melihat kalau yang menyandung dirinya adalah Jay. Pria bermuka dua itu akan melakukan hal yang lebih menyakitkan lagi pada dirinya.

Jay dan Kiri saling menaruh tatapan satu sama lain. Bukan tatapan ramah saat Jay meminta Kiri untuk mengisi acara tujuh belasan nanti. Melainkan tatapan tidak suka satu sama lain.


JAY

JAY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


KIKI

~Good Boy Gone Bad~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Good Boy Gone Bad~

***

See You Next Part




Good Boy Gone BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang